Dave's story

287 5 1
                                    

Huah, senang sekali bisa kembali nulis... beberapa hari lalu aku baru saja memperingati setahun kepergian Timo, kali ini aku datang langsung ke kuburan Timo di Kabupaten Badung Bali... Ada juga Keluarga Alexander dan Sari Pancar Timo yang ternyata masih setia.

Perasaan kami campur aduk, entah kenapa rasanya aku merasa Timo itu masih ada, auranya masih ada di dekatku, padahal kita tau kalau dia sudah setahun pergi. Tapi di sisi lain, baik aku, Sari, bahkan keluarga Alexander sudah lebih menerima kenyataan bahwa Tuhan telah mengambil pergi Timo, di depan pekuburannya kami semua kompak berdoa menurut kepercayaan kami, Aku dan Anjani meletakkan canang sari yang isinya bunga, dupa, buah, dan beberapa Snack dan minuman kesukaan Timo sambil membacakan doa, begitu pula Sari yang berdoa menurut Islam, dan ayah bunda Timo dengan doa menurut Kristen. Semua berdoa agar Timo tenang di alam sana.

" Tim... Kamu sudah pasti bahagia disana... Setahun tanpamu rasanya se abad, tapi gak papa, yang penting kamu bahagia bersamanya... Tuhan Sang Hyang Widhi Wasa. "

Dave pun mulai berbicara awal mula dia pakai popok. Karena males pake bahasa Inggris jadi aku pake bahasa Indonesia saja ya...

POV Dave

Waktu itu tepatnya di musim panas lima tahun lalu, New Jersey sedang bercuaca lumayan membuat gerah. Karena kampus kami libur. Aku, Nichole, Jane, dan Richy memutuskan untuk berlibur.

Di Bar dekat kampus, kami semua berkumpul untuk membicarakan kemana dan apa yang akan kami lakukan selama liburan.

" Ah, aku tak tau kemana kita harus pergi.... " Keluh Richy sambil membenamkan wajahnya di meja.

" Bagaimana kalau ke pantai... Itu pasti menyenangkan.... " Usul Jane.

" No... Kita terlalu sering ke pantai akhir-akhir ini... Aku mau suasana yang baru.... "

Saat kami masih saja pusing mencari ide liburan, tiba-tiba diluar bar ada sebuah caravan yang parkir, kami yang duduk di dekat jendela yang mengarah ke tempat parkir pun langsung saling tatap setelah melihat caravan itu muncul.

" Caravan.... " Kami kompak.

" Oke, berhubung aku punya light truck alias mobil doubel cabin... Itu yang akan menjadi penarik caravannya, tugas kita sekarang mengumpulkan dana dan mencari tempat sewa caravan.... Untuk tujuan, kita keliling saja beberapa bagian Amerika, lumayan... Satu bulan mungkin sebagian Amerika pasti terjelajahi.... " Kataku.

Kami pun bersiap dan di hari H, kami pun langsung memeriksa mobil agar tak ada kendala selama perjalanan. Bermodal 1000 dollar dan beberapa pasokan logistik, kami pun langsung berangkat dengan Ford Ranger yang sedang menarik caravan.

Perjalanan kami mengarah ke selatan ke arah Delaware, Maryland, DC, N Carolina. Nah di states itu kami masih aman dan hanya singgah beberapa saat untuk makan, istirahat dan sebagainya. Hingga saat tiba di Georgia, tepatnya di jalan toll, aku merasa ingin sekali buang air kecil, padahal beberapa menit lalu kami sudah berhenti cukup lama di gass station untuk mengisi solar. Karena rest area setempat jauh aku pun mencoba menahannya. Richie yang melihat aku kebelet malah mengolok-olok aku karena ekspresi wajahku yang aneh.

" Wah, ekspresi wajahmu itu lucu sekali... Kau menahan sesuatu ya.... "

" Diam Rich... Aku sedang fokus berkendara.... " Kataku.

" Berhenti sajalah... Daripada kamu terkena batu ginjal.... "

" Fuck... Ini malam hari Rich... Lagi pula kalau kita berhenti kita akan tertabrak, atau minimal terkena tiket tilang polisi... Aku bisa menahannya...."

Bukannya diam, Richie malah semakin mengoceh dan menceritakan lelucon, entah untuk menghibur atau ingin membuat aku tertawa lalu kencing di celana tapi memang lelucon itu lucu dan membuat aku tertawa dan secara bersamaan aku merasakan cairan hangat menyebar ke seluruh selangkanganku.

Diapers in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang