Pagi pagi sekali aku sudah bertengkar lagi dengan ibu, dia membahas soal kemarin dan menyuruhku bekerja.
Tapi bekerja dimana ?
Dasar iblis, ibuku iblis tapi tak jauh berbeda dari manusia. Bahkan Yerin pagi ini sudah galau, memangnya iblis bisa galau ?
🦊🦊🦊
Sekarang aku berada di kantin setelah keluar dari kelas, aku duduk di depan Yerin yang hanya mengaduk aduk minumannya.
BRAK..
Aku memukul meja dan itu membuat Yerin terkejut sampai semua orang juga melihat ke arah kami berdua.
"Yerin hentikan, aku muak melihatmu galau sedari pagi" kataku menatapnya jengah
"Diamlah Sowon aku sedang pusing" Yerin menggeser minumannya lalu mengeluarkan hpnya
"Kamu sedang memikirkan apa sih ? kak Umji ?" tanyaku dan itu membuat kepalanya terangkat
"Kenapa ? kau bingung aku bisa tau ? aku mencium baumu dari tubuhnya" ucapku tersenyum licik
"Sebenarnya kamu itu penyihir atau iblis sih ?" tanya Yerin menatapku bingung
"Entahlah ingatanku saat masih kecil menghilang setelah ibu menghantamkan kepalaku ke meja beberapa kali" jawabku jujur dan itu menjadi kenangan yang sangat menyakitkan tapi dengan cara seperti itu aku menjadi jenius
"Kepalamu di hantam ke meja oleh siapa ?"
Aku menoleh dan melihat Irene datang bersama Wendy.
"Hai Sowon" sapa Wendy lalu duduk disebelah Yerin
"Hai Wendy, kamu sudah pulang ?" tanyaku
"Sudah, aku pulang hanya rindu rumah disana saja" jawabnya
"Yerin kemana Yuju ?" tanya Irene dan Yerin hanya diam menatap Irene
"Dia pergi" jawab Yerin singkat lalu mengaduk aduk minumannya lagi
Sialan aku muak melihatnya begitu terus.
"Oh iya Sowon kemarin kamu mencari pekerjaan kan ?" tanya Irene padaku dan aku mengangguk
"Ya"
"Kamu mencari pekerjaan ? bekerjalah di cafe Seulgi dan aku, kamu bisa langsung bekerja hari ini" ucap Wendy dan itu membuatku langsung tersenyum
"Benarkah ? aku bekerja menjadi apa ?" tanyaku tersenyum senang
"Hanya menjadi pelayan, pekerjaan yang mudah tetapi Irene menolaknya" ucap Wendy langsung melirik ke arah Irene
"Maaf Wendy, ayah menyuruhku pergi ke kantor setelah kelas selesai jadi aku akan pergi sekarang" ucap Irene dan dia mulai berajak berdiri
"Hei mau aku antar ?" tanyaku menahan tangannya
"Tidak perlu Sowon" jawab Irene tersenyum padaku dan aku mengangguk paham
"Telepon aku kalau sudah sampai" ucapku dan Irene tersenyum sambil mengangguk
"Iya"
"Ya sudah semuanya aku pergi ya, bye"
Aku terus melihat ke arah Irene yang pergi meninggalkan kami.
"Enak ya punya pacar" ucap Yerin dan aku langsung melihat ke arahnya
"Jangan mengasihani dirimu sendiri Yerin, itu salahmu sendiri yang terlalu baik" kataku karna aku tau jika Yerin menolak mengikat jiwa Umji
Darimana aku tau hal tersebut ? karna aku bisa melihat masa lalu seseorang hanya dari melihat matanya saja.
"Yerin kamu kenapa ?" tanya Wendy dan sepertinya Yerin tak peduli, dia terus melihat ke arahku
"Jangan lihat masa laluku sialan !"
Yerin menatapku tajam dan aku tersenyum.
"Maaf aku tidak sengaja melihatnya dan sepertinya aku harus pergi ke kelas sekarang" Aku beranjak berdiri dan tersenyum licik ke arahnya
"Bocah sialan ! Aku akan membuat perhitungan padamu" ucap Yerin lalu berdiri dan dengan cepat aku memutus kontrak dengannya
"Hei hei jangan bertengkar" Wendy mencoba melerai
"Oke aku pergi dan Yerin sebaiknya kamu pergi ke tempat kak Umji" ucapku lalu pergi dari hadapan Yerin dan Wendy
🌟🌟🌟
Yerin menatap kesal ke arah Sowon namun tiba tiba dia merasakan rasa sakit di bahu kanannya.
"Yerin bahumu berdarah" Wendy terlihat panik saat melihat Yerin
'Sowon sialan ! dia sebenarnya penyihir macam apa ? dia bisa memutus kontrak secara sepihak' batin Yerin memegangi bahunya yang mulai berdarah
Darah Yerin mulai mengalir membuat Wendy bertambah panik.
"Yerin kamu kenapa ? kita ke rumah sakit ya" Wendy berusaha berbicara pada Yerin tapi Yerin hanya menoleh ke arah Wendy
"Tidak perlu, dokter tidak bisa menyembuhkan luka ini, dokter hanya membuat luka ini semakin melebar, maaf membuatmu panik dan khawatir Wendy, aku akan pergi dahulu" ucap Yerin lalu mengambil tasnya dan melangkah pergi meninggalkan Wendy
Yerin menjadi perhatian karna lengannya mulai penuh dengan darah
"Kamu mau pergi kemana ? ayo kita ke rumah sakit" Wendy mengejar Yerin tetapi Yerin langsung menepis tangannya saat Wendy mau menyentuhnya
"Maaf Wendy, sebaiknya kamu tidak mempedulikan aku, kamu akan menyesal di kemudian hari" ucap Yerin lalu kembali melangkah menuju tempat parkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] My Mommy is the Devil ?
FanfictionIbuku adalah iblis ? Itu tak masalah selama dia memiliki hati seorang malaikat ☺