Siang ini di rumahku cukup ramai. Yerin, Umji, dan Yuju datang membawa daging serta ada Irene yang membantuku memasak dan Sinb menyiapkan panggangan di halaman.
Sedangkan Ibuku sedari tadi hanya memainkan hpnya dengan ekspresi yang sangat datar. Mengapa ibu berekspresi datar ? apa dia tidak suka dengan kedatangan Irene ?
"Irene, ibuku sepertinya tidak menyukaimu" ucapku berbisik
"Tidak apa apa Sowon" katanya lalu melihat ke arahku sambil tersenyum
"Akh mataku sakit melihat orang yang sedang pacaran ! akh tidak sepertinya mataku akan buta !"
Aku menoleh melihat Yerin setelah aku mendengar ocehannya
"Yerin diamlah dan urus sayur sayur itu" ucapku menatapnya datar
"Aku malas, aku ingin duduk menemani Eunha saja" Dia berlalu pergi dan Yuju menggantikan pekerjaan Yerin
"Yuju kamu bisa memotong sayurkan ?" tanyaku dan dia mengacungkan jempolnya
🐰🐰🐰
Mengesalkan !
Lihat senyumnya itu ! jelas jelas sedari awal dia memang sengaja mendekati Sowon dan bahkan Sowon mau menikahinya ?
Menikah dan selanjutnya memiliki sebuah anak ?! Irene memang benar benar sengaja memilih Sowon dan tidak melepaskan Sowon.
Dia ingin mempunyai keturunan yang akan mewariskan darah penyihir murni.
"Bukankah memang seperti itu tugas penyihir berdarah murni ? mencari penyihir berdarah murni lainnya dan mempunyai anak agar keturunan mereka tidak putus" ucap Sinb membaca pikiranku lagi
"Aku lempar pot ini ke wajahmu kalau kau sekali lagi membaca pikiranku" marahku sambil mengangkat pot keramik kecil ke atas dan bersiap melemparkannya pada Sinb
"Oh ayolah Eunha, berpikir lebih sehat soal bangsa kita yang berbeda dengan mereka, penyihir dan iblis tidak akan bisa bersatu, anggap saja bangsa kita dengan bangsa penyihir seperti dua magnet dengan kutub selatan di kedua sisi yang menandakan kita tidak bisa bersatu" jelas Sinb panjang lebar dan aku membenarkan hal tersebut
Namun penyihir dan iblis saling membutuhkan, penyihir membutuhkan darah iblis dan iblis perlu jiwa manusia sebagai makanan dan sumber kekuatan kami.
"Ibu.. kenapa ibu melamun ?" tanya Sowon tiba tiba sudah duduk di sebelahku
"Sedari malam ibu selalu melamun, ada apa ibu ? apa ibu tidak merestui hubunganku dengan Irene ?" tanya Sowon lembut sambil menggengam kedua tanganku
"Ibu merestui kalian namun ibu masih bimbang" jawabku dan Sowon bertanya lagi
"Kenapa ?"
Ada sesuatu yang tidak kamu ketahui dari Irene, Sowon, ini rumit jadi ini bukan saatnya kamu mengetahuinya
"Tidak, ibu hanya bimbang karna kamu belum bisa mencari uang sendiri" jawabku penuh dengan alasan
"Aku sudah bisa menjadi pelayan cafe" ucapnya tapi aku menggelengkan kepalaku
"Menjadi pelayan cafe tidak begitu menjanjikan, kamu harus bisa menghasilkan uang lebih banyak lagi"
"Benar, itu benar, mungkin aku akan menerima tawaran itu"
"Tawaran apa ?"
"Menjadi trainee di agensi dan jadi seorang aktris"
"Ibu akan mendukung apa yang kamu inginkan"
Aku tersenyum dan dia tersenyum ke arahku.
"Terima kasih ibu"
Sowon memelukku tetapi dia tiba tiba berbisik padaku.
"Aku sudah tau siapa Irene jadi ibu tidak perlu khawatir" bisik Sowon dan dia melepaskan pelukannya kemudian tersenyum ke arahku.
Sowon..
Dia sudah tau Irene adalah penyihir sepertinya tapi mengapa dia merahasiakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] My Mommy is the Devil ?
FanfictionIbuku adalah iblis ? Itu tak masalah selama dia memiliki hati seorang malaikat ☺