Perawat itu pun keluar ruang UKS sementara Tyler ikut duduk di sampingku.
" Nichole, kenapa kau bisa jatuh.... "
" Oh itu mungkin karena kecelakaan.... "
" Hem... Oh ya, ku harap kau bisa jaga rahasiaku ini ya.... "
" Rahasia apa... "
" Tentang popok... "
" Jadi kamu benar-benar pakai popok.... "
" Iya... "
" Kenapa, kita udah 8 tahun dan kenapa masih pakai popok.... "
" Aku punya masalah, aku gak tau apa namanya, tapi itu membuatku sering ngompol... " Aku pun mengangguk tanda setuju.
" Aku akan menjaga rahasiamu, tapi bisa kita jadi teman.... "
" Tentu saja... Kamu bisa jadi temanku, oh ya... Besok kamu datang ya ke rumah, aku punya Xbox baru... Alamatnya di xxxxx "
" Ouh, itu dua blok dari rumahku... "
Kami pun senang dan mulai saat itu kami menjadi teman akrab dan Tyler sedikit demi sedikit mengajarkan apa yang sebenarnya aku inginkan.
Di rumah Tyler aku pun disambut baik oleh orangtuanya, Ibu Grace namannya, dia dan suaminya merupakan seorang polisi yang bertugas di kota ini.
Tyler merupakan anak semata wayang mereka, Tyler sering sekali di tinggal berpatroli oleh kedua orangtuanya, sesekali neneknya selalu mampir untuk mengurusi keperluan Tyler.
Setelah banyak berbincang dengan Nyonya Grace aku pun jadi tau alasan kenapa Tyler selalu memakai popok 24/7. Ty ternyata merupakan survivor Leukemia yang membuat daya tahan tubuhnya lemah, dia sama sekali tidak diizinkan sakit karena itu Ibu Grace melarang Ty untuk pergi ke toilet umum karena khawatir terinfeksi bakteri kuman dari toilet umum itu.
" Oke anak-anak Ibu berangkat dulu ya... Oh iya, makasih ya Nichole mau nemenin Ty di rumah... Nanti aku telpon mama kamu kalau kamu ada di sini... "
" Oke Bu... "
Nyonya Grace pun kemudian pergi untuk bertugas sebagai polisi. Sementara kami beranjak ke kamar Ty untuk bermain Xbox baru milik Ty. Aku dan Ty asik bermain Xbox hingga sore hari sampai kami di kejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba masuk ke kamar Ty.
" Ouh... Kalian lagi main ya... "
" Eh Grany... Iya aku lagi main sama teman aku... Namanya Nichole.... "
" Grany udah tau... Ibumu barusan telpon Grany kalau nona Nichole lagi main sama kamu... "
" Iya Grany... Kami teman sekelas "
" Sering-seringlah main kesini Nichole... Kasian Ty sering sendirian
... "" Iya Grany... Aku akan main terus sama Ty... "
" Ouh iya... Ayo kita makan, Grany baru aja beli pizza... "
" Asik.... " Ty lompat-lompat kegirangan seperti anak kecil. Aku tak tau kalau Ty semanja ini, berbeda sekali dengan di sekolah yang kelihatan cool dan berwibawa.
" Eits... Sebelum makan, kamu harus ganti popok dulu Ty.... "
" Oke... " Tyler pun langsung loncat ke ranjang dan tanpa malu melepaskan celana pendeknya dan menyisakan goodnittes yang sudah menggembung.
Grany pun langsung mengganti popok basah Ty dengan popok baru, kali ini dia pakai star diaper tipe perekat. Setelah selesai kami pun menuju ke ruang makan. Uniknya Ty hanya memakai kaus dengan popok tanpa celana. Dia tanpa malu memakai popok di hadapanku dan bersikap biasa saja.
Seusai makan kami pun duduk bersama di ruang tengah untuk menonton kartun sore bersama Grany hingga akhirnya perhatian kami teralihkan dengan suara telepon rumah. Grany pun mengangkatnya untuk menjawab panggilan telpon itu. Beberapa saat kemudian, Grany pun memanggil namaku karena telpon itu berasal dari mama.
" Nichole kamu disuruh pulang.... "
" Ouh baiklah... "
" Yah... Grany, aku masih mau main sama Ty... Lagi pula besok kan weekend jadi boleh ya Nichole menginap disini... "
Grany pun berusaha melobi Mama agar aku bisa menginap, dan akhirnya aku di izinkan menginap dua malam di rumah Tyler. Tapi aku harus tetap pulang untuk mengambil pakaian dan uang. Kami bertiga pun menuju rumahku dengan mobil Grany untuk mengambil pakaian. Aku nampak senang sekali bisa terbebas dari tangisan Austin walaupun hanya dua hari. Pakaian selesai aku kemas kedalam ransel dan kami pun kembali ke rumah Tyler.
Aku dan Tyler sangat bersenang-senang karena bisa menginap bersama sampai jam menunjukkan pukul 9.00 Grany pun meminta kami untuk ke kamar untuk tidur.
Sebelum tidur Ty pun digantikan popoknya oleh Grany dan dia juga harus meminum banyak obat untuk menghindari Ty kembali kambuh sakitnya.
Disaat suasana gelap gulita, aku pun mencoba bertanya kepada Tyler apakah dia sudah tidur atau belum, dan dia jawab belum.
" Ty aku iri deh sama kamu... "
" Iri kenapa... "
" Kamu sangat di perhatikan sama orang tua kamu... Aku pengen deh kayak kamu... "
" Kau tau, jadi aku itu gak enak... Aku harus sakit parah sampai pernah kehilangan rambut, sekarang aja aku terlihat normal, tapi setahun lalu aku kelihatan sangat menjijikkan, setiap hari aku selalu muntah karena efek kemoterapi, belum lagi aku harus bolak-balik ke rumah sakit... Huah susah deh pokoknya... "
" Ternyata kamu melewati hal sulit ya... Aku hanya cemburu ke adikku yang sekarang sangat diperhatikan oleh papa mama... "
" Hem... Itu kan karena adikmu masih bayi.... "
" Kayaknya enak kalau jadi bayi... "
Saat kami ngobrol, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka yang membuat kami buru-buru memejamkan mata pura-pura tidur.
" Wah, Anak ayah sudah tidur ya... Oke goodnight Ty.... " Pintu kamar pun tertutup kembali.
" Siapa itu... " Bisikku
" Ayahku... Sudahlah ayo kita tidur... " Kami pun akhirnya tertidur dan beranjak menuju alam mimpi.
.
.
.
.
.
.
Bersambung