BAB 29

2.6K 312 4
                                    

Gak mau banyak bacot, yang penting jangan lupa votenya cantik/ganteng😎

Jangan lupa tinggalkan jejak-!

Warning!

Typo bertebaran!!

📍Tandain kalau ada typo!

☆☆☆

Situasi apa lagi ini?! batin Carissa berteriak. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, matanya melirik was-was pada Ashton dan Arion.

Takut sesuatu terjadi di antara mereka berdua, atau mereka bisa saja saling membunuh satu sama lain.

"Menyebalkan," desis Ashton menatap Arion tajam.

Arion memiringkan kepalanya, melipat tangan di dada sembari menyunggingkan senyun miringnya. "Eh? Ada apa dengan wajahmu? Apa kau masih belum puas mengusirku dari istana?"

"Oh, atau jangan-jangan..." laki-laki itu menggantungkan kalimatnya, ia menatap Ashton penuh dendam. "Kau masih belum puas setelah membuat Liona dilemparkan ke Kekaisaran ini, dan mengusir semua saudaramu di istana?"

Arion tertawa sumbang. "Ha ha ha, aku tidak menyangka kau selicik ini, Ashton. Kau menuruti semua kehendak monster itu."

Ashton mengernyitkan dahi bingung. "Apa aku sebodoh itu sampai mau melakukan apa saja yang Ayahmu katakan?"

"Kau kan, memang bodoh. Hanya karena ingin merebut posisi pewaris, kau selicik ini. Untuk apa kau mendapatkan posisi itu? Bukankah kau juga akan menjadi Kaisar setelah menikah dengan Carissa?"

"Sudah kubilang, aku tidak–"

"Kau monster," potong Arion. Laki-laki itu mengusap wajahnya kasar. "Kalian berdua sama-sama monster."

Ashton tertawa kecil membuat semua orang menatapnya aneh. "Cukup, Arion. Aku tidak tahu apa yang kau maksud. Bahkan, aku tidak ingat apa saja yang kulakukan, yang membuat kau beserta saudaraku lainnya membenciku," heran Ashton memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Waktu kak Aron, kak Sera, Liona dan dirimu di usir dari istana saja  aku tidak tahu alasannya. Saat aku bertanya, kalian malah memasang wajah permusuhan padaku." Sekali lagi, laki-laki berambut pirang dengan netra biru lautnya tertawa.

"Apa aku semenjijikkan itu di mata kalian? Atau, kalian iri kalau aku yang merupakan anak tersembunyi Raja muncul di istana secara tiba-tiba dan menjadi Putra Mahkota?"

Deg.

A-apa maksudnya? batin Carissa.

Arion mengepalkan tangannya. "Jangan sok menjadi korban, kak. Itu sangat menjijikkan di mataku."

Ashton hanya mengedikkan bahunya. "Yayayaya, debatnya nanti saja. Aku tidak punya waktu karena harus rapat dengan anggota dewan. Dah, saudara tiriku!" Ashton melambaikan tangannya sebelum menggunakan sihir teleportasi menuju Akademi.

Carissa yang melihat kepergian Ashton melotot kesal. "HEY! KUENYA BAGAIMA— HAIS, SIALAN KAU ASHTON!" teriak Carissa. Gadis itu menggerutu karena Ashton tidak mendengarnya.

"Aku sedikit tertarik dengan masalah keluarga kalian," sahut Leon menyunggingkan senyum miringnya.

Arion yang mendengar itu berdecih. "Diam kau, penyihir sialan."

I Become an Evil Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang