32. WENDY

107 23 4
                                    

BRAK..

"KELUAR WENDY SIALAN !"

Aku berjalan masuk ke dalam rumah penyihir bodoh setelah merusak pintunya dan berteriak memanggil namanya.

"Nona Eunha ? nona mengapa datang merusak pintuku ?" tanya Wendy dengan wajah terkejutnya tapi dengan cepat aku menggunakan kekuatanku untuk membuat tubuhnya kaku seperti patung

"Diam dan dengarkan aku ! kamu dalang di balik penyerangan minggu lalu kan ?" tanyaku padanya tetapi dia langsung menyangkalnya

"Penyerangan apa ? aku tidak tau hal tersebut"

"KAMU TAU !" teriakku dan salah satu lengan kanan Wendy aku putar sampai patah membuat dia berteriak

TREK..

"AAAAKKHH.. he..hentikan aku memang tau siapa yang menyerang Sowon tapi bukan aku pelakunya"

"Siapa ?!" tanyaku perlahan sudah memutar lengan kirinya

"Sekte baru, mereka memuja iblis Amon" jawabnya dan aku langsung melepaskan Wendy

"Adikku, mereka memuja adikku, adikku yang cacad" ucapku dan Wendy mengangguk

"Kamu tau mereka dimana ?" tanyaku

"Aku tidak tau mereka dimana, aku tau dari ketua jika ada sekte baru yang mengincar nyawa Sowon" jawab Wendy dan aku bisa merasakan jika dia sedang berbicara jujur

"Oke aku akan menyembuhkan lenganmu dan aku mau bertemu dengan ketua kalian" ucapku secara terpaksa

"Kamu mau bertemu dengan ketua ?!" Wendy terkejut namun setelahnya dia tersenyum lebar

"Besok dia akan datang ke rumahmu"

"Pastikan anggota sekte kalian datang ke rumahku besok"

"Ya aku pastikan itu nona"

"Bagus aku tunggu kedatanganmu"

Dengan kemampuanku, aku dengan mudah berpindah dimensi dan kembali ke rumah.

KLIK..

"Sialan aku pulang malam lagi, pasti ibu marah"

Aku mendengar suara Sowon yang baru pulang dari tempat kerjanya dan aku berpura pura duduk di sebelah Sinb yang sedang tidur. Sinb selalu tidur di sofa dalam wujud kucingnya.

"Ibu belum tidur ?" tanya Sowon yang langsung menghampiriku

"Belum, ibu sedang menonton acara tv" jawabku dan kebetulan Sinb tertidur selagi menonton tv jadi aku bisa berbohong sedikit

"Maaf aku baru pulang, aku kembali bekerja di cafe teman Irene" ucap Sowon lalu dia dengan perlahan mengangkat Sinb dan duduk di sebelahku

"Jadi sudah merasakan lelahnya mencari uang ?" tanyaku dan dia tersenyum ke arahku

"Sudah tapi aku jadi mempunyai uang sendiri dan akan mengumpulkannya" jawabnya

"Jika sudah terkumpul untuk apa ?" tanyaku lagi

"Aku mau melamar Irene" jawabnya dan itu membuatku kecewa

Entah mengapa aku kecewa padanya, tapi aku harus sadar jika Sowon adalah anak yang aku besarkan sendiri. Pastinya Sowon sudah menganggapku benar benar seorang ibu walaupun kami sudah pernah berhubungan intim.

"Kenapa ibu melamun ?" tanya Sowon membuatku tersadar

"Eh tidak, aku hanya sedang memperhatikan wajahmu yang lelah" jawabku beralasan tetapi dia semakin mendekatiku

"Aku sangat lelah ibu" Sowon memelukku dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leherku

"Tubuh ibu sangat wangi"

Aku bisa merasakan Sowon mencium leherku tapi aku hanya diam tidak merespon.

"Oh iya Sowon ibu mau bertanya padamu, kamu bekerja dimana ?" tanyaku dan Sowon melepas pelukanku

"Sebuah cafe milik temanku ibu" jawab Sowon

"Temanmu yang mana ? Nayeon, Jisoo atau Irene ?" tanyaku

"Bukan, aku belum pernah membawanya karna dia baru pulang dari luar negeri"

"Siapa namanya ?" tanyaku lagi

"Wendy tapi dia membangun cafe bersama teman Irene yaitu Seulgi" jawab Sowon membuatku terkejut tetapi aku berpura pura antusias ingin bertemu temannya

"Ooohh apa mereka cantik ? jangan jelalatan oke" ucapku sedikit mengejeknya

"Tidak, aku kan sudah punya ibu dan Irene" katanya sambil tersenyum membuatku tersenyum ke arahnya

"Dasar, yasudah mandi sana"

"Oke"

CHUP..

Sowon mengecup bibirku dan langsung lari ke dalam kamar.

"Dasar player" gumamku

Mengapa aku mempunyai firasat jika ketua sekte aliranku adalah Irene ? tapi aku tidak merasakan hal aneh darinya.

[HIATUS] My Mommy is the Devil ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang