19. Sowon kecil (1)

177 29 5
                                    

Kita lupakan part sebelumnya. Sekarang giliranku yang akan bercerita tentang Sowon di masa kecil.

Mungkin aku akan bercerita dari dia berusia 3 tahun. Dia sudah bisa berjalan dan berbicara walau beberapa kata saja dan tidak jelas.

"Ibuh..ibuh.. Won mau cucu"

Sowon menarik narik celanaku dan aku menatapnya tajam.

"Sebentar ibu sedang sibuk" ucapku lalu aku sibuk memainkan game di hpku

Iblis tetap lah iblis, aku dahulu tak pernah peduli dengan Sowon, aku merawatnya dengan caraku.

"Ibuh Won haus" ucap Sowon lagi dan aku langsung memberikan gelas yang sudah aku campur dengan jiwa manusia.

Dan bodohnya Sowon malah meminumnya, mungkin inilah awal dimana Sowon mulai berkelakuan seperti binatang.

Tunggu ! bukan binatang tapi seperti anjing dia terkadang suka menggeram dan aku mulai berpikir akan membuang Sowon ke tempat penampungan hewan.

"GGGRRRHHH.. aku mau cucu"

"Ibu aku haus"

"Gggggrrhhh ibu aku lapar !"

"AAKKHHH..! kenapa kau mengigitku !?"

Bahkan dia mengigitku dan nafsu makannya semakin menggila, dia selalu haus dan lapar jadi aku harus membeli daging agar rasa laparnya terhenti.

Namun seiring dia bertambah usia, sikap seperti binatangnya menghilang tapi dia menjadi seorang bocah genit yang selalu memuji wanita cantik.

Di usianya yang sudah menginjak 5 tahun, mau tak mau aku harus mendaftarkannya ke sebuah taman kanak kanak.

🐰🐰🐰

Suatu hari aku membawanya untuk mendaftar di taman kanak kanak. Sowon terus berjalan di sampingku namun tiba tiba dia menghilang dan aku melihatnya sudah berada di dekat ibu ibu cantik.

"Tante sangat cantik dan seksi"

"Ibu kamu kemana sayang ?"

"Tante mau kan jadi ibu aku ? ibu aku jelek sedangkan tante sangat cantik"

PLAK..

Aku datang dan langsung memukul kepala Sowon.

"Kau mengatai ibu jelek ! dasar anak tidak tau diri, ibu tidak segan segan membuangmu ke sungai lagi !" ucapku setelah memukul kepalanya membuat para ibu ibu di depanku terkejut

"Ibu kenapa tiba tiba datang ?" tanyanya dengan wajah polosnya

"Ya ibu mencari kamu lah ! ayo kita kedalam dasar anak bodoh !" Aku menarik Sowon tapi Sowon tidak pernah merasa kesakitan walau aku memukulnya dan mencubitnya

Dia memang anak yang kuat.

Selama di taman kanak kanak Sowon menjadi anak yang sangat nakal dan bodoh, selalu menggoda guru bahkan sangat suka meraba dada besar milik guru taman kanak kanaknya.

Dasar anak pungut !

Saat bayi dia menangis membuat suasana malamku terganggu dan sekarang dia selalu membuat masalah. Andai dahulu aku memakan jiwanya saja.

Penderitaanku selama Sowon di taman kanak kanak terlewati tetapi itu bertambah buruk saat dia masuk sekolah dasar.

Selama 6 tahun aku sudah di panggil oleh wali kelasnya selama ratusan kali bahkan Sowon hampir di keluarkan dari sekolah, tapi beruntungnya Sowon tiba tiba menjadi sangat pintar saat berusia 8 tahun.

Mungkin penyebab Sowon menjadi sangat pintar karna aku menghantamkan kepalanya ke meja ruang keluarga sampai kepalanya mengeluarkan darah dan aku membiarkannya saja, tapi hebatnya dia sembuh sendiri.

Anak yang aneh tapi aku beruntung dia tidak pernah sakit.

🐰🐰🐰

Di dalam kantor kepala sekolah, aku dan Sowon duduk bersebelahan menghadap kepala sekolah.

"Ibu sepertinya anak Anda perlu di beritahu lebih keras lagi sebab dia sudah melanggar peraturan sekolah sebanyak ratusan kali, seperti berkelahi, bolos, mendorong teman dari tangga, melempar buku ke arah guru yang sedang menerangkan" jelas kepala sekolah

Kepala sekolah yang sebentar lagi akan mati ini berbicara tak sopan denganku, bahkan dia tukang mabuk, merokok, dan penyakitnya hampir komplikasi. Manusia bodoh memangnya dirimu berbicara pada manusia lagi ?

Aku ini iblis, iblis agung yang pernah duduk di sebelah sang pencipta bahkan aku sangat sangat hafal semua kitab suci di dunia ini.

"Jadi.." ucapku menatap kepala sekolah remeh

"Anda harus mendidik Sowon dari pergaulan rumahnya, mungkin dia meniru beberapa film atau kelakuan orang dewasa di sekitarnya" ucap kepala sekolah mencoba memerintahku

Aku akan benar benar memakan jiwa kepala sekolah malam ini.

"Oh iya, aku membesarkan Sowon sendirian dan aku sibuk bekerja"

"Oke Anda bisa menitipkannya pada tetangga Anda atau pada saudara Anda agar Sowon lebih di perhatikan pergaulannya"

"Ya baiklah"

Kami berbicara cukup panjang lebar tetapi aku mulai curiga dengan kepala sekolah yang terus tersenyum ke arahku. Senyum genitnya membuatku muak !

🐰🐰🐰

Malam harinya, aku berpamitan pada Sowon yang sedang belajar.

"Sowon, ibu mau mencari jiwa dahulu" pamitku dan Sowon sudah tau siapa aku sebenarnya

"Ibu pulang malam ?" tanya Sowon keluar dari kamar

"Tidak, ibu hanya akan membunuh satu manusia sialan dan ibu akan membawa oleh oleh padamu"

"Oke ibu"

Bagiku Sowon yang sekarang mulai mandiri tidak seperti dirinya saat taman kanak kanak yang menyusahkan diriku.

Selama 3 jam aku pergi, aku pulang membawa kepala manusia sebagai oleh oleh untuk Sowon.

KLIK..

"Ibu pulang" teriakku dan Sowon berlari menghampiriku, aku langsung melempar kepala manusia ke arahnya.

"Simpan di kamar ibu, ibu lelah" ucapku lalu aku berjalan ke lantai atas

"Ibu ini kan kepala sekolah aku" ucap Sowon dan aku menghentikan langkahku kemudian menoleh ke arah belakang melihat Sowon yang masih memegang kepala manusia yang aku bawa

"Ya dan dengan begitu kamu tidak dikeluarkan dari sekolah" kataku dan Sowon mengangguk

"Ehmmm.. oke"

"Bagus, jadilah anak baik di sekolah, ibu akan berusaha melindungimu" ucapku lalu pergi untuk merokok

[HIATUS] My Mommy is the Devil ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang