Yang belum istighfar hari ini jangan lupa istighfar ya banyakin sholawat juga
*
*
*
Yoo gass
_______"Yang" panggil Abi yang sedari tadi tidak mau melepas pelukannya, walaupun Ara tak membalas pelukannya karena sibuk memijat kening Abi
"Kenapa bang?"
"Kepala aku pusing" balas Abi yang malah menelusupkan kepalanya ke bagian perut Ara
" Kita ke dokter aja ya, Abang disuruh minum obat gamau, jadi panasnya ga turun²" ucap Ara yang mengubah posisi nya menjadi duduk, lalu mengecek suhu tubuh Abi dan masih sama seperti awal 39°C, ara sudah mewanti-wanti agar Abi mau diajak ke dokter atau minum obat jika panas nya 40°C, tapi tetap Abi tidak mau
" Aku ga mau" balas Abi, lama lama Ara juga kesel tapi dia tak berani marah, Ara menarik nafas panjang ntah kenapa ini membuatnya lelah, Abi susah sekali hanya untuk minum obat
"Minum obat ya, Ara maksa pokoknya" ucap Ara yang turun dari kasur menuju ke bawah untuk mencari obat yang tadi Gibran beli ke apotek, baik sekali memang, setelah Ara menemukan obat nya ia kembali naik ke atas menuju ke kamar dengan membawa air putih
" Abang bangun, ayo Ara bantu" ucap Ara yang membantu Abi bangun, mau tak mau Abi bangun
" Aku ga mau sayang" tolak Abi saat Ara memberikan obat nya
"Kenapa ga mau?, Abang kalo ga minum obat nanti ga sembuh², nanti pasti malem ga bisa tidur" ucap Ara mencoba menahan kekesalannya, dan mencoba menjelaskan dengan baik
" Aku ga suka obat"
" Ara juga ga suka, tapi kalo sakit minum obat juga kok" balas Ara, Abi hanya diam, Ara sudah kehabisan cara untuk membuat Abi mau minum obat, akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Abi sendiri dan menenangkan dirinya dengan murojaah agar hatinya tak kesal agar ia tak marah pada suaminya
Ara mencoba mendiamkan Abi tapi ia tak bisa, jadi ia memutuskan lebih lama murojaah nya, saat dirasa cukup Ara kembali kekamar, ia melihat Abi yang tidur dengan selimut yang setia menutupi nya, Abi tidur membelakangi Ara jadi Ara tidak bisa memastikan bahwa Abi benar tidur atau tidak, Ara merebahkan dirinya dikasur dengan masih memakai mukena nya, Ara tidak pernah tidur memakai mukena setelah menikah dengan Abi, kerudung pun tidak, karena ia tau melihat apa yang ada di dirinya itu sudah menjadi hak suaminya, saat Abi merasa ada pergerakan di kasur sebelahnya ia membalikan badannya lalu memeluk pinggang Ara kembali, Ara tidak membalasnya ataupun mengelus kembali rambut Abi, Ara hanya ingin melihat apa yang akan Abi lakukan
"Maaf" ucap Abi ia menelusupkan kepalanya ke perut Ara, Ara sangat merasakan bahwa badan Abi masih sangat panas, karena ia tak tega ia kembali mengelus rambut Abi
"Abang minum obat ya, Ara ga bisa marah lama lama Sama Abang, jadi Abang minum obat ya" ucap Ara sangat lembut agar Abi mau minum obat
"Iya" balas abi, ini lah jawaban yang ingin Ara dengar dari tadi, Ara membantu Abi bangun lalu membantu nya minum obat, tidak cepat tapi akhirnya obat nya masuk
"Alhamdulillah udah minum obat, gitu dong dari tadi, maafin Ara ya, Ara ga maksud marah sama Abang tadi" ucap Ara, Abi membalas dengan senyuman nya lalu mengangguk, lalu Abi menyuruh Ara membuka mukena nya, karena Abi suka wangi rambut Ara, ia pun tidak tau kenapa, setelah Ara menilap kembali mukena nya ia kembali ke kasur
"Ra maaf ya aku ga bisa bacain Al Quran Dulu buat kamu" ucap Abi setelah kembali tidur dan memeluk pinggang Ara
"Iya gapapa, Ara bisa tidur kok, Abang kalo malem pengen sesuatu bangunin aja ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ara untuk Abi
HumorMaaf jika ada kesamaan nama, dan tempat. karena ini murnii haluan ku ya manis Jangan liat dari cover, author ga jago buat cover, coba baca bbrp part kalo like lanjut.... Abimanyu Shauqile Al Ghazali seorang ustadz tampan yang di idam-idamkan para ka...