BAB 27

2.9K 394 9
                                    

YUHUUU!

I'M KAMBEK!

SO, TANPA BERBASA-BASI GUE MINTA VOTE SAMA KOMENNYA YA!

DAN, JANGAN LUPA VIRUSIN CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN!

MAU SHARE DI TIK-TOK, FB, IG, WP, WA, DLL, BISA LAH YA SEBAGAI BENTUK TERIMA KASIH DAN DUKUNGANNYA♡

SEE U<3

📍  Author cintah kalian<3
📍Tandain kalau ada typo!

🐒

Carissa menguap sambil menyeka air yang keluar dari ujung matanya. Pandangannya berkunang-kunang saat mendengarkan penjelasan pelajaran sejarah dari prof.Cesi
 
“Kau mengantuk?” Ashton melirik Carissa dan menepuk pundak kirinya. “Kau bisa meminjamkan bahuku sebagai bantalan.”
 
Carissa menggeleng. Gadis itu menopang dagu berusaha memfokuskan pendengarannya.
 
Magic memiliki dua kubu. Dark dan White magic. Dark Magic merupakan kubu orang-orang yang memiliki sihir kegelapan. Biasanya, pemilik kekuatan Dark Magic ini hanya ada satu atau dua orang di Kekaisaran ini.” Prof. Cesi berdehem, membenarkan letak kacamata bulatnya yang miring dan melanjutkan menjelaskan.
 
“Namun, dua orang tersebut yang memiliki sihir Dark Magic sudah mati 30 tahun silam.”
 
“Profesor!” Carissa berteriak sambil mengangkat tangannya yang membuat seisi kelas menoleh ke arahnya. “Saya ada pertanyaan.”
 
Prof. Cesi menaikkan satu alisnya. “Baiklah, apa pertanyaanmu?”
 
“Bukankah sihir Dark Magic lebih kuat dari penyihir? Lalu, bagaimana bisa orang sekuat mereka mati dengan mudah?”
 
Prof. Cesi tersenyum. “Pertanyaan bagus,” pujinya. Wanita itu kemudian mengeluarkan bola sihir yang memperlihatkan beberapa gambar membuat seisi kelas berdecak kagum.
 
“Pada tahun 1015 di kalender Kekaisaran, Kaisar terdahulu yang bernama Kaisar Bellard de Frenchif melakukan pemberontakan,” Prof. Cesi kembali membenarkan letak kacamatanya, dan menatap semua murid yang sedang fokus pada bola sihir yang ada di tangannya.
 
“Apa tidak apa-apa kalau saya bercerita tentang masa lalu dulu, baru masuk ke pokok pertanyaannya?” tanya Prof. Cesi yang tidak enak melihat ada beberapa dari mereka yang menguap.
 
Mungkin pelajaran sejarah yang saking bosannya membuat mereka mengantuk.
 
“Tidak apa-apa, Profesor!” jawab mereka bersamaan, sambil menegapkan tubuh mereka dan mendengarkan dengan fokus.
 
“Baiklah, kalau begitu saya lanjutkan. Saat itu, beberapa bangsawan protes dengan tindakan Kaisar yang begitu gegabah. Namun, Kaisar terdahulu yang dikenal dengan sikap keras kepala, akhirnya para bangsawan itu tunduk di bawah kekuasaannya.”
 
“Setelah menang dari musuh, Kekaisaran Frenchif mengadakan sayembara pemilihan Putri Mahkota. Dan, akhirnya Permaisuri Berliana yang berasal dari keluarga Count terpilih sebagai Putri Mahkota.”
 
Berliana? Bukankah dia ibunya Ayah? Carissa yang semula mengerjapkan matanya, langsung menegapkan tubuhnya, memfokuskan pandangan ke depan di mana Prof. Cesi yang sedang menjelaskan.

Pelajaran yang awalnya membosankan, mendadak menjadi menarik.
 
“Namun, beberapa bangsawan ada yang tidak terima karena pangkat Count lebih rendah dari Duke dan Marquis. Jadi, fraksi bangsawan yang menentang itu memutuskan untuk mengadakan pemilihan selir.”
 
“Ada 6 atau 7 orang yang terpilih sebagai selir. Dari keluarga Duke, Marquis, dan Earl. Lalu, 3 tahun kemudian tersebar kabar bahwa Permaisuri Berliana tidak bisa mengandung, dan pada akhirnya setelah sidang, Permaisuri Berliana diturunkan pangkat menjadi selir ke-3.”
 
Semua murid yang mendengar itu sontak melebarkan mata. Ruangan yang tadinya senyap tiba-tiba menjadi berisik dan gaduh.
 
Prof. Cesi melirik Carissa yang syok. Wanita itu kemudian melanjutkan menjelaskannya lagi. “Dan, orang yang menggantikan posisi Permaisuri adalah anak dari keluarga Baron. Itu berawal dari berita bahwa Kaisar Bellard yang jatuh cinta pada anak perempuan Baron Rowwel.”
 
Anjir, kayak di novel-novel, batin Carissa kagum.
 
“Dan, di sinilah permasalahannya. Nona Baron yang menggantikan posisi Permaisuri Berliana itu bisa memikat hati 2 laki-laki yang memiliki sihir spesial, yaitu Dark Magic.
 
“Lagi, perang terjadi hanya karena memperebutkan satu wanita. Namun, Kaisar Bellard mengetahui kelemahan 2 laki-laki yang memiliki sihir Dark Magic, dan mereka mati terbunuh.” Prof. Cesi melirik muridnya dan pandangannya terhenti pada seseorang yang mengangkat tangan.
 
“Ashton? Apa kau ada pertanyaan?” tanya Prof. Cesi
 
“Tidak. Aku hanya ingin membenarkan beberapa cerita yang baru saja Profesor jelaskan,” balas Ahton datar.
 
Prof. Cesi menaikkan satu alisnya. “Hm? Begitukah? Coba jelaskan apa yang kau tahu dengan cerita yang baru saja aku jelaskan,” titah Prof. Cesi
 
“Pertama, orang yang memiliki sihir Dark Magic ada 3, bukan 2. Satunya lagi berhasil melarikan diri dari tahanan Kekaisaran Frenchif,” jelas Ashton membuka kembali buku sejarahnya.
 
Carissa yang mendengar itu melirik Ashton. Gadis itu sedikit kagum dengan diri Ashton yang setiap kali menjawab pertanyaan-pertanyaan para Profesor di kelas.
 
“Kedua, Permaisuri Berliana bukannya tidak bisa mengandung, tapi sedang tahap kandungan di hari tersebarnya berita bahwa beliau tidak bisa mengandung.”
 
Ashton melirik ke depan, di mana seisi kelas memusatkan pandangan mereka sepenuhnya ke arah dirinya.
 
“Ketiga, Kaisar Bellard memilih anak dari Baron Rowwel bukan tanpa alasan. Dia menjadikan nona keluarga Baron sebagai Permaisuri karena beliau menghamili Nona tersebut. Bisa dibilang, hamil di luar nikah.”
 
Lagi-lagi, seisi kelas gempar dengan fakta yang mereka dengar. Prof. Cesi memasang wajah heran. “Kau mengetahuinya? Padahal, para cendekiawan atau penyihir tidak mengetahuinya. Kenapa kau bisa mengetahuinya?”
 
Ashton tersenyum tipis. “Sepertinya banyak dari kalian yang tidak sadar dengan isi bukunya, ya?” Ashton memperlihatkan buku sejarah dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

I Become an Evil Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang