Baru sebentar bersama Timo, aku harus menerima kenyataan kalau Timo harus kembali ke Surabaya, karena neneknya dikabarkan sedang sakit. Tapi sebelum dia berangkat, aku melihat Timo yang memiliki gelagat yang aneh, gak seperti biasanya, dia cenderung pasif dan tak banyak bicara. Aku mengantar Timo ke Bandara, dengan E90 milikku, lagi-lagi. Sepanjang perjalanan, dia cenderung diam dan menatap kosong ke arah depan.
" Are you oke Bud.... "
" Fine.... "
" You look not good man... What's wrong with you, are you Sick.... "
" No.... "
" Ouh.... Oke.... "
" Mungkin Timo sedang kepikiran Neneknya di Surabaya.... " Kataku dalam hati. Aku pun kembali fokus menyetir dan memberi ruang untuk Timo agar dia tidak semakin terganggu olehku.
Setibanya di bandara, aku membantu Timo untuk menurunkan koper, aku merasa aneh saat kita berpisah, Timo sama sekali tak memeluk diriku seperti biasanya, bahkan salaman pun tidak.
" Thanks Amigo.... " Ucap Timo sambil berlalu meninggalkan aku.
Keesokan harinya, aku mendapatkan telpon dari Om Alex (papanya Timo). Waktu itu aku lagi minum teh sambil duduk-duduk di ruang tv bareng Anjani.
" Ada telpon tuh.... "
" Ah, kita lagi nyantai ada yang nelpon, pasti orang kantor nih.... "
" Angkat aja Sayang, siapa tau penting.... "
" Oke, karena kamu yang minta, aku laksanakan.... "
" Eh, Maaf Om, saya lama angkat.... "
" Tam, Timo ada sama kamu kan.... "
" Hah, dia kemarin pamit ke neneknya... "
" Oh gitu, iya sih kemaren Kakeknya di Surabaya ngabarin kalau Timo mau pulang, tapi sampai sekarang dia gak sampai rumah.... Dia kemana ya.... "
" Ouh, aku gak tau Om, kemaren aku antar dia ke bandara kok.... "
" Ya Tuhan... Dia kemana ya, dia gak bisa sama sekali di hubungi.... "
" Aku ke bandara Sekarang om.... "
" Ada apa sih.... "
" Si Timo ilang.... "
" Serius, kok bisa.... "
" Gak tau lah, aku cari dia, kamu disini aja... Diluar banyak virus.... "
Aku berlari menuju kamar untuk ambil keyless mobilku, secepat kilat aku mengeluarkan mobil menuju Bandara, aku memaju kecepatan mobil sampai tembus 120 km/h di toll Bali Mandara menuju I Gusti Ngurah Rai... Sampai sana aku mencari ke keberangkatan domestik. Aku mencari kesana kemari ke seluruh area keberangkatan, sampai aku di tegur oleh security bandara.
" Hey, what are you doing in here sir.... "
" Pak, aku lagi cari teman saya, ini fotonya.... " Kataku sambil menunjukkan foto Timo.
" Ouh, dia, kemarin dia pingsan Pak, dia kemudian di bawa ke rumah sakit.... "
" Di mana... ? "
" Di Kedongan pak.... "
Aku pun langsung berlari menuju mobilku parkir dan lanjut pergi ke RS yang dimaksud.
Sampai sana, aku menuju administrasi dan menanyakan keberadaan Timo.
" Maaf Pak, Saudara Thymoty sudah di rujuk ke RS di Denpasar, dia di konfirmasi Covid Pak.... "
" Apa... Oke, terimakasih.... "