BAB 20

6.1K 875 15
                                    

Carissa menggeram kesal, "kalau memang kau dalang dibalik semua ini, sebutkan apa kesalahanmu!" teriak Carissa dengan lantang membuat suasana makin mencekam.

***

Carissa menatap kertas yang ada di meja dengan datar. Disana terlihat rencana yang dia susun untuk menghancurkan Rolia di sidang.

Gagal.

Carissa merobek kertas itu, lalu beralih ke kertas selanjutnya.

Ini juga gagal.

Gagal.

Ini juga.

Semuanya gagal, bangsat!

Carissa merobek semuanya dengan emosi yang menggebu-gebu. Semuanya gagal. Rencana yang dia susun dengan susah payah untuk menghancurkan Rolia hancur sudah.

Ashton si pengganggu.

Liona yang sikapnya melenceng dari cerita asli.

Dan, Rolia yang berhasil bebas dari hukuman mati.

"Gagal? Haha, baru pertama kali ini rencana gue gagal," ujar Carissa menatap tajam kertas yang sudah robek berkeping-keping di meja belajar.

Lalu, Carissa menoleh ke arah jendela kamarnya, "Sudah sore ternyata." Carissa lantas berjalan ke ranjangnya dan merebahkan dirinya di sana.

"Gue harus cari detail informasinya. Ashton, Liona, Kaisar, dan Leon. Rolia? Dia udah gak penting, tinggal buang dari list rencana gue dan semuanya selesai."

Sedangkan 3 ksatria bayangan yang berdiri di pojokan kamar mengerutkan dahi heran.

"Tuan Putri pake bahasa apaan, sih? Hewan?" tanya Joe heran.

"Iya juga. Gue itu apa?" tanya Sky yang ikut kepo.

"Cris, apa kau tahu apa yang dikatakan Tuan Putri?" sontak, 2 ksatria bayangan itu menoleh pada Cris yang menyenderkan punggungnya di dinding dan bersedekap dada, ditambah matanya yang terpejam.

"Cris?" panggil Joe. Tidak ada sahutan. Sky yang mulai was-was langsung menepuk pipi Cris.

"Cris!" teriak Sky.

"Nghh..."

Sky dan Joe saling pandang, dengan perasaan kesal yang memuncak mereka menimpuk kepala Cris dengan sepatu mereka.

"Cris sialan! Di situasi seperti ini dia malah tidur!"

"Bangun woy, bangun! Tukang tidur!"

***

Carissa ada di taman. Tidak sendiri, ada Liona disampingnya dengan mata bengkak.

Carissa bingung, apa anak itu menangis semalaman? Carissa menjadi tak enak hati mengundang Liona minum teh bersamanya.

"Liona? Apa aku mengganggumu?" Tanya Carissa panic.

Liona menoleh, dia memaksakan senyumnya. "Tidak, Tuan Putri. Saya merasa terhormat bisa minum teh bersama anda."

Carissa mengangguk mengerti, "Oh, kupikir apa. Kau kalau ada masalah bisa menceritakannya padaku, kok," ujar Carissa memancing Liona.

Hari ini, dia ingin menguak informasi tentang Ashton lewat Liona.

"T-tidak, saya hanya masih tertekan dengan siding waktu itu."

Carissa menatap Liona lamat, dia tahu itu bukanlah sebuah kebohongan. Liona tampak masih tertekan, walau sidang itu sudah berlalu 2 hari.

Carissa menggerutu dalam hati, karena itu bukanlah jawaban yang dapat memuaskannya. Dia tahu apa konsekuensi menjadi terdakwa sidang terbuka, orang itu akan kena mental dan dipermalukan di depan banyak orang.

I Become an Evil Princess [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang