V : Violent

1.4K 136 29
                                    

Jennie memainkan dada Sehun lucu. Dia memberi kado mandi bersama dan sedikit bermain sebagai tanda terima kasih karena telah membuatnya tidur dengan Taehyung. "Aku tidak akan bermain denganmu lagi."

"Kenapa?" Jennie heran sedikit memomotkan bibir. "Apa aku kurang sexy dari Irene?"

Jennie menatap gundukan dan badan telanjangnya. Kurang? Menurut Jennie ini sempurna untuk berhimpitan dengan tubuh Taehyung.

"C'mon namaku bukan Taehyung! Kau selalu bilang Taehyung tadi!"

"Hahaha ya ampun. Benarkah? Maaf tuan Sehun, aku sedang kepalang bahagia!" ucapnya iseng kembali naik ke pangkuan Sehun. "Bercinta sambil berendam ternyata menakjubkan. Aku akan mengajak Tae lain kali."

Jennie kembali meraup ciuman dengan tangannya yang bergerilya di atas rambut Sehun. Membuat Sehun kembali menegang. "Oh noona Jane jangan terlalu liar, " pekiknya setelah lepas pangutan.

"I want you...Daddy!"

Sehun kembali menaikan tubuh Jennie ke atas pinggiran bak. Dia menangkup kembali bibir temannya itu, lalu berjalan ke leher dan berakhir menyusu. "Berapa lama kau bermain kemarin?"

"Ahh euh denganh Taehhyung?" gumam Jennie tak terganggu, bahkan dengan jari Sehun di dalamnya. "Eummm ... "

"Akuh tak ingat. Tapi itu gilahh ahh sungguh. Itu surgah."

Sehun terkekeh dan menarik jarinya. Ia langsung kembali memasukan si junior. "Dengan ini noona?"

"Euhhh fuck it Sehhhunn. This is heaven. Daddy fasterr euh!!"

"Sehhun yahh oh my god Mr. Kim euh."

"Don't teach me." bisik Sehun gemas meremas payudaranya.

Alexa menegang di tempat. Seriously? Di depan matanya?

Tapi bagaimana ini, badannya membeku. Ia tak mampu bergerak barang untuk menuju pintu keluar.

Sehun melirik Alexa. Oh bidadarinya sudah datang. Sangat disayangkan calon ibu dari anaknya harus datang terlambat. Sehun sudah tak sabar dari tadi, makanya ia menggunakan Jennie.

Sehun berhenti memompa gadis di bawahnya. Dia melepas kasar kelaminnya dan masuk ke dalam pemandian.

"Why?! I almost got klimaks! Shit Sehun you drive me crazy!" sorak protes Jennie menyambangi telinga Alexa.

Sehun mengkode Jennie untuk melihat ke arah Alexa berdiri. "Sejak kapan wanita itu disitu? Kupikir siapa, ternyata hanya pelayan!"

"Aku sudah cukup Im Jennie. Ini waktunya sarapan."

"Dasar pria gila! Kau sungguh makan di atas bak?" Sehun hanya terkekeh.

Jennie berdiri tanpa malu terlihat oleh Sehun apalagi Alexa.

Gadis di depan menunduk merasa tak enak melihat bentuk tubuh wanita lain yang tidak ia kenal.

"Tolong panggilkan dokter. Aku ingin mengandung anak," pekik Jennie sambil menggenakan kembali pakaian Taehyung yang ia ambil tadi.

Jennie melangkah cepat ke luar ruangan.

Saat bersinggungan dengan Alexa. Jennie sempat berhenti untuk meniti wajahnya. Entah kenapa wanita ini sangat cantik bagi Jennie?

Alexa menunduk takut. "What's your name? Jalang?" shit. Alexa benci istilah itu.

"Jennie don't disturb her. She's mine." Jennie menengok sebentar ke belakang. Oh jalang baru Sehun.

"Good taste Sehun!"







"Apa kau akan tetap berdiri di situ? Kemari aku butuh sarapanku," dengan langkah ragu Alexa mendekat.

Ia berhati-hati menata berbagai makanan kesukaan Sehun di meja dekat tempatnya berendam. Oh sial! Apa dia telanjang sungguhan? Alexa tak sanggup mendekat jika iya.

"Maksudku kemarilah. Kau sarapanku."

Kalimat itu membuatnya gemetar.

Ayo bisa Alexa, kau pasti bisa. Tugasmu hanya menikamnya tepat di jantung. Ujarnya dalam hati, menyemangati dirinya sendiri.

"Aku tak mengulangi perintah. Kemarilah Alexa."

Alexa meremas gaun tipis yang sekarang menutupi lekuk tubuhnya takut. Kenapa setelah berhadapan langsung nyalinya menciut? Badannya terasa lemas. Apalagi setelah melihat adegan tak senonoh tadi.

Gadis itu setia menatap punggung Sehun. Jika dia bisa mendekat dan menikamnya dari belakang itu hal yang baik. Setelah itu Alexa bisa membungkam mulutnya dan menunggu sampai Sehun meninggalkan dunia fana ini.

Dengan kaki gemetar Alexa mendekat membuat tuan yang didekati tersenyum licik. Ternyata Alexa sudah belajar banyak di mansion ini. "Lebih cepat kemari, aku sudah sangat membutuhkanmu."

Tangan munggil itu meraba belatih. Ia sedikit gasra gusru melepas benda itu dari ikatannya. Perlahanpun ia semakin mendekat. Tatapannya mencari dimana tempat jantung. Apakah Alexa harus menusuknya berkali-kali? Atau bahkan melepas benda merah itu dari dadanya? Alexa benar-benar harus memastikan bahwa hari ini Sehun akan mati.

Belatih itu sudah di genggaman-nya. Ia tetap bersembunyi di balik badan Alexa.

Tapi sungguh Alexa berdebar. Tangannya gemetar. Gadis itu mencoba menelan ludah. Berharap rasa gugupnya akan tenggelam.

Tenang Alexa. Kau hanya akan membunuh satu manusia. Kau harus bertemu Vernon setelah ini.

Keputusannya sudah bulat maka ia maju dengan yakin. Sehun adalah manusia busuk, dia harus mati!

Sehun tertawa menatap sesuatu di depan matanya. Belatih yang harusnya sudah mengenai jantung justru tertahan pergerakannya.

Matanya meninggi ke atas. Melihat wajah gadis yang berniat membunuhnya. Wajahnya berubah jadi masam. Ternyata informasi hasil menyadap suara di Busan itu benar. Tapi Sehun tak menyangka jika kelinci kecilnya ini terlampau berani.

Sehun menjauhkan benda itu dari tubuhnya dengan enteng. Dia merampas belatih itu dan membuangnya menjauh. Belatih berlogo KIMS pemberian Taeyeon itu nyatanya hanya silet kecil untuk Sehun.

Tangan beratnya menarik bahu Alexa. Membalikan posisi gadis itu. Menekannya ke dalam bak mandi. Dia menyukai Alexa, tapi gadis ini nakal. Jadi perlu hukuman.

Sehun menenggelamkan badan Alexa dalam air. Tak peduli gadis itu akan sesak napas. "Aku akan meminta maaf padamu jika kau yang mati hari ini, Alexa?"

Alexa berusaha sekuat tenaga menahan napas, tapi ... setelah puluhan detik ia tak mampu lagi.

Jika memang takdirnya mati. Itu akan jauh lebih baik dari pada menjadi budak seks siapapun apalagi makhluk mengerikan seperti Sehun. Mungkin Alexa setelah ini tak akan bertemu Vernon, tapi ia bahagia di alam yang berbeda, dia pasti mendapat kebahagiaanya.

Dengan napasnya yang habis. Alexa membuka mulut, mengucapkan satu kalimat yang sangat ingin ia lontarkan sebelumnya. 'Ti amo tanto Vernon" 'i love you Vernon'




















TAMAT































The Mansion : KJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang