END

6.2K 257 8
                                    

Yang belum istighfar hari ini jangan lupa istighfar ya banyakin sholawat juga

*

*

*

Yoo gass
_______

Sekarang menunjukkan pukul sepuluh setengah sebelas malam dan Ara baru bisa tertidur dari tadi, dan Abi baru bisa keluar ruangan sekarang, dia sampai lupa kalo dia juga belum makan untung ada bunda yang sigap

" Nih makan dulu, nungguin istri jangan sampe sakit" ucap bunda Rita, ya bunda Rita memutuskan untuk menginap di RS, selain ada bunda Rita disini juga ada ayah Rasyid, Gibran, dan Zaky, Rizky dan Aldo sudah pulang

Zaky yang melihat wajah Abi yang terlihat sangat lelah membuatnya ingin bertanya, penasaran mau nyusul nanti:)

"Cape banget ya bi?" Tanya Zaky

"Hm, lumayan panik gue zak" balas Abi masih menyempatkan tersenyum tipis

"Bunda ini mbak Zahra lahirannya Kapan?" Tanya gibran yang malah seperti Ifa

"Ya bunda ga tau Gibran"

"Gibran mau merem sebentar yaak, kalo udh lahir bangunin" ucap gibran yang membuat bunda Rita terkekeh

"Udh ini istirahat aja bi, mumpung Zahra nya juga tidur" ucap ayah Rasyid

"Abi usahain yah"

"Bunda tidur didalem aja ayok, ada sofa disana" ucap Abi, bunda Rita mengangguk lalu ia pergi ke ruangan Ara disusul Abi karena ia sudah selesai makan

"Ayah, Zaky, gue tinggal dulu ya"

"Iya bi"

Mungkin bunda Rita juga lelah bukti nya bunda Rita langsung terlelap tidur, dan Abi kembali duduk dikursi samping tempat tidur Ara, Abi membuka masker Ara karena kasian pasti Ara susah bernafas nanti, Abi mengambil wudhu lalu kembali duduk di kursi dengan Al Qur'an kecil yang biasa ia bawa kemana mana, Abi terus mengelus perut Ara sambil ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an

Abi melihat wajah Ara yang tenang dalam tidurnya, ia sangat merasa bersalah ketika melihat Ara yang harus menahan sakit yang luar biasa itu, Abi terus membaca Al Qur'an dan saat sampai disuruh Al Kahfi ayat 54 ia kembali mendengar suara Ara yang menahan sakit, apakah ini gelombang cinta dari Debay yang akan menghantarkan mereka ke pertemuan yang pertama kali nya?

"Abang… perut Ara sakit banget hiks" ucap Ara menggenggam tangan Abi erat dan bunda Rita ikut terbangun dan memanggil dokter

"Sudah waktunya, siapkan ruang persalinan sus" ucap dokter perempuan itu, Abi yang mendengar "sudah waktunya", tubuh nya bergetar air mata nya hampir jatuh tapi ia kembali menyeka nya, ia tidak boleh baper, Ara membutuhkan nya sekarang, setelah ruang persalinan siap, Ara dipindahkan ke ruangan itu, Abi terus berdiri dibelakang Ara sambil memijat kening Ara dan tak lupa ia terus berdzikir

"Maafin aku Ra" ucap Abi yang melihat Ara kesakitan, Abi memutuskan untuk mengambil persalinan normal dan itupun dengan persetujuan dokter

"Ayo mbak Zahra, tarik nafas… buang" instruksi sang dokter Ara mengikuti semuanya

"Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim" gumam Ara disela sela kesakitan

"Abang…ssakit hikss…" ucap Ara berbarengan dengan suara bayi yang terdengar, Abi mengucapkan syukur kepada Allah dan ia mencium kening Ara ntah keberapa kalinya

"Makasih sayang, kamu hebat, kamu berhasil" ucap Abi, air matanya sudah tidak bisa ia tahan, ia terharu, anak yang selalu ia ajak bicara sekarang sudah terlahir didunia, dan sekarang ia sudah menjadi seorang ayah, itu adalah mimpi terindah dalam hidup Abi

Ara untuk AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang