BAB 11

11.9K 1.5K 19
                                    

Carissa memakan dessert satu persatu. Ia tidak tahu kalau musik dansa sudah berputar.

Semua bangsawan memilih pasangan mereka masing-masing.

Tidak ada di antara mereka yang mengajak Carissa berdansa

"Hah... Kalau di novel kalau gak salah gue bakalan minta dansa bersama dengan Ashton yah. Tapi ditolak huhuhu... Terus gue bakalan di gosip sama bangsawan bangsawan lain. Ckckck, untung gue belum ketemu sama tuh orang, dan lagi gue gabakalan dansa dg siapapun! Oke! Ayo kita melahap habis semua dessert di pesta ini!! " Teriak Carissa pelan.

Carissa memakan dessert nya dg damai. Ia tidak mengetahui kalau dia sekarang sedang di perhatikan oleh seseorang.

"Wanita itu... Putri dari Kaisar Theo? Ho... Kupikir dia rakyat biasa. Tapi mengingat warna matanya yg berwarna merah jambu... Sepertinya benar... " Gumam seseorang.

Di sisi lain.

Kaisar dan Ratu tidak berhenti berhenti nya menatap Carissa dari kejauhan.

Bisa dilihat dari mata Kaisar dan Ratu, saat melihat Carissa mereka seperti melihat orang yg di rindukan nya.

Mereka tidak berhenti berhenti mengagumi sosok Carissa yg amat sangat mirip dengan Marissa. Bisa dibilang mereka seperti batang pinang dibelah dua. Tidak ada bedanya, yg membedakan mereka hanyalah warna mata.

"Theo, kau lihat? Putri kita tumbuh dg cantik. Aku tidak bisa membayangkan saat dia besar nanti akan mirip dengan ibunya. Aku menantikan nya! " Ucap Ratu antusias. Ia tidak sabar melihat Carissa tumbuh besar dan melihat wajah Carissa yg makin hari makin mirip dengan Marissa, sahabat nya.

Coba saja kalau Carissa tidak membenci nya, pasti ia sudah berbincang bincang dg anak sahabatnya itu dan memantau perkembangan dirinya.

Mengingat itu membuat nya sedih lagi.

"Kenapa Carissa sayang ku membenci ku ya?... " Lirih Ratu yg hanya bisa di dengar oleh Kaisar.

Di lain tempat.

"Aria, kenapa kak Rissa duduk di pojokan sih? " Tanya Ario ke kembarannya.

"Ya mana aku tau. Mau susul gak? " Ajak Ria.

"Emang gapapa? Ntar kak Rissa malah marah marah ke kita. "

"Iya juga, tapi coba aja dulu. Kan kak Rissa baru sadar dari komanya. Nanti dia kenapa kenapa gimana? "

"Yaudah ayo. "

Pangeran dan Putri kembar menghiraukan para penjilat yg berusaha menjilatnya. Mereka berjalan ke arah Rissa.

Rissa yg masih sibuk dg dessert di depan nya tidak menyadari kalau pangeran dan putri kembar menghampiri dirinya.

"Kak! " Teriak mereka yang tidak mendapati jawaban dari Rissa.

Rissa yg masih sibuk dg pikiran nya tentang dessert langsung terkejut.

"AstagaDragon! Siapa sih—eh? Pangeran? Putri? " Jawab Rissa yg baru menyadari siapa yang menghampiri nya.

Mereka yang cemas dg Rissa langsung menghujani Rissa dg berbagai pertanyaan.

"Kak kakak tidak apa-apa? "

"Apa ada yang sakit kak? "

"Kenapa kakak melamun daritadi? "

"Apa makanannya tidak enak? "

"Apa kakak sudah baikan? "

"Kakak jangan sembarangan memakan dessert ini, nanti ada racunnya gimana? "

I Become an Evil Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang