29. Keciduk

658 62 7
                                    

𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓰𝓾𝔂𝓼!
.
.
.

"Kamu masuk ke dalam," ujar ayahnya Karina membuat Karina akhirnya menunduk dan segera masuk tanpa protes. Karena dia paling ga bisa ngelawan ayahnya.

Mata sang ayah kini melirik ke arah Yuta yang diam bagai batu.

"Lu, ikut gua." Instruksinya pergi masuk kedalam mobilnya. Yuta yang tidak habis pikir dengan situasi ini kini mengikuti sahabat sekaligus kakak baginya.

Selama 5 menit mereka duduk dalam diam.

"Aku ga nyangka kalo kakak ayahnya Karina."

"Yuta. Dari sekian banyak cewe kenapa harus anak gua sih?"

Yuta melirik kearahnya. "Takdir?"

"Lu pasti tau apa yang bakal gua bilang kan?"

"Putusin Karina?"

Lelaki itu menghela nafas. "Tolong. Lu tau gua ga mungkin ngasih anak gua satu-satunya ke lu."

Yuta tersenyum ketir mendengar penjelasannya.
"Sayangnya aku udah jatuh cinta sama Karina, lebih dari apapun."

"Lu itu temen gua Yut! Dan lu kira hubungan kalian ga bakal saling nyakitin? Tolong lah gua ga bisa liat kalian saling nyakitin. Lu anak yang baik Yut. Dan gua selalu ngedukung lu sejak lu pindah ke korea. Bahkan sampai lu ngegantiin gua buat nerusin bulldog, gua selalu ngedukung lu!"

Benar, dia lee Donghae. Pemimpin Bulldog sebelumnya. Seorang sahabat, Kakak, bahkan Ayah bagi Yuta.

"Ka. Kakak itu udah kayak pengganti ayah gua. Kalo gua mohon sama kakak, kakak tetep ga bakal ngizinin gua sama karina ya?"

"Yut! Kalo dia tau lu itu gangster, kalo dia tau lu anak dari petinggi yakuza. Dia ga bakal bisa nerima semua itu. Dan lu juga bakal ditinggal sama anak gua. Hubungan ini ga bener. Lu harus jauhin dia. Demi kebaikan kalian berdua."

Yuta tertawa ketir mendengar penjelasan Donghae. "Lagi-lagi Yakuza."

"Salahkan takdir, yang membuat mu dan adik mu lahir di lingkungan Yakuza."

Yuta menatap tajam wajah Donghae, "jangan bawa-bawa adik ku! Apalagi dengan Yakuza!" Yuta menggertak gigi, lalu akhirnya menurunkan nada bicaranya. "Kakak tau betapa menderitanya aku karena Yakuza.."

"Kakak tau, tapi kakak seorang ayah. Anak ku yang paling berharga tidak akan aku berikan kepada lelaki berbahaya seperti mu."

Yuta menghela, dia hampir menangis mendengar ucapan Donghae. Kini bahkan Donghae menggenggam tangan Yuta. "Tolong... Demi aku, demi kalian... Aku memohon Yuta.. jauhi Karina. Hanya itu permintaan ku."

Yuta menegakkan kepalanya, dia mendengus kasar. "Akan aku usahakan yang terbaik." Yuta menarik tangan nya dari genggaman Donghae. "Kalau begitu biar aku pamit. Sampai jumpa."

Yuta segera meninggalkan Donghae yang masih ada di dalam mobil.

Yuta berjalan cepat, airmata nya hampir jatuh, ini pertama kalinya Ketua Bulldog paling ganas menangis di perjalanan pulang.

"Ternyata aku memang tidak pantas untuk siapapun."

"Dasar tak tahu diri!"

...
Lean POV

"Sayanggg!!!!!!" Aku teriak di pagi buta, melihat di paha dan perutku terdapat strecth mark.

"Leleee sayangggg!!!" Teriakku lagi dari kamar mandi. Memang aku akui kalau aku sekarang banyak makan. Setelah menginjak usia 5 bulan hawanya laper terus. Bahkan porsi makan ku lebih banyak daripada Chenle.

She Pregnant My Baby | Chenle X WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang