29. Sekte

133 27 5
                                    

"Kau pembohong"

Aku terkejut mendengar apa yang keluar dari mulut Sowon.

Apa maksudnya aku berbohong ?!

"Sowon tolong jangan keras kepala, aku tau kamu kecewa pada ibu karna ibu bilang hal ini secara mendadak tapi kamu itu sudah besar jangan selalu manja, memangnya kamu mau di bilang anak mami karna selalu mengandalkan ibu ?" ucapku panjang lebar dan aku melihat Sowon mengepalkan kedua tangannya

"Ya terserah, aku kecewa pada ibu !"

Sowon langsung pergi dari hadapanku sangat cepat dan dengan segera aku menyusulnya.

"Sowon ! KIM SOWON DENGARKAN IBU !!" aku berteriak karna kesal dan dia semakin melunjak dia pergi ke dalam kamarnya dan membanting pintu di depan wajahku.

BRAK..

"Anak itu !"

Dengan terpaksa aku mengeluarkan kekuatanku dan aku menghancurkan pintu kamar Sowon hanya dengan mengangkat tanganku.

"Sowon kamu sudah berani membanting pintu di depan wajah ibu ya ! eh.."

Saat aku masuk kedalam kamarnya aku terkejut melihat seorang perempuan tinggi mencekik leher Sowon.

"SIAP KAU ?!" teriakku dan dia menoleh ke arahku dengan mata berwarna kuningnya

Dia segera melepas leher Sowon dan berjalan ke arahku.

"Oh maafkan aku, aku dengan lancang masuk ke dalam rumah Raja iblis tapi aku datang untuk menemui karna ketua sangat ingin bertemu denganmu" ucapnya dan aku hanya menatapnya

Bau ini ?

Dia penyihir hitam yang cukup berbahaya !

JLEB..

Tiba tiba aku melihat tangan Sowon menembus tubuh perempuan itu dan perempuan itu menjadi asap hitam kemudian kabur melalui celah jendela.

"Aku mohon ibu jangan pergi ke jepang, mereka mengincar nyawaku" ucap Sowon lalu dengan perlahan dia terjatuh tak sadarkan diri

BRUGH..

Aku hanya menatap Sowon dengan rambut berwarna pirangnya dan tangan kanannya yang sudah berlumuran darah.

Pasti ini ada sangkut paut dengan sekte itu, mereka ingin nyawa Sowon agar aku menyerahkan diri pada mereka dan memanfaatkan kekuatanku untuk mendapatkan apa yang mereka mau.

🐰🐰🐰

Aku pergi menelpon seseorang setelah Yerin dan Umji datang ke rumah untuk mengawasi Sowon.

📲📲📲

"Halo"

("Halo ada apa nona manisku ?")

"Sana aku mau memberitahu jika aku tidak bisa pergi ke Jepang besok, tolong urus semuanya ya" ucapku pada Sana yang merupakan asistenku

("OH YA ! padahal aku sudah menyiapkan pakaian untuk menjemputmu di bandara dan aku sudah mempersiapkan diri juga untuk bermalam denganmu") sahutnya dengan genit

"Maaf, ini sangat mendadak, anakku sakit dan aku harus mengurusnya"

("Oh anakmu yang sangat cantik itu, bolehlah perkenalkan padaku")

"Tidak."

("Oke oke aku akan mengurus semuanya, nona tidak perlu khawatir")

"Tolong ya, aku akan membayarmu lebih"

("Bayar dengan tubuhmu selama 1 minggu, aku tidak perlu uang")

"Minatozaki Sana dengarkan aku ! aku sedang lelah karna anakku yang sakit jadi jangan bercanda"

("Oke oke maafkan aku")

📱📱📱

Dengan cepat aku menyudahi telepon dengan Sana asistenku yang sangat genit itu. Dia bisa di andalkan tapi dia sangat sangat genit membuatku harus ekstra sabar dan hati hati dengan tangannya yang selalu nakal itu.

Setelah selesai menelpon aku pergi kedalam dan menemui Umji yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

"Umji, aku ingin bicara soal sekte yang kamu ketahui" ucapku lalu duduk di sebelahnya

"Yang aku tau sekte sekte itu sudah dibubarkan oleh pihak gereja dan pihak polisi, namum penerusnya tetap ada sampai sekarang bahkan mereka membuat organisasi masyarakat berkedok pengumpul dana untuk hewan hewan terlantar atau sebagainya" jelas Umji dan aku mulai penasaran

"Umji apa kamu dulu pernah ikut sebuah sekte ?" tanyaku dan dia diam sebentar

"Ibuku adalah pemimpin sebuah sekte yang memuja Yerin, raja iblis Beelzebub, tapi ibuku mati karna kelalaiannya sendiri dan Yerin memakan jiwanya" jawab Umji dan terdengar menyedihkan bagi manusia tetapi cukup menyenangkan bagiku

Sudah sepantasnya manusia manusia bodoh yang mengikuti jalan kami mengorbankam jiwanya untuk makanan kami.

"Hahahahha.. cerita yang sangat lucu pastinya Yerin tidak mengingat tentang hal itu" tawaku dan Umji menatapku keheranan

"Eunha sebenarnya apa yang iblis pikirkan soal orang orang yang berada di sekte ?" tanyanya dan aku menataonya remeh

"Anggap saja sekte itu sebuah mangkuk yang sangat besar penuh dengan makanan yang akan kami makan" jawabku dan Umji nampak terkejut

"Tidak mungkin"

KLIK..

Aku melihat Yerin keluar dan ikut berbicara

"Itu semua benar Umji, kami sebenarnya tidak merasa di rugikan tetapi selalu untung jika ada orang orang di dalam sekte melakukan kelalaian dan mereka sudah berjanji mengorbankan nyawanya demi sebuah kekuatan dari kami"

"Apa kalian ingat orang orang yang meminta kekuatan dan kekuasaan atas dasar nama kalian ?" tanya Umji lagi dan aku tersenyum lalu merangkulnya

"Dengar Umji, iblis itu tidak pernah peduli dengan wajah dari seseorang yang meminta kekuatan pada kami" jawabku dan aku tersenyum ke arahnya.

Tapi itu adalah sebuah kebohongan, iblis pun memiliki sebuah catatan di kepalanya untuk mengingat siapa saja yang meminta kekuatan iblis tersebut bahkan aku ingat siapa saja yang orang orang yang meminta kekuatanku.

Dan aku tau siapa dalang dibalik serangan yang hampir saja mencelakai anakku, Sowon.

[HIATUS] My Mommy is the Devil ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang