Bab 23

3.7K 243 2
                                    

Yang belum istighfar hari ini jangan lupa istighfar ya banyakin sholawat juga

*

*

*

Yoo gass
___________

"Assalamualaikum" ucap seorang anak laki-laki dari luar pintu rumah Abi

"Waalaikumsalam" balas Abi dan Ara kompak, Abi sedikit kesal sebenarnya, ia kesal karena tamunya datang di waktu yang tidak tepat, baru saja ia akan menjelaskan kejadian yang sebenarnya, eh keburu ada tamu

"Astaghfirullah siapa si" gumam Abi dengan suara pelan, Ara yang mendengar salam tersebut langsung membukakan pintu nya, karena kebetulan ia pun sedang memakai cadarnya

"Eh gibran, masuk gib" ucap Ara ramah

"Iya mbak"

"Haloo Abang ku tercintahhh, baru temu lagi kitaa" ucap gibran sembari menepuk bahu Abi kencang

"Anjir" balas Abi refleks, untung bukan guguk

"Abang" tegur Ara

"Iya maaf, astaghfirullahaladzim"

"Ngapain Lo kesini?" Tanya abi dengan wajah datarnya

"Ya mainlah yakali bersihin toilet"

"Boleh kalo Lo mau"

"Astaghfirullah sekali ya ngomong nya"

"Ganggu aja Lo, lain kali kalo mau kesini bilang  dulu kek"

"Ya kan disuruh"

"Bodo lah"

"Si Abang, bukan ditawarin minum kek guenya, malah diajak bersahabat"

"Siapa juga yang mau bersahabat sama Lo"

"Abang ga boleh gitu sama gibran, dia kan adek Abang, tamu kita juga" tegur Ara pelan

"Tuh dengerin mbak Zahra, ngegas Mulu Lo sama gue, padahal gue komporin aja ngga"

"Gibran mau minum apa?" Tanya Ara lembut, gibran tersenyum manis, Abi yang melihat nya ingin sekali mencacah Gibran

"Ngga usah mbak, gibran kesini disuruh bunda katanya nanti kalo ngga sibuk weekend ke rumah ya"

"Abang Sama mbak Zahra bisa kan?"

" In Syaa Allah" balas mereka kompak

"Ciee"

"Udah ah gibran pulang, mau ngadu ke bunda Abang galak banget"

"Yaudah pulang Sono"

"Ya udah…assalamualaikum" ucap gibran setelah menyalimi tangan Abi dan Ara

"Waalaikumsalam" balas Ara dan Abi kompak

"Hati-hati" ucap Abi

"Cie perhatian" balas gibran dengan senyum manisnya

"Geleh"
Setelah motor gibran sudah keluar dari perkarangan rumah nya Ara dan Abi kembali masuk kedalam, dan kini Abi kembali berpikir bagaimana cara nya menjelaskan bahwa sebenarnya Ara itu salah paham

"Abang ara mau ke kamar, mau murojaah dulu" izin Ara lalu ia segera berjalan menuju kamar

"Gini amat dicuekin istri" Abi yang bingung pun memilih untuk ikut ke kamar juga

Ara sudah selesai murojaah dari 1 jam yang lalu,dan ia juga bingung harus apa, mau menyapa abi tapi setiap kali ingin menyapa pikiran nya kembali teringat pada kejadian di kantin tadi siang, sebenarnya Ara tidak sepenuhnya kesel karena perempuan itu duduk berdua dengan Abi, Ara malah lebih kesel, karena ia sudah menunggu lama, Ara kira Abi antri eh taunya lagi ngobrol kan kesel gitu mana lapar kan -ara curhat

Ara untuk AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang