20. Salju pertama

933 92 4
                                    

Happy reading ❤️

Vote✓
Comment✓
Share✓

.
.
.
✨✨✨

"Kalian ini, ga inget kalau lean disini karena pendarahan? Untung kata dokter Lean dan bayi dikandungnya baik-baik saja." Omel ibu yang sedang merapikan barang. Sedang Aku dan Lele hanya menunduk.

"Maaf bu, Aku lupa," ujar Lele.

"Kita ga ngapa-ngapain kok bu," balasku.

"Ga ngapa-ngapain gimana? Jelas-jelas Chenle, kamu kan tau Lean harus istirahat."

"Iya bu, aku tau."

"Bukan bu, sebenarnya aku yang ngegoda Lele," bela ku.

"Engga bu, aku yang ga sadar situasi." Lanjut Lele.

"Sebenarnya emang aku yang mau ngelakuin itu bu," balas ku.

"Udah udah, cukup saling membela nya. Pasutri ini bikin ibu geleng-geleng kepala aja deh." Ibu kini menatap kami berdua.

Ya semacam kepergok melakukan hal yang enggak-enggak. Kami hanya berdua hanya menunduk. Aku yang duduk menyender di tumpukan bantal, dan lele yang duduk di kursi yang berada di samping kasur ku.
Tapi kita kan ga melakukan hal yang di larang agama, kita udah sah suami istri.

Ya cuma ga tau diri sama tempat aja.

"Pokonya ibu ga mau kalian teledor lagi ya. Kalian boleh melakukan hal itu, tapi inget anak di perut kamu. Kasian kan dia, apalagi keadaan kandungan kamu masih lemah. Dan tau situasi dong, ini di rumah sakit."

"Iya bu, aku bakal ingetin perkataan ibu." Ujarku.

"Iya bu, ibu tenang aja ya, cucu ibu akan di jaga sampai tiba di pangkuan ibu." Tambah Lele membuat ku sedikit tertawa.

"Baguslah, ibu udah ga tahan mau gendong bayi."

"Iya nenek muda, tunggu aja ya." Sahutku.

Setelah sarapan nasehat dari ibu, akhirnya ibu pun pamit pulang karena siang ini ia ada janji.

"Ayo 4 suap lagi ya?" Lele menyodorkan sendok di bibirku yang ku tutup rapat-rapat.

Serius, makanan yang paling ga enak di dunia itu makanan rumah sakit. Rasanya hambar.

"Ayo sayang, katanya mau cepet pulang."

Aku menghela nafas, lalu memakan sesendok bubur. Pokonya aku udah bener-bener mau muntah. Ku telan paksa bubur itu.

"Le, udah ah! Ga enak!"

"Masih bisa 3 sendok lagi. Yuk bisa yuk?"

"Aku mau muntah." Jelas ku sambil menutup mulut.

"Eh eh yaudah udah makannya, tapi jangan di muntahin ya? Kasih dedenya tuh." Kini ia mengambil sebuah coklat yang ada di sakunya.

"Aku beli ini buat kamu. Kamu paling ampuh makan ini kan?" Lele membuka bungkus coklat itu.

Aku menunggu dia memberikan coklat itu kepada ku. Tapi, bukannya dikasih, dia dengan sengaja memakan coklatnya.

Entah mengapa, hati ku langsung sedih sekaligus marah.

"Kok kamu makan?" Aku menahan tangis sembari melihat dia mengunyah coklat tersebut.

"Aku baru inget, kata dokter kamu ga boleh makan coklat dulu. Bisa naikin asam lambung kamu. Apalagi kamu kan harus memakan makanan bernutrisi." Jelasnya membuat ku menangis.

"Kalo kaya gitu, jangan di liatin ke aku!" Ujar ku kencang. Lalu menangis.

Lele panik dan menyodorkan coklat itu kepada ku. "Yaudah ini ini, boleh makan dikit."

She Pregnant My Baby | Chenle X WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang