U : Uncouthness

877 117 17
                                    

Irene menatap kursi Sehun yang tampak kosong. Dimana pria itu?
"Jessi, dimana tuan Sehun?"

Wanita yang membantu nyonya cantik menuangkan air minumnya menengok. "Tuan Sehun bilang, ingin sarapan terpisah dulu Noona. Beliau sedang sibuk katanya."

"Biarkan. Sehun juga perlu waktu menyendiri Irene. Kau tak tau betapa lelahnya dia mencari nafkah dan menunjang kebutuhanmu?" Irene menunduk.

"Aku hanya khawatir Bu, takut terjadi apa-apa atau mungkin Sehun membutuhkan ku atau sesuatu."

Sandara mengelus tangan kekasih putra pertamanya. "Tenangkan pikiranmu, mau bersama siapa Sehun. Yang menjadi utama tetap Jaemin. Jadi kau tak perlu khawatir tentang hubunganmu dan putraku."

Irene tersenyum cerah. Beruntung dirinya memiliki ibu seperti Sandara.

Tapi mungkin kebahagiaanya akan lengkap jika Sandara memanglah Ibu mertuanya. Irene jadi menatap Taehyung kesal. Aish pria itu, Irene sangat membencinya.

"Taehyung."

"Ya?" dengan sopan si elang bertanya.

"Sekertaris mansion bilang, kemarin kau tak minta jatahmu? Ada apa?"

Taehyung meletakan garpunya. Teringat kembali nasib Jane. Ia meninggalkan wanita itu di kamarnya. Dia pasti belum makan. "Aku membawa gadis lain ke mansion," singkatnya tak mau ambil pusing.

Sandara hanya mengangguk. "Pastikan gunakan pengaman. Ibu harap kau memilih calon yang baik. Setidaknya wanita pintar bukan kaum rendahan."

"Aku juga tak tertarik memungut Irene yang baru."

Irene menggenggam garpunya terlampau keras. Pria itu, semoga Tuhan mengambil nyawanya! Menyebalkan! Irene bukan jalang! Kapan adik kekasihnya itu paham.

Irene masuk mansion karena kebrengsekan Suho. Haruskah ia berteriak ke seluruh dunia tentang itu?!

"Dimana Eunwoo, Jungkook?" si paling muda menengok kursi Eunwoo. Oh wow dia baru sadar kembarannya tak ikut sarapan. Jungkook mengeleng enteng sambil melanjutkan melahap ikannya. Kenapa ia harus peduli dimana Eunwoo?

"Aku mendengar berita─sedikit ada masalah di Singapura? Mungkin Eunwoo sibuk memeriksa kebenarannya Bu."

Sandara tersenyum. Johnny memang putra andalannya. "Johnny memang harusnya sudah memimpin KIMS di Eropa. Ibu akan mengusahakan itu untuk Johnny. Kita bisa ambil alih Modena dari Suho."

Johnny tertawa kecil. "Aku sudah cukup Ibu."

"Ah hidupmu memang sama seperti Taehyung, terlalu sederhana." Johnny terkekeh puas, tidak dengan yang satunya. Tawa yang dibuat seakan palsu.

"Bicara soal KIMS. Ibu rasa kita harus segera diskusi tentang karir Sehun. Suho memang berhak mendapat Eropa. Tapi untuk dunia tetap harus pemimpin kita yang ambil." Irene mengangguk langsung. Ya memang menurut Irene posisi penganti Siwon tetaplah harus Sehun.

Taehyung menatap nasinya muak. Sehun lagi Sehun lagi. Kapan Sandara akan bertanya tentang hal lain selain jalang ke Taehyung!?

"Ibu. Kurasa kita tidak seharusnya berbicara di depan Irene."

"Wae? Jung aku ini kekasih Sehun. Apakah kau mencurigaiku sama seperti mantan kekasih Johnny? Aku sangat mencintai Sehun, aku tak akan mengkhianati keluarga ini. Aku sangat ...

"Yatapi tetap saja. Seperti kata Taehyung hyung. Kau bukanlah siapa-siapa. Berhenti bertingkah seolah kau keluarga kami. Duduk disini bukan berarti kau istri kakakku." Taehyung menahan tawanya saat Jungkook mengkritik habis jalang itu. Sangat lucu baginya.

The Mansion : KJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang