BAB 11

4.2K 319 6
                                    

Yang belum istighfar hari ini jangan lupa istighfar ya, banyakin sholawat juga

*

*

*

Yooo gass

___________

"IFA Ko bunda lama ya, apa jangan jangan Abang Abi ditolak, aduhh kasian banget pasti mngsedih" ucap Gibran pada Ifa tapi ifa tak menggubris perkataan nya karena sedang asik main dengan salsa anak dari Tante Sinta yang umurnya cuma beda 40 hari dengan shifa

Gibran emang ya, harusnya kan husnudzon gitu, jangan suudzon terus

"Bosen saya bosennn" ucap Gibran, dan melihat ke arah ifa dan salsa yang asik bermain permainan bongkar pasang,ntah apa Gibran tak tau namany, ya disini hanya ada Shifa, salsa, dan Gibran karena Tante Sinta tadi izin pergi katanya mau belanja bahan untuk membuat kue

"IFA, Abang ikut main boleh"

"Bilang sama salsa dong kan ini lumah salsa bukan lumah ifa"

"Salsa om boleh ikut main?" Tanya Gibran pada salsa ramah, dia sebenarnya kurang suka mengatakan dirinya om² karena ia merasa masih muda

"Boleh om, ayoo"

Dan pada akhirnya Gibran ikut duduk dibawah bersama kedua anak perempuan itu, Gibran diberikan sebuah mainan yang ntah bagaimana cara memainkannya, ia hanya memencet²nya saja dan kalau habis, dia balik lagi, kayak gitu Wee sampai cape:)

"IFA, salsa, Abang Gibran bosen, kita keluar aja yu"

"Ngga ah panas Abang"

"Iya om, nanti item salsa nda mau"

"Ini udah sore kok, tadi aja Abang om udah sholat ashar, kalian juga udah kan?, Kalo udah adzan ashar berarti udah sore". Gibran bingung harus menyebut dirinya om, atau Abang, IFA memanggilnya Abang,dan salsa memanggil nya om, jadi borong dua-duanya aja, untuk masalah sholat mereka mungkin belum sepenuh nya, sempurna dalam bacaan maupun gerakan, tapi keluarga bunda, mengajarkan anak-anak nya sholat sejak kecil, dan jika bisa tepat waktu, agar terbiasa nanti nya, karena sholat jika sudah menjadi candu, kita akan merasa gelisah jika meninggalkan satu waktu sholat saja

"Ini udah sore katanya IFA, yaudah ayo kita ikut"

"Ayo salsa"

"Pake kerudung dulu kalo gitu, biar auratnya ga keliatan ya, bentar Abang om ambil dulu" Gibran segera mencari kerudung yang tadi IFA gunakan dan beralih mengambil kerudung yang ditunjukan oleh salsa, Gibran mengambilnya dengan senang hati

Emang Gibran tuu udah siap jadi Abiable banget wkwkw

Setelah mereka selesai menggunakan kerudung dan Gibran sudah siap dengan, Kaos hitam polos yang menjadi dalamannya dan kemeja yang digulung di bagian lengan, udah ga usah dibayangin:)

"Ayo let's go, tuan putri- tuan putri nya Abang om" ajak Gibran, saat sudah mengeluarkan motor matic milik Tante nya, ia sudah izin untuk membawa anak-anak, dan tantenya mengizinkan, Gibran akan membawa IFA dan salsa ke alun alun untuk menghilangkan bosannya dan mencari jajanan, salsa berdiri didepan sedangkan IFA duduk dibelakang, karena IFA yang meminta

Setelah sampai di alun-alun kota, salsa dan Ifa tak henti-hentinya berdecak kagum saat melihat banyak orang-orang yang berlalu-lalang, dan banyak sekali jajanan disana, Gibran yang mendengar kata "Waaw" yang tidak berhenti diucapkan oleh adik dan keponakannya, hanya terkekeh

"Ganti dong kata Waw nya jadi MasyaaAllah" ucap Gibran

"MasyaaAllah" ucap mereka kompak, Gibran yang melihat wajah polos mereka pun tak henti-hentinya tertawa sehingga menjadi perhatian orang-orang yang ada di sana, saat menyadari pandangan orang-orang tertuju kepadanya ia pun segera merubah raut wajahnya menjadi datar, Gibran itu jika dirumah dan diluar sangat beda jauh, jika diluar Gibran selalu mencoba mencontoh sikap Abi, jadi jika sedang diluar ia akan 11 12 dengan Abi, begitu juga disekolah, hanya sahabat Gibran lah yang tau sifat absrud Gibran dan itupun hanya satu orang

Ara untuk AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang