4 Morning Sickness

1.4K 128 5
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan comment yaa
.
.
.

Aku termenung sembari melihat pesan yang belum dibalas oleh Chenle. Sejak kemarin malam sampai sekarang, aku terus saja mengkhawatirkannya.

Chenle

|Kamu sudah pulang?|
|Ini aku, Lean|
|Jangan lupa mandi air hangat dan minum obat ya?|
|Aku sudah sampai rumah|
|Terimakasih, telah membiarkan ku ikut dengan mu|
20.50

Aku mendengus kesal. Dia kembali dingin seperti sebelumnya. Mana bisa ia menelantarkan pesanku ini?

Aku pun beranjak, menghampiri kelasnya yang tidak terlalu jauh jaraknya. Aku hanya ingin tau keadaannya.

Mataku mencari-cari keberadaan lelaki itu. Di penjuru kelas, batang hidungnya tidak terlihat sama sekali, hingga aku memberanikan diri untuk bertanya kepada salah seorang.

"Maaf, apa kamu melihat Chenle?" Tanyaku kepada seorang wanita cantik yang sedang membaca buku..

"Dia ga masuk sekolah. Katanya sih sakit," jawabnya membuat ku semakin khawatir dan merasa bersalah.

Sekarang aku benar-benar tidak fokus karena harus memikirkan lelaki itu. Bahkan rasa nya aku ingin cepat pulang, bergegas menuju rumahnya.

Terputar di otak ku "siapa yang merawat Chenle? dia kan hidup seorang diri."

"Lean!" Ujar Karina membuyarkan lamunanku.

"Apa?"

"Itu!" Matanya menunjuk ke arah pak Taemin.

"Lean, tumben kamu tidak memperhatikan pelajaran saya hari ini. Ada apa?" Tanyanya.

Asik! Ini kesempatan!

"Emm, saya sedikit pusing pak. Saya juga demam, kemarin aku kehujanan," jelasku mengingat suhu tubuhku yang memang hangat sejak pagi akibat hujan kemarin.

"Kamu masih sanggup ikut KBM saya ga? Daripada pingsan di pelajaran saya, lebih baik kamu ke UKS atau pulang saja untuk istirahat."

Asik.
Aku memasang wajah lesu, lalu mengangguk pelan.

"Karina, antar dia ke gerbang. Surat izin biar saya yang ngurus." Perintah pak Taemin.

"Terimakasih pak," ujar ku langsung membereskan barang-barang dengan lesu.

"Baik pak," sahut Karina lalu ikut membantu.

Kami pun berjalan menuju gerbang dengan Karina memapah tanganku.

"Jujur, kamu menyembunyikan sesuatu dari ku kan?"

"Kamu sahabat aku kan?" Lanjut nya.

"Aku minta kali ini bersabar ya? Sampai aku mampu menceritakan semuanya."

"Baiklah," setuju Karina.

"Oke deh, nanti minjem catatan nya pak Taemin ya?"

"Iya, sekarang kamu mau pulang?"

"Engga, aku mau menjenguk orang sakit." Jelasku lalu melambaikan tangan kepada nya dan menaiki taxi.

Sebelum aku menjenguk Chenle, tak lupa ku membeli obat, bahan makanan, dan beberapa buah-buahan.

She Pregnant My Baby | Chenle X WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang