Eunha masuk kedalam kamar Sowon dan dia melihat rambut Sowon yang berubah, Sinb yang melihat itu sedikit terkejut tapi tidak dengan Eunha.
"Kenapa rambutnya jadi pirang dan hampir putih ?" tanya Sinb keheranan
"Di..dia memang seperti ini jika sedang sakit" ucap Eunha sedikit ragu
Sinb langsung menahan bahu Eunha dan membalikan tubub Eunha agar berhadapan dengannya. Sinb memegang kedua bahu Eunha dan menatapnya sangat tajam.
"Jangan bilang selama ini kamu merahasiakan identitas Sowon yang sebenarnya padaku" ucap Sinb
"Aku hanya ragu dia manusia atau penyihir saat aku menemukannya, sebab saat itu di kotak Sowon penuh dengan darah manusia jadi penciumanku tidak bisa mencium bau penyihir darinya" jelas Eunha jujur
"Huh dasar raja iblis bodoh, sudah jelas terlihat dia itu penyihir" ucap Sinb perlahan melepaskan tangannya yang ada di bahu Eunha
"Kamu mengataiku bodoh ?!" Eunha menatap tajam ke arah Sinb
"Ya memang kenapa ? kamu memang bodoh dan sepertinya penciumanmu sudah tidak tajam" ucap Sinb menatap Eunha
"Oke oke aku memang mempunyai penciuman yang tidak tajam" kata Eunha mengakui kekurangannya
Eunha membalik tubuhnya perlahan lalu menghampiri Sowon. Dia mengubah jiwa manusia berbentuk kristal itu menjadi sebuah pil seperti obat.
"Apa dia bisa menelannya ?" tanya Sinb
"Kita bangunkan dia dahulu bodoh" jawab Eunha lalu mengoyang goyangkan tubuh Sowon
PLAK..
Tanpa basa basi Sinb memukul belakang kepala Eunha dan pergi kabur tapi sebelum Sinb kabur Eunha mengeluarkan kekuatannya dan menutup pintu dari tempat dirinya duduk.
BRAK..
"Oh ayolah Eunha aku hanya bercanda" ucap Sinb mulai takut pada Eunha yang menahan amarahnya
"Eeeggghh.. ibu ?" Sowon mulai membuka matanya
"Ayo minum obat" ucap Eunha memegang bahu Sowon sedangkan dia duduk di tepi tempat tidur
"HUH !! ka..kamu siapa ?! jangan dekat dekat aku !" teriak Sowon tiba tiba membuat Eunha dan Sinb terkejut
Eunha memicingkan matanya melihat warna mata Sowon berubah.
"Sowon ini ibu tolong tenang dan minum obat ini" ucap Eunha dan Sowon menatap Eunha lekat lekat
Sowon bisa melihat sosok asli Eunha tetapi dia bisa mengenali suara Eunha yang tidak berubah. Eunha memberikan obat pada Sowon tetapi Sowon melihat Eunha memberikan sebuah mata manusia padanya.
"I..ibu ini sangat menjijikan, aku tidak mau makan mata manusia ini"
"Tutup matanya Eunha" ucap Sinb yang menghampiri mereka
Sowon terkejut melihat Sinb. Dia melihat seluruh tubuh Sinb berambut lebat seperti kucing dan saat melihat kepala Sinb, Sowon mulai ketakutan karna setengah wajah Sinb penuh dengan mata dan gigi Sinb penuh dengan gigi taring.
"Ibu aku takut !" Sowon memeluk Eunha dan menutup matanya.
"Sinb lebih baik kamu pergi keluar, dia bisa melihat wujud asli kita" ucap Eunha
"Ah maaf, aku akan keluar" Sinb pergi keluar kamar dan Sowon tetap memeluk Eunha
"Aku lapar" ucap Sowon
"Kamu minum obat dulu ya" ucap Eunha lalu Sowon perlahan melepas pelukannya
Dia mulai terbiasa melihat wujud asli Eunha tetapi dia masih belum terbiasa apa yang sedang dia genggam.
Tangan Eunha terangkat dan menutup mata Sowon dengan tangannya.
"Kalau kamu makan obat ini, ibu akan cium kamu sekarang" ucap Eunha setengah berbisik
Sowon perlahan memasukan pil jiwa manusia itu ke dalam mulutnya dan menelannya tanpa bantuan air. Sesuai janjinya, Eunha mendekati Sowon dan mencium bibir lembutnya.
Sowon membalas ciuman Eunha dan meraih tangan Eunha agar tangannya tidak menutupi pandangannya.
Eunha memeluk leher Sowon dan Sowon memeluk pinggul Eunha sampai Sowon mulai kasar dalam mencium Eunha.
"Egghh.." Eunha mendorong tubuh Sowon tapi dia merasakan kekuatan Sowon lebih kuat dari sebelumnya.
Sowon terus menekan bibir Eunha, memasukan lidahnya dan bertarung dengan lidah Eunha, tangan Eunha mulai mendorong bahu Sowon tetapi Sowon langsung meraih tangan Eunha dan menekan pergelangan tangannya.
Eunha benar benar sudah tidak bisa melawan lagi, Sowon benar benar menjadi sosok yang kasar dan sedikit memaksa. Sampai Eunha kehabisan nafas mau tak mau Eunha langsung mengigit bibir Sowon sampai berdarah.
"Akh.." pekik Sowon lalu melepaskan Eunha
Eunha langsung menghirup oksigen di sekitarnya, dadanya naik turun, dan matanya menatap Sowon yang sedang menjilati bibirnya yang berdarah dengan lidahnya.
"Sowon" ucap Eunha pelan dan Sowon menatap Eunha
"Ibu, aku ingin menyentuh ibu" ucap Sowon lalu menindih Eunha lagi
"Ibu lelah, besok ya" ucap Eunha yang mulai kelelahan
"Aku mau tidur sambil peluk ibu" Sowon menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Eunha
"Ya.. ayo kita tidur, tapi jangan tindih ibu" ucap Eunha dan Sowon mulai berguling ke samping
"Hehehhe ibu empuk sih" kekeh Sowon dan Eunha tersenyum melihat anaknya yang sudah dewasa
"Sudah sudah ayo kita tidur" ucap Eunha tapi Sowon mulai mendekati Eunha lagi dan mencium bibirnya perlahan
CHUP..
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] My Mommy is the Devil ?
FanficIbuku adalah iblis ? Itu tak masalah selama dia memiliki hati seorang malaikat ☺