LAPAK DIPINJEM GIBRAN

3.7K 247 3
                                    

Yang belum istighfar hari ini jangan lupa istighfar ya banyakin sholawat juga

*

*

*

Yoo gass
______

Assalamualaikum kawand, perkenalkan dulu dong Nama gue Muhammad Gibran Pratama Al Ghazali, keren bet kan nama gue, oke skip, umur gue harusnya sih 17 tahun tapi emang karena belum waktunya jadi masih 16 tahun yekan, gue orang nya ganteng sih udah jelas, baik, pinter, nurut sama ayah bunda, beuh mantu idaman mamah mu bangett:)

Author ajalah yang ngenalin dia, gajelas bngt emng zhamed:)

"Thor gue udah cocok keanya punya lapak sendiri ya gaa" -gibran

"Nunggu punya reader dulu ya gib"

Oke lanjut!!

Muhammad Gibran Pratama Al Ghazali, laki laki dengan seribu satu cara agar bisa membuat kakaknya darah tinggi, siapa sangka Gibran yang absrud dengan segala tingkah nya mampu membuat sikap dan perilaku baru saat diluar, jika dirumah ia akan menjadi orang yang tidak bisa diam, selalu membuat orang lelah dengan segala candaan nya, selalu bisa mencairkan suasana rumah, berbeda ketika ia Berada di circle dunia luarnya, ia akan menunjukkan sikap, dingin, berbicara seperlunya, bertingkah semaunya, itu Gibran saat bersama dengan dunia luarnya. Gibran memiliki satu orang sahabat yang mungkin hanya dia yang berhasil berteman dengan Gibran sampe ke akar² nya wkwk,perlu di garis bawahi bahwa hanya Bima Arnan Altair yang bisa mengenal Gibran sampai ke karakter aslinya yang sangat absrud, bahkan Bima juga dekat dengan keluarga Ghazali

Ayo lanjut

_________

Gibran bangun saat muadzin di masjid nya tahrim, tahrim biasanya dilakukan sebelum muadzin mengumandangkan adzan

"Alhamdulillahilladzi ahyaanaa bada Maa amaatana wa ilahin nushur" ucap gibran saat sudah mengubah posisi nya menjadi duduk

Artinya :
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan setelah dia mematikan (tidur) kami, dan kepada-Nyalah kami dikembalikan

Setelah selesai dengan baju Koko nya ia keluar kamar untuk berangkat ke masjid bersama ayahnya

"Wih anak bunda udah ganteng, mau kemasjid?" Tanya bunda Rita, saat melihat Gibran turun dari anak tangga terakhir

"Iya dong, ayah udah berangkat belum Bun?"

"Belum, ayah lagi wudhu dulu, kamu bangunin Ifa dulu coba, tapi kalo emang ga bangun gapapa"

" Oke Bun, aku ke kamar Ifa dulu ya" setelah mengucapkan itu Gibran berlari menuju ke kamar adik perempuannya itu

Saat sudah sampai di kamar Ifa ia mengucapkan salam lalu masuk kedalam

"Ifaa" ucap gibran sembari menggoyang kan tangan adiknya pelan

"Ifa mau shalat ikut shalat subuh ngga?" Tanya Gibran yang masih menggoyangkan tangan Ifa

Tapi karena Ifa tidak bangun jadi Gibran memutuskan untuk pergi, karena ayahnya sudah siap, lalu mereka berjalan ke masjid yang kebetulan tidak jauh dari rumah nya

Gibran cukup aktif dalam kegiatan sosial, Gibran juga ikut mendirikan IRMAS (ikatan remaja masjid), bersama Abi kakaknya, untuk membuat anak muda sekitar tidak cuek dengan lingkungan masjid, sudah lumayan banyak anak muda yang ikut kegiatan IRMAS Sekarang

Mereka pulang setelah selesai mengikuti dzikir bersama di masjid

"Sekolah ngga gib?" Tanya Rasyid ayah Gibran

Ara untuk AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang