BAB 21

5.8K 800 34
                                    

"Kak Carlez!" Carissa berlari memeluk Carlezien.

Carlez menerimanya dengan senang hati. Hari ini, dia baru pulang dari perang. Dan, dia sangat merindukan adiknya. Ya, adiknya.

Sudah 4 tahun berlalu dan hubungan Carissa dengan anggota keluarga kekaisaran menjadi lebih baik. Namun, selir Rea dijebloskan di penjara atas laporan penyiksaan pada anak kecil, dan anak kecil itu adalah Carissa dulu.

Hubungannya dengan kakak-kakaknya yang lain juga membaik. Semuanya berjalan lancar selama 4 tahun ini.

"Carissa, lepaskan pelukanmu dari laki-laki itu!"

"Caca, kau tidak boleh memeluk siapapun selain diriku!"

Yah, kecuali dua manusia dedemit yang akhir-akhir ini mengganggu ketenangan hidupnya.

Ashton dan Leon.

Ashton? Entahlah, kehadirannya memang tidak diundang di kekaisaran Frenchif. Namun, laki-laki itu tetap kekeuh untuk ke kekaisaran Frenchif dengan alasan 'Aku harus menjaga tunanganku dari para lelaki hidung belang.'

Sedangkan Leon? Archduke muda itu sangat susah ditebak. Mungkin saking gabutnya dia di menara sihir sampai-sampai membuat kerusuhan di istana kekaisaran Frenchif.

Carissa sangat sial harus didampingi dua laki-laki menyebalkan.

"Ih, kalian kenapa sih?! Dia kakakku!" teriak Carissa kesal.

Carissa tumbuh menjadi gadis yang baik. Tentu dengan fasilitas yang diberikan oleh Kaisar, ditambah kasih sayang Kaisar padanya yang makin mendarah daging.

"Caca, kau harus mendengar perkataanku, oke?" ujar Leon menatap Carissa tajam.

Carissa berdecih, bukannya melepaskan pelukannya, Carissa malah menarik Carlez berlari pergi dari sana.

Carissa berhenti, dia tanpa sadar membawa Carlez ke taman belakang istana. Carissa tertawa, dia melepaskan kaitannya pada Carlez dan duduk begitu saja di rerumputan.

"Hahaha, dasar dua manusia menyebalkan. Kak, ayo duduk. Ada yang ingin kutanyakan padamu sejak lama," kata Carissa menepuk tempat di sebelahnya.

Carlez tersenyum, adiknya tidak pernah berubah. Baik hati, dan tidak sombong dengan pangkatnya yang seorang putri kesayangan Kaisar.

Carlez tanpa malu duduk di sebelah Carissa. Walaupun mereka anggota kekaisaran, tidak ada raut jijik atau merendahkan dari wajah mereka berdua saat duduk di rumput tanpa alas.

"Hm, apa yang ingin kau tanyakan, Rissa?" tanya Carlez.

"Aku ingin tahu banyak tentangmu, kak. Apapun itu," ujar Carissa.

Carlez tersenyum, "Baiklah, apapun bukan?"

Carissa mengangguk. Dia mulai duduk tegap mendengar dengan seksama apa yang dikatakan Carlez.

Dia ingin tahu apa kesukaan Carlez, karena sebentar lagi adalah ulangtahunnya dan Carissa ingin memberikan hadiah kepadanya.

"Sebenarnya aku bukanlah anggota kekaisaran."

Carissa melotot kaget. Seperti rahasia besar yang baru dia ketahui.

"Haha, tidak ada rahasia di antara kita lagi, bukan? Kau sudah besar, dan wajib tau tentang fakta itu," ujar Carlez.

"Aku dan dua adikku bukanlah anggota keluarga kekaisaran. Ah, lebih tepatnya semua anak selir, permaisuri, dan ratu bukanlah anak Kaisar."

Carissa tidak mampu berkata-kata lagi. Jadi, itu alasan mengapa Carlezien lebih tua darinya, padahal di novel diceritakan bahwa Carissa lahir lebih dulu sebelum Ratu Thessea menikah dengan Kaisar.

I Become an Evil Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang