04.15
Masih terlalu awal untuk memulai aktivitas, tapi seorang gadis terpaksa terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk yang beberapa hari hilang akhirnya muncul kembali dan mengganggu tidur nyenyaknya. Dia terbangun dengan tubuh yang penuh keringat. Mimpi sialan yang selalu mengganggunya selama lima tahun terakhir -akan kejadian yang mengubah hidupnya berbanding terbalik 180°, membuat dia harus mengonsumsi obat tidur agar dapat menutup matanya dengan tenang. Beberapa hari ini dia bersyukur sekali karena mimpi itu tidak mengganggunya bahkan jika dia tidak mengonsumsi obat tidur sekalipun, namun pagi ini dia kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa dia tidak akan pernah bisa melupakan kejadian itu, selamanya.
Dia melihat ke arah jam dinding kamar kostnya, menyadari ini masih terlalu pagi untuk memulai semua aktivitas, dia akhirnya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu karena merasa tidak akan mungkin bisa untuk tertidur lagi. Selepas mandi dan berganti pakaian, dia mulai memeriksa barang-barang yang akan dia bawa ke kampus hari ini. Ya, dia mahasiswa. Lebih tepatnya, mahasiswa baru. Ini hari pertama dia akan menjalani ospek, dan akan resmi mengenal arti hidup yang sesungguhnya -kata mereka.
Setelah selesai memeriksa barang-barang dan memastikan lagi tidak akan ada yang tertinggal, dia kembali melihat ke arah jam dinding kamar, dan ternyata sudah pukul 05.30 pagi. Akhirnya dia bangkit dan memilih untuk segera membersihkan kamarnya, karena dia harus berangkat cepat ke kampus dan harus sampai sebelum jam tujuh pagi. Dia harus menaiki angkot paling pertama agar tidak terkena macet di jalan, karena jarak kost dan kampusnya yang cukup jauh.
Selesai membersihkan kamar, dia bersiap-siap untuk pergi dan sekali lagi melihat ke arah dirinya dalam pantulan cermin kamar,
"Ngga perlu bahagia, kamu cukup tersenyum seakan kamu manusia yang paling bahagia," ujarnya pada pantulan dirinya di cermin.
Setelah selesai dengan segala ritual pagi hari-nya, dia membuka pintu kamar kost dan melangkahkan kaki menuju ujung gang untuk menunggu angkot. Di sepanjang jalan dia tersenyum kepada setiap orang yang dilewatinya, tua-muda, kakek-nenek, dan beberapa anak kecil yang berlarian menuju ke sekolah.
Sebenarnya ini pemandangan baru baginya -melihat kesibukan gang tempat di mana dia akan tinggal selama beberapa tahun nanti, karena dia baru pindah ke lingkungan ini beberapa hari yang lalu. Dan sekarang dia merasa sepertinya dia akan menyukai tempat ini, lingkungan ini, di mana tidak ada seorang pun manusia dari masa lalunya yang ia kenal berada disini.
Sesampainya dia di ujung gang, dia melihat sudah ada beberapa orang yang menunggu angkot sama seperti dirinya. Tersenyum dengan mereka yang menyadari kehadirannya, tidak lama kemudian angkot yang ditunggu pun datang. Dia memilih masuk paling terakhir dan memilih duduk di belakang bangku supir angkot.
Sekali lagi selama perjalanan dia memperhatikan kembali lingkungan yang akan selalu dia lewati selama beberapa tahun ke depan. Beberapa hari yang lalu setelah sampai di kota ini, dia terlalu lelah untuk memperhatikan sekitar dan memilih untuk tidur di taksi yang dia tumpangi. Sekarang dia bisa dengan jelas memperhatikan segala hal yang ada di kota ini selama perjalanannya menuju ke kampus. Gedung-gedung tinggi, juga beberapa taman di pinggir jalan yang dia lewati, itu cukup menyenangkan matanya pada pagi hari ini.
Terlalu asik memperhatikan sekitar, akhirnya dia sadar bahwa dia sudah berada dekat dengan lingkungan kampusnya. Hal ini dia sadari karena melihat beberapa wanita juga pria yang berjalan dengan topi khas remaja ospek juga name tag yang tergantung di dada mereka. Melihat hal itu dia dengan segera memberitahu kepada supir angkot bahwa dia akan turun disini. Setelah angkot menepi, dia bergegas keluar setelah sebelumnya memberi uang kepada supir angkot dan melangkahkan kakinya mengikuti beberapa pria dan wanita tadi menuju gedung kampus.
Ini pertama kalinya dia berada disini. Sambil berjalan dia mulai mengenakan barang-barang yang menjadi ketentuan agar dia bisa mengikuti ospek ini. Setelah selesai dan melihat bahwa gedung di depannya bertuliskan nama fakultasnya, dia menghentikan langkah dan menatap gedung besar di hadapannya selama beberapa menit.
Sekali lagi dia memperbaiki penampilannya, mengeratkan pita yang mengikat rambutnya menjadi dua bagian, merapikan kemeja sambil menghembuskan nafasnya gugup beberapa kali, kemudian berjalan memasuki area kampus sambil memperbaiki posisi name tag yang tergantung di dadanya, yang bertuliskan sebuah nama ; Ayana Azkayra.
Huhuu gimana guys???
Gaje bangett yaa??
Pasti ga sesuai ekspektasi kalian yaa??
Sorry :'))
Tapi semoga kalian suka yaa ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Got You
Teen Fiction"Aku Ayana, lengkapnya Ayana Azkayra. Bunda bilang, arti namaku bunga yang indah, bunga yang dihormati semua orang. Tapi kenyataannya dalam hidup, aku ngga pernah merasakan yang namanya dihormati sama sekali. Aku benci dengan kenyataan dimana kehidu...