Yerin terdiam melihat kedua tangannya setelah dia mengirim Eunha kedunia atas yaitu tanah kelahirannya. Salju turun semakin lebat membuat suhu semakin dingin bagi manusia.
"Eunha.. aku.."
"Irene berkata benar"
"Mengapa aku mau melakukannya ?"
Yerin berbicara sendiri dan mulai kebingungan dengan tindakan yang barusan dia lakukan.
"Jangan menyesali keputusanmu Yerin, ini untuk kebaikan Eunha dan Sowon"
Yerin terkejut saat mendengar suara Mina dari belakangnya, Yerin berbalik dengan cepat dan melihat Mina.
"Kamu tau kan apa yang akan terjadi jika Eunha dan Sowon mempunyai hubungan dan yang lebih parahnya lagi mereka memiliki seorang anak ?" tanya Mina menatap dingin ke arah Yerin
Yerin perlahan tertunduk dan tangannya terkepal.
"Aku tau, tapi sekarang aku menyesal dengan keputusanku" ucap Yerin
Mina tetap memasang wajah dinginnya dan melangkah menghampiri Yerin.
"Yerin apa yang kamu sesali ? aku dan Irene berusaha menjaga keseimbangan dunia dan manusia" ucap Mina sangat datar dan Yerin perlahan mengangkat kepalanya menatap mata Mina
Mina mengangkat kedua tangannya untuk menyentuh pipi Yerin.
"Apa kamu percaya padaku ? aku tidak akan menipumu lagi Yerin, Irene juga perlu sebuah keturunan, aku juga perlu menyelesaikan tugas tugasku di dunia ini dan kamu ingin sebuah kekuatan kan ?" ucap Mina menatap mata Yerin
Mata kuning keemasan milik Yerin bertemu dengan mata hijau muda milik Mina.
"Kemana Irene ?" tanya Yerin mulai menetapkan hati lagi
Yerin menginginkan sebuah kekuatan yang di janjikan Mina padanya, namun rasa takutnya akan suatu hal memaksanya mengambil keputusan ini.
"Dia sedang bersenang senang, sekarang pulanglah dan besok malam temui aku disini" Mina menurunkan tangannya namun Yerin mulai menujukan raut sedihnya kembali
"Kamu kenapa hmm ?" nada bicara Mina tiba tiba melembut
Mina tau jika Yerin terpaksa melakukan ini semua.
"Mina aku bingung harus bilang apa pada Sowon" ucap Yerin
"Itu urusan Irene, dia tidak akan tunduk padamu, dia hanya tunduk pada Eunha dan Irene" kata Mina lalu tersenyum
"Baiklah, kalau begitu aku akan pulang"
"Ya dan jangan sesali keputusanmu"
"Ya Mina"
Yerin langsung berjalan meninggalkan Mina, sedangkan Mina perlahan menghilang untuk berpindah tempat.
🌟🌟🌟
Di rumah Irene. Sowon sudah tertidur lelap setelah Irene membacakan mantra agar Sowon tetap terjaga dalam tidurnya.
Irene manatap Sowon sedih, dia merasa bersalah jika Sowon mengetahui Eunha dikirim ke tanah kelahirannya. Irene perlahan duduk di tepi tempat tidur dan merapikan rambut panjang Sowon.
"Sayang maafkan aku, tapi aku tidak mau kehilangan kalian berdua jadi tolong mengertilah" ucap Irene pelan lalu mengecup bibir Sowon
KLIK..
Seulgi membuka pintu kamar Irene saat Irene sedang mencium bibir Sowon.
"7 pengikut Amon sudah berada di atas, nona Mina, dan nona Winter juga ada di atas" ucap Seulgi menatap datar ke arah mereka
Irene perlahan melepas tautan bibirnya, dia perlahan berdiri dan menghampiri Seulgi.
"Kamu sangat mencintainya ya ?" tanya Seulgi menatap Irene
"Ya, aku sangat mencintainya" jawab Irene sedikit tegas
"Apa kita tidak bisa kembali ? menjalin hubungan dan mempunyai anak tidak harus dari penyihir berdarah murni lagi, orang tuaku juga seperti itu, dan kekuatanku hampir sama seperti Sowon" ucap Seulgi dan Irene hanya menatapnya dingin
"Seulgi, kamu tidak akan mengerti dengan pemikiranku karna kita dari bangsa yang berbeda" kata Irene berlalu pergi melewati Seulgi
"Irene, aku sudah mengenalmu sejak lama, mengapa bukan aku ? kita dulu pernah berpacaran dan kamu malah meninggalkan aku sejak mengenal Sowon" ucap Seulgi yang terus mengikuti Irene
"Seulgi tolong diam, kamu tidak kenal siapa aku yang sebenarnya" sahut Irene mulai melangkah ke arah tangga
"Aku mengenalmu, kamu mantan pacarku" ucap Seulgi bersikeras dengan perasaannya sendiri
"Ya hanya itu dan tetaplah seperti itu" sahut Irene mulai menaiki tangga menuju lantai 2 yang dia jadikan tempat untuk berkumpul seperti aula
Seulgi menyusul Irene dengan cepat dan menahan tangan Irene.
"Irene, tolong lihat aku, aku masih mencintaimu dan kasih aku kesempatan" ucap Seulgi dan saat Irene menoleh, Irene melihat Winter tiba tiba muncul di belakang Seulgi
BUGH..
Winter memukul tengkuk leher Seulgi dan seketika Seulgi jatuh tak sadarkan diri.
"Sangat lama" Winter menatap Irene sangat datar
"Maaf nona, Seulgi terus menerus menahanku" ucap Irene membungkuk
"Ya terserah"
Winter membawa Seulgi dengan kekuatannya membuat Seulgi terangkat dan melayang mengikuti Winter yang sudah melangkah melewati Irene.
Irene terdiam sesaat melihat Seulgi yang tak sadarkan diri.
'Seulgi adalah penghalang terbesar dalam rencana ini, aku harus melakukan sesuatu terhadapnya' batin Irene
🐻🐻🐻
Hai semuanya ini Bear
2 part lagi cerita ini selesai
Bear mau minta saran dan kritik melalui komentar komentar kalian.Dan apa perlu ada pengenalan tokoh ?
Terima kasih
Bagi pembaca yang membaca cerita cerita BearBye 👋🏻🐻
😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] My Mommy is the Devil ?
FanfictionIbuku adalah iblis ? Itu tak masalah selama dia memiliki hati seorang malaikat ☺