Hai...
.
.
.
.Changbin terbangun di ruangan bernuansa abu yang terasa familiar, tunggu dimana ini?
Cklek
Pintu ruangan Changbin membolakan matanya ketika siapa yang masuk, orang itu mendekat dengan senyum yang terukir dibibirnya.
"Hai nyonya Lee. Kali ini saya pastikan kamu gak akan bisa pergi dari saya lagi" ucap orang tersebut sambil mengusap pipi Changbin yang terlihat ketakutan.
"M-minho kamu mau apa? Jangan ganggu saya udah punya suami sama anak!" Ucap Changbin dengan tergagap.
Mendengar penuturan yang di lontarkan istrinya Minho memiringkan kepalanya lalu tersenyum miring sepertinya jiwa psikopat nya terbangun.
"Lee Changbin sayang... Saya suami kamu dan anak kita Lee Hanbin dia ada di kamar sebelah. Dia anak saya kan Changbin?" Tanya Minho sambil membelai pipi sang istri yang kini tengah ketakutan.
"DIA ANAK SAYA DAN KAK CHAN!!!!"
PLAK
Satu tamparan mendarat di pipi Changbin ia memegangi pipinya yang terasa panas karena tamparan dari suaminya.
"JANGAN PERNAH SEBUT NAMA BAJINGAN ITU LAGI CHANGBIN!, CK. berani beraninya dia membawa istri Lee Minho pergi" teriak Minho tepat di depan wajah Changbin.
Changbin yang jarang di bentak seperti itu pun tak bisa lagi membendung air matanya.
"Hikss maaf kak" cicitnya lirih membuat Minho tidak tega.
"Kamu istri saya Bin selama nya akan seperti itu jangan pernah pergi lagi ya" bisik Minho tepat di sebelah telinga Changbin dan memeluk istrinya dengan erat ia takut suatu saat nanti Changbin akan pergi lagi.
Malam harinya Changbin dan hanbin tengah duduk di meja makan dan tampak Minho yang tengah memasak. Changbin ingin menghampiri Minho namun ia urung niat nya karena masih merasa kesal dengan suaminya itu dan ia sangat merindukan anak bungsunya dan juga Chan yang entah bagaimana keadaanya sekarang.
"Kak Minho apa aku boleh pulang?" Pertanyaan Changbin membuat Minho menatap tajam kearah nya.
"Pulang kemana sayang? Ini rumah kita benar kan Hanbin?" Hanbin yang merasa namanya di panggil pun mengangguk sambil tersenyum lebar kearah sang Daddy hal itu membuat Changbin terkejut dengan reaksi yang di berikan Putranya.
"Daddy benar Buna aku gak mau pulang ke rumah ayah Chan lagi! Ayah sering pukul aku kal Yedam Aku takut"cicitnya lirih.
Minho mengusap sayang pucuk kepala anaknya.
"Tenang sayang sekarang gaada yang bisa buat kamu takut lagi, dad janji" ucapnya dengan senyum lebar membuat Changbin curiga.
"Apa apaan maksud kamu ngomong kaya gitu sama Hanbin? Gimanapun juga Chan itu ayah dia yang selalu ada dan Chan gak pernah selingkuh ga kaya kamu!" Ucap Changbin dengan meninggikan suaranya membuat Hanbin meringkuk ketakutan.
"Changbin kamu buat anakku ketakutan" ucap Minho selembut mungkin agar putranya tidak lagi merasa takut.
"Dia anak Chan!"
"Hanbin masuk ke kamar ya Daddy mau ngomong sebentar sama Buna kamu" perintah Minho dengan segera Hanbin berlari kecil memasuki kamarnya.
"Denger Changbin, Hanbin anakku dan kamu istriku kita akan menjalani hidup dengan bahagia. Aku udah beresin bajingan yang udah rebut kamu dari aku!" Ucap Minho penuh penekanan membuat Changbin merasa Ciut di buat nya.
"Sekarang makan masakan aku ini!" Ucap Minho sambil menyodorkan potongan daging pada piring istrinya.
Changbin memakan nya dengan sedikit ragu.
"Gimana sayang enak?" Tanya Minho sambil mengelus rambut hitam changbin dan ia hanya bisa mengangguk sebagai jawaban.
Minho tersenyum miring melihat istrinya makan dengan begitu lahap.
Sudah 5 hari Changbin tinggal bersama Minho saat ini Changbin tengah duduk di meja makan memperhatikan suaminya yang tengah memasak sedangkan putranya tengah bermain di tamah belakang rumah di temani assisten rumah tangga.
"Seberapa jauh rumah ini dari pemukiman?" Tanya Changbin dengan nada terkesan dingin.
"Emmm sangat jauh sayang sekarang kita tinggal di tengah hutan gaakan ada yang bisa bawa kamu dan Hanbin pergi lagi" ucap Minho sambil tersenyum ke arah istrinya.
"Makanan siap~" ucap Minho sambil membawakan masakan yang ia bawa.
"Makan sayang" ucap Minho sambil menyodorkan makanannya.
Changbin memasukan potongan daging ke dalam mulutnya. Ia menyeringitkan alis nya merasa ada yang beda dari masakan suaminya.
"Kenapa sayang gaenak ya?" Tanya Minho dengan memasang raut sedih.
"Enak kok cuman daging nya agak keras ya" ucap Changbin sambil menyuapkan daging nya kembali.
"Ya gimana lagi, Chan udah tua jadi daging nya keras deh" ucap Minho dengan enteng membuat Changbin memebolakan matanya.
"Apa maksud kamu?" Tanya Changbin dengan melirik tajam kearah suaminya.
"Yang kemarin kamu makan daging Yedam jadi masih fresh daging muda beda sama Chan yang alot karena udah tua"
Mendengar itu Changbin segera berlari ke kamar mandi untum memuntahkan isi perutnya.
Air matanya terus mengalir ucapan Minho terus terngiang jadi selama ini daging yang ia makan ternyata daging putra dan suami keduanya. Minho benar-benar sudah gila.
"Hoek... Hoek"
"Sayang apa kamu hamil?" Teriak minho dari luar kamar.
"Sayang?" Tetap taada jawaban.
"PERGI KAMU Psikopat GILA!!" Teriak Changbin dan kembali terisak sambil memeluk lututnya.
"Itu hukuman karena udah rebut miliki" ucap Minho lalu menjauh dari kama mandi.
"Minho anjing hikss...kak Chan, Yedam maafin Buna hiksss"
End
Akhirnya cerita ini tamat juga😭
Jangan lupa vote and komen....
Satu kata untuk Minho?
KAMU SEDANG MEMBACA
Changbin Uke Soft Ft All Idols kpop
RomanceSeo Changbin Bottom 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 BXB tidak di anjurkan untuk Homophobic! Mpreg Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 17+.