Baby Tama

695 8 0
                                    

POV Anjani

Ada hal yang menarik ketika aku, hamil, kebetulan waktu itu Timo udah ada bersama kami. Ngidamku itu aneh banget, aku pengen banget liat Tama pake Popok itu sambil mengemut DOT selama 24 jam penuh. Hanya pake itu, selain itu aku membuat Tama seperti bayi dengan membelikan Onesie ABDL juga, total aku memperlakukan Tama seperti bayi sekitar seminggu.

" Kamu lucu ya kalau pake popok pink, Onesie pink, DOT juga pink.... " Kataku

" Iya Tam, cocok banget... " Tambah Timo

" I hate Pink.... Kalo warna lain sih oke... Tapi, ini....akh... "

" Hehe... Liat nih Tam, popok aku warna biru, dibeliin sama Anjani.... "

" Ih kok gitu sih yang... Masa aku cuma dikasih popok pink, Timo dikasih yang biru.... "

" Udah, jadi baby jangan bawel... Kalau stok popoknya abis, kamu boleh pake popok yang lain.... "

" Hah... Masih dua pack pagi itu.... Please deh.... "

Sebenarnya Tama udah biasa pake Onesie, bahkan dia punya lima onesie karena di kasih oleh Tante Diana, alias Mamanya Nicky, dia pernah motret mereka berdua untuk di jadikan model baju Onesie ABDL, bahkan yang paling lucu, Tama punya Onesie bentuk T-Rex entah kenapa Tante Diana memberi itu untuk Tama, tapi lucu aja ketika Tama pake itu sewaktu Halloween dan nakut-nakutin orang kompleks yang kebetulan 20% penduduknya orang asing.

" Terima aja Tam... Masih sama-sama popok ini... Kita bisa challenge, siapa yang paling banyak pipis di popok dan gak bocor, dia yang menang... Kalau aku kalah, aku yang bakal pake popok pink kamu, terus kamu pake popok biru aku, kalau aku menang kamu pake itu terus.... Setuju.... "

" Oke.... "

" Boleh kan Anjani.... "

" Hehem... Boleh.... "

Mereka pun memulai challenge, Tama melepas kancing onesie-nya dan mulai pipis, selama 12 jam melakukan challenge menggunakan popok yang sama sedari pagi tanpa ganti. Mereka bermain PS, main basket, dan main musik bareng hanya pake Popok, Tama dengan baju Onesie ABDL, sementara itu Timo hanya mengenakan kaos. Mereka berdua seperti baby kembar saja. Waktu penilaian pun dimulai, mereka berdua melepaskan popoknya dan mulai menimbang, dan ternyata Tama yang menang, popok milik Timo ternyata ada sedikit kebocoran padahal mereknya sama-sama rearz.inc ya mungkin Timo terlalu aktif, jadi bocor deh.

Karena kalah, Timo pun memberikan semua popok Rearz miliknya ke Tama, begitu pula Tama yang memberikan popok pink-nya ke Timo. Mereka pun mengenakannya, ternyata Timo tak kalah lucu menggunakan popok pink itu.

Kami semua happy, yang biasanya Timo ngoceh kalau dia kalah, tapi waktu itu dia biasa aja, dan malah seneng.

" Karena popoknya tinggal satu lagi, kalian udah bebas deh, gak aku atur lagi....  Aku juga janji, kalau udah lahiran nanti dan udah pulih... Aku juga bakal pake popok full 24 jam kayak kalian.... "

" Janji ya.... " Kata Tama

" Iya, aku janji.... " Jawabku.

Entah kanapa, Timo hanya senyum dan kemudian merangkul kami.

" Kalian beruntung banget... Kalian memang benar-benar cocok... Tama Si Es Balok yang cuek, dingin, silent, keras kepala... Sama kamu Anjani, yang ceria, humoris, supel, sama sabar... Dah kalian seolah-olah jadi perpaduan yang wah.... Kalian harus tetap bersatu... Saling memahami, saling melengkapi.... "

" Kamu bijak juga Ya Tim.... "

" Iyalah Tam... Banyak moment yang aku jalani, aku juga gak selamanya konyol Tam... "

" Hehe... Bagiku kamu gak konyol Tim... Kamu saudaraku yang baik.... "

" Aku happy, bisa kenal kalian.... Sumpah, jaman sebelum aku SMP boring banget main sama temen-temen aku yang memang hampir se frekuensi gitu sama aku... Tapi kenapa ketika aku ketemu kamu Tam, rasanya gak ada bosan-bosannya gitu... Malah udah kayak saudara, padahal sifat kita beda, hobby, agama, ras, beda semua.... "

" Hmmm.... Itu takdir Tim... Takdir yang membuat kita bertemu.... Kalau aku gak ketemu kamu, mungkin aku gak akan berani deketin orang baru, aku mungkin bakalan jadi orang rumahan yang kuper, aku mungkin gak bakalan menemukan cinta.... You are most valuable man for me.... "

" Kau tau, yang kita pakai saat ini... Popok, mungkin bagi sebagian orang sangat konyol orang seperti kita pake Popok, padahal kita sehat... Gak cacat, bisa ke toilet... Tapi pakaian sekali pakai ini bermakna sekali, setiap kali aku pake Popok tam, aku jadi ingat kebaikanmu, kamu setia nemenin aku waktu aku sakit.... Ya memang kita berdua sama-sama sakit akibat tabrakan jaman kita SMA dulu, tapi kamu yang udah sembuh duluan rela pake Popok demi nyemangatin aku, kamu juga gak pernah ngungkit-ngungkit masalah mobil kamu yang ancur gara-gara aku... Kamu memang yang terbaik dalam hidupku.... "

Mendengar itu, Tama langsung memeluk erat tubuh Timo. Entah kenapa moment itu sangat emosional bagi Kami, aku tak tau kenapa Timo Ujuk-ujuk seperti itu. Aku merasa ada yang tidak beres.

.
.
.
.
.
Bersambung

Kalian pasti tau part selanjutnya gimana....

Diapers in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang