Wanita telanjang itu menatap teduh pahatan nyaris sempurna yang membentuk wajah makhluk Tuhan paling indah, Kim Taehyung. "Mimpi menjadi nyata,"senyumnya puas.
Dulu lelaki ini sering menolaknya bahkan Jennie menawarkan mahkotapun Taehyung menolak, hanya karena seorang gadis penyakitan yang Jennie sekarang yakin sudah menjadi rangka di dalam tanah.
Dahulu masa remajanya begitu indah, berteman dengan Suho, Sehun, dan pangeran berkuda putihnya, Kim Taehyung.
Jennie memang bukan darah daging keluarga Ruby. Ia hanyalah anak pungut yang harus menjaga Jane, adiknya yang seharusnya masih berusia 17 tahun. Sehun menawarinya surga dengan menjajikan Taehyung menjadi miliknya, membuat Jennie dewasa tak sanggup menolak tawaran itu.
Malam mencekam di Tokyo, dua jam sebelum penyerangan pasukan bayaran Sehun ke markas Kim Jaehyun. Tepat di kediaman dua orang tua angkatnya, mansion milik keluarga Ruby─anak pungut itu menghabisi 6 anggota keluarga Ruby, termasuk Daddy dan Mommynya. Itu semua ia lakukan demi berada pada pihak Sehun demi mendapatkan hadiah berupa cinta dari adik manusia pucat yang bermata elang ini.
Dia tak peduli dosa, karena meski kehilangan keluarga Ruby ia akan tetap menjadi penguasa dalam keluarga Kim sekarang. Jennie berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tak akan melepaskan Taehyung lagi. Ia, Jennie juga akan menjadi ratu di rumah ini. dan suatu saat jika ia sudah berkuasa Jennie berencana membunuh semua penghalang Taehyung menjadi pewaris utama KIMS.
Jari lentiknya mengelus halus wajah Taehyung, "Kenapa tidak dari dulu saja? Kenapa tidak dari dulu kau tidur dengan ku? Berbagi cinta, kenapa baru sekarang Taehyung? Apa bagusnya gadis itu dulu dibanding denganku?"
"Apa maksudmu?" jawab Taehyung tiba-tiba. Masih dengan matanya yang setia menutup. Ia menahan jari letik itu lalu membuangnya sedikit kasar.
Jennie menegang, Taehyung sudah bangun? "Ta-Tae kau sudah bangun?"
Perlahan dengan pasti Taehyung membuka mata, "Siapa yang mengijinkanmu memanggil hanya dengan nama? Panggil aku tuan! Kau hanya pelacur!"
Tangan dengan bubuhan urat itu bangun dari tidurnya, bergerak turun dari ranjang dan berjalan kearah lemari untuk mengambil kemeja yang bersih.
"Keluar."
Jennie gelagapan, bodoh! kenapa tadi dia tidak memastikan dulu kalau Taehyung masih terlelap atau tidak.
"KU BILANG KELUAR!"
Jennie menggeleng langsung, dua titik air mata sudah menghinggapi pipinya. Ia hanya ingin Taehyung. Jennie tidak mau kehilangannya lagi. "Ku mohon jangan salah paham!"
Taehyung masih berdiri menjauh dari gadis kurangajar ini, "Kau bukan Jane, kau bukan putri keluarga Ruby!"
Jennie menggeleng pasrah, meski ia tau itu akan tetap sia-sia. "Aku Jane! Putri Jevanca Ruby!"
"Hentikan drama mu jalang, anak kandung Jevanca tak mungkin bersifat rendahan sepertimu yang dengan senang hati mau ditiduri!"
Dengan kesusahan karena pangkal yang sedikit ngilu Jennie merangkak turun dari ranjang dan mendekat pada lelaki pujaannya, cinta pertamanya. "Dengarkan aku dulu! Taehyung aku minta maaf! Aku melakukan semua ini agar kau mau menerima cintaku!" Jennie melahirkan ribuan air mata, ia menyekal kaki Taehyung memohon maaf dari pria ini.
Taehyung menatap jijik gadis yang bersimpuh di kakinya. Bisa-bisanya ia tertipu dengan semua ini!
Tangan kekarnya menarik paksa surai rambut Jennie. Menyeretnya menuju pintu keluar teritori elang muda itu. "Taehyung jangan! Ku mohon! Dengarkan aku, aku sangat mencintaimu! Sungguh aku rela melakukan apapun bahkan membunuh keluarga ku hanya ingin ikut dengan mu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mansion : KJS
Fanfiction⚠️18+ [terdapat banyak adegan kekerasan dan adegan dewasa]⚠️ ... Alexa tak pernah menyangka hidupnya akan semengenaskan ini, berakhir dalam mansion sampah keluarga Kim karena dijual oleh pamannya sendiri. Dengan paksaan Alexa masuk kedalam neraka...