33. Ayah

797 70 18
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

Karina terus saja menelpon Yuta, berharap Yuta tau keberadaan Chenle. Karena Karina tau, keadaan Lean seperti ini karena ia terlalu memikirkan Chenle.

"Kenapa sih ga di angkat? Segitu brengsek nya Lu? Sampe ga mau ngangkat telepon gua?!" dengus Karina kesal melihat Yuta terus saja mengalihkan teleponnya.

Sekarang Karina melirik kearah Lean yang tertidur di kasur rumah sakit dengan tangan yang di infus.

Srttt

Suara pintu terbuka, menunjukkan kedua orang tuanya yang khawatir setelah mendengar anaknya itu kembali di larikan ke rumah sakit.

"Lean kenapa lagi Karin?" tanya Baekhyun yang kini berada di samping Lean. Ia menatap sendu anaknya yang tengah terkapar tak sadarkan diri itu.

"Anemia om, kata dokter dia terlalu banyak pikiran. Apalagi tubuh lean sangat lemah, dia tidak bisa dibiarkan untuk stress dan menanggung banyak pikiran."

Baekhyun kini mengelus kening Lean yang berkeringat, merapikan rambut anaknya yang sedikit menutup wajahnya.
"Kenapa kamu selalu bikin ayah khawatir nak?"

Sedang Jieun kini menghela nafas, dia ikut sedih melihat anaknya itu Lagi-lagi masuk masuk rumah sakit.

"Chenle kemana?" tanya Jieun melihat ke sekeliling ruangan.

Karina bingung harus menjawab apa. Ia takut Lean memang menyembunyikan masalah keluarganya, agar orang tuanya tidak khawatir. Tapi bagaimana cara Karina berbohong? Apalagi Ia memang tidak tau keberadaan Chenle dimana sekarang.

"Ga tau tan, soalnya Lean dan Chenle sedang berantem kemarin. Chenle juga belum pulang atau memberikan kabar." Karina tidak sanggup untuk berbohong kepada kedua orang tuanya Lean. Karena ia lebih takut, kalau dia berbohong, ia tidak bisa bertanggungjawab atas ucapannya itu.

"Berantem? Kenapa?"

"Mungkin nanti tante sama om bisa obrolin bareng Lean. Karena ini memang kesalahpahaman."

Baekhyun menghela nafas, memperhatikan wajah Lean lalu perutnya yang sudah buncit.

"Kurang ajar," dengusnya dengan tangan ia kepalkan.

Jieun kini menghampiri Suaminya itu, menepuk pelan pundak Baekhyun yang sedang kesal dengan Chenle.

"Jangan gegabah, mungkin ada alasan mengapa Chenle pergi. Ini juga kesalahan aku yang percayakan semuanya kepada mereka berdua yang masih belia. Padahal harusnya aku lebih memperhatikan mereka."

"Tidak, ini salah ku yang terlalu sibuk dengan pekerjaanku," jelas Baekhyun.

"Kamu sudah menelpon Chenle?" Baekhyun melirik kearah karina yang canggung setelah mengungkapkan kondisi hubungan Lean dan Chenle yang memang kurang baik.

"Sudah om, tapi ponsel Chenle ketinggalan di sebuah warung. Jadi dia tidak membawa ponsel."

"Pergi kemana anak itu..."

"Lihat saja jika ia muncul kemari, tanpa alasan bagus. Aku tak akan segan.."

...

Chenle POV

Perlukah aku percaya kepada ayah? Tapi walaupun dia benar, mengapa ibu tega melakukan itu? Membohongi ku tentang ayah.

Tapi, bukankah bagus jika ternyata aku seorang pewaris kekayaan ini? Tentu aku bisa membahagiakan Lean.

Tapi ini masih diluar nalarku. Meski realitanya semanis ini, kenapa orang-orang memilih membohongi ku? Aku benar-benar tidak habis pikir.

Aku mengacak rambut frustasi. Tidak ada yang bisa di percaya di dunia ini. Semuanya pendusta.

She Pregnant My Baby | Chenle X WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang