Saat kami ngobrol, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka yang membuat kami buru-buru memejamkan mata pura-pura tidur.
" Wah, Anak ayah sudah tidur ya... Oke goodnight Ty.... " Pintu kamar pun tertutup kembali.
" Siapa itu... " Bisikku
" Ayahku... Sudahlah ayo kita tidur... " Kami pun akhirnya tertidur dan beranjak menuju alam mimpi.
Pagi pun tiba, aku dan Tyler terbangun dari mimpi karena suara bising dari jam weker ty, beberapa saat kemudian Ibu Grace datang menghampiri kami.
" Selamat pagi anak-anak... Kalian udah bangun.... "
" Udah Mam... "
" Ouh... Apa malam ini kamu ngompol banyak Ty.... " Ucap Ibu Grace sambil meraba sekitar kasur dan membuka selimut yang menutupi tubuh kami.
" Popokku masih belum terlalu penuh mam... " Ucap Ty sambil meraba popoknya.
" Wah ternyata ada yang kembali ngompol nih... " Ucap ibu Grace sambil tersenyum padaku.
" Iya... Kamu ngompol Nichole.... "
" Hah... gak mungkin, aku udah lama gak ngompol.... "
" Sudah... ayo mandi, satu persatu ya.... " Ibu Grace pun mengandeng tangan Ty ke kamar mandi untuk dimandikan. Beberapa menit kemudian ty sudah keluar dengan keadaan Neked, dia benar-benar terlihat seperti anak balita yang tidak tahu malu. Kemudian setelah Ty sudah terbalut handuk giliranku yang dimandatkan oleh ibu Grace, saat itu sangat canggung sekali, aku tidak pernah diperlakukan seperti ini semenjak Austin datang. Aku pun selesai. Kami berdua di arahkan ke ranjang dan diminta untuk terlentang sementara ini Grace nampak merogoh sesuatu di lemari.
" Apa yang akan dilaksanakan ibumu Ty..... "
" Kamu akan tau dan akan suka.... "
Ibu Grace pun kembali dengan membawa bedak bayi, baby oil, baby cream dan dua Popok, dia kemudian mengoleskan baby oli di tubuh kami lalu mengusap tubuh kami dengan bedak lalu ibu Grace melumuri selangkangan kami dengan baby cream dan terakhir Kami di pakaian popok oleh Ibu Grace.
" Bu... Kenapa aku dipakaikan popok..."
" Kamu semalam kan ngompol gadis manis... Jadi sekarang kamu ikut pake popok juga ya sama kayak Tyler.... "
Kami pun selesai di pakaian popok lalu ibu Grace pun nampak mencari sesuatu lagi di lemari. Dia akhirnya membawa dua baju Onesie untuk kami berdua. Tentu saja kami langsung di pakaian Onesie itu yang memang sengaja di costume oleh ibu Grace untuk ukuran Tyler yang juga cukup denganku.
" Wah kalian seperti bayi kembar.... " Ucap ibu Grace.
Kami pun menghadap ke cermin dan kaget melihat kami yang nampak lucu dengan onesie biru dan bercorak hewan lucu.
" Ouh ya... Sekarang sarapan ya... Ayo kita ke ruang makan.... " Ucap ibu Grace sambil menggandeng tangan kami berdua.
Aku dan Ty saling berhadapan dan Ty nampak mengedipkan sebelah matanya. Aku tersenyum karena aku mulai menyukai perlakuan khusus dari ibu Grace walaupun pada awalnya aku tidak begitu nyaman namun lama kelamaan aku mulai mencintai memakai popok.
Dari kejadian itu aku menjadi sering ngompol, bahkan tertawa saja aku ngompol. Mama dan papa awalnya tidak senang tetapi berkat bantuan dari Ibu Grace Mama dan papa kemudian memahami dan memfasilitasi aku dengan popok. Ibu Grace pun sering memberikan aku hadiah pakaian bayi, paci, maupun Popok mereknya Star diapers aku sangat senang sampai aku terus memakainya 7/24. Aku dan Tyler kini menjadi dua anak diaper lover di sekolah kami, untung saja berkat Orang tua Tyler seorang Polisi berpangkat, tak ada yang berani membully kami jadi Kami berdua bebas menggunakan popok bahkan sampai penuh dan terlihat jelas oleh orang lain.
Kebahagiaan aku dan Ty hanya berjalan singkat, hanya satu tahun saja. Saat itu kami hendak masuk liburan musim panas, aku seperti biasa berkunjung ke rumah Ty setiap Jumat untuk menginap sampai Minggu, tapi waktu itu aku tak menemukan siapapun di rumah, kondisinya sepi. Aku yang malas pulang ke rumah memutuskan menunggu di teras rumah Ty, dan tak terasa aku tertidur disana aku pun terkejut ketika Granny datang membangunkanku.
" Kamu ngapain disini Nichole... "
" Aku mau main sama Ty... "
" Pulang lah nak... "
" Granny Ty mana... Aku mau ketemu dia... "
" Pulang nak... Nenek banyak urusan..."
" Granny... Ty mana Granny bilang sama aku.... " Kataku sambil sedikit memaksa.
" Ikut granny.... " Granny pun menggandeng tangaku dan kami pun masuk ke mobil. Beberapa saat kemudian kami tiba di rumah sakit khusus anak. Disana aku di ajak menuju lantai lima dan menyusuri lorong dan akhirnya kami tiba di salah satu kamar. Saat Grany membukakan pintu aku terkejut melihat seseorang yang terbaring di sana.
" Tyler.... " Aku menjerit, menangis tak tega melihat Tyler yang nampak rapuh dengan masker oksigen di wajahnya. Aku tak menyangka, baru saja Tyler bersekolah bersamaku dan malam harinya dia seperti ini.
" Leukemia Tyler kambuh... Jadi dia harus disini dulu sampai sembuh.... " Ucap Ibu Grace sambil mengelus rambutku.
" Nichole... " Panggil Tyler dengan suara lirih.
" Iya Ty... "
" Apa kita masih jadi bayi kembar.... "
" Iya... Kita akan tetap jadi bayi kembar selamanya... "
" Kau masih pakai popok.... "
" Iya.... "
" Kau akan tetap memakainya kapanpun.... "
" Iya.... "
" Berjanjilah.... "
" Aku berjanji... Tapi kamu harus sembuh ya biar kita bisa main lagi.... " Tyler hanya tersenyum.
Keesokan harinya, berita pahit pun menyertai kami. Ty tidak bisa bertahan dengan penyakitnya dan dia pun dinyatakan meninggal dunia. Tak ada yang tidak menangis walaupun aku bukan bagian dari keluarga Tyler, tapi disana aku sangat terpukul dengan kematian Tyler. Dia bukan sekedar sahabatku, dia lebih seperti bagian dari hidupku. Mungkin jika kami berada di umur saat ini kami mungkin lebih seperti seorang pasangan yang sangat serasi. Kesedihanku masih saja menerpa selama belasan tahun hingga aku masuk sebagai mahasiswa baru di New Jersey dan rasa sedihku ini berganti harapan ketika aku melihat seorang laki-laki yang memiliki sifat seperti Tyler, laki-laki itu adalah David Geronimo von Gils alias Dave.
...•...
.
.
.
.
.
Bersambung