BAB 15

8.8K 1.1K 44
                                    

Brak!

"RISSA!!"

Anjing! Gue kaget Asu!

Aku menatap orang yang datang dgn menggebrak pintu. Sebenarnya, dalam hati aku bertanya apa tangannya tidak sakit?? Padahal pintu nya terbuat dari emas loh.

Aku mengernyitkan dahi heran, Kenapa Ratu datang? Dan lagi.... Si Kaisar Brengsek kok juga datang?!!

Lah lah lah Permaisuri juga? Selir selir Raja juga?? Dan... ASTAGA MAEMUNAH!! KOK PARA PANGERAN DAN PUTRI BISA DISINI?!!

Dasar Aria dan Ario sialan! Pasti mereka nih yang menyuruh Ratu datang.

Haiss...

"Rissa! Kau baik-baik saja???"

Aku memandang datar Ratu yang berlari ke arah ku. Sejujurnya, aku bertanya-tanya mengapa orang seperti dia menjadi Ratu sih?

Sikapnya tidak mencerminkan seorang Ratu sekalipun. Yah, tapi sepertinya Kaisar tidak mempedulikan nya.

"Iya, aku baik-baik saja." Jawabku.

Dia akhirnya menghela nafas lega. Sebenarnya yang panik sekarang itu gue apa kalian sih? Yang ditampar siapa eh yang marah malah siapa. Salah peran anjir!

Aku menatap mereka satu-satu. Dan manik merah jambuku berhenti tepat di manik mata merah jambu juga. Itu manik mata kaisar.

Dia masih bersedekap dada sambil memandang ku datar. Aku juga menanggapi dgn wajah datar.

Selang beberapa lama, tatapan ku masih tidak teralihkan dari manik mata merah jambu Kaisar. Dan baru saat aku ingin mengalihkan pandangan, aku bisa melihat nya tersenyum.

Aku tersentak. Kenapa dia tiba-tiba tersenyum?? Dia tidak sedang merencanakan untuk membunuhku kan karena sudah menghancurkan pesta??

What!! Bisa gawat aku!!

Aku bisa melihat serine berbahaya yg berbunyi di kepalaku. Aku cepat cepat mengalihkan pandangan ku ke sembarang arah, keringat dingin ku bahkan sudah bercucuran di jidat membagongkan ku.

Benar, peluang nya sekarang adalah aku harus mendapatkan simpati Ratu!

"I-ibu... " cicitku. Ratu Theressa tersentak, matanya membulat. Aku tidak tahu mengapa reaksinya seperti itu.

Ya, tapi bodo amat lah! Yang penting gue selamat dari amukan kaisar kejam, bengis apalah itu.

"Ya, sayang? Kamu sakit? Butuh apa? " tanya Ratu Theressa beruntun.

"Rissa mau istirahat. Boleh kalian keluar? "

Ratu Theressa mengangguk. Dia langsung pergi keluar dan diikuti beberapa orang dibelakang. Aku mnghela napas lega, akhirnya aku bisa beb—

"Bagian mana yang sakit? "

Seketika suaraku tercekat. Seperti mendengar suara malaikat maut, aku tidak bisa berpikir jernih.

Kaisar?

What?! Apa tadi itu suara kaisar? Mampus gue!

I Become an Evil Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang