~08~

4.2K 408 7
                                    

Setelah sarapan Fafa pun bergegas bersiap-siap untuk kekantor yang sedang ada masalah.

"Mau kemana lo,rapi amat neng."

"Udah gausah bacot,buruan lo anterin gua ke kantor."

"Ya sabar, kan gua belum siap-siap."

"Gua tunggu 10 menit,kaga siap gua pecat lo." ancam Fafa.

"Iya-iya jangan ngancem gitu dong."

"Hm."

10 menit kemudian

"Oke dah selesai,o iya kantor lo dimana?"

"Ntar gua arahin. Buruan ada hal penting menyangkut masa depan perusahaan gua ni."

"Siap ibu negara."

Mereka pun segera keluar dari apartemen menuju lift dan sesampainya di basement mereka menuju mobil Fafa.

"Buruan buka pintu mobil nya."

"Eh bentar deh,kaya ada yang aneh."

"Apa?"

"KUNCINYA DIMANA EGE." Teriak Axel.

"Oiya lupa,masih di kamar lo." jawab Fafa dengan santai nya dan Fafa dan Axel pun kembali ke dalam apartemen untuk mengambil kunci. Kalau tanya kenapa ga Axel sendiri? Jawabannya karena mobil Fafa tidak hanya satu yang artinya kuncinya yang tau hanya Fafa.

Oke setelah kejadian tadi mereka bergegas kembali lagi ke basement dan segera pergi ke kantor karena sudah di tunggu oleh Bagas.

Sesampai nya di kantor mereka pun di sambut ramah oleh para pegawai lama.

"Permisi, pak Bagas ada ruangannya atau tidak ya?" tanya Fafa ke resepsionis

"Anda siapa? Dan ada keperluan apa?"

"Kalau cuma minta sumbangan mending pergi aja."

"Sana, hus hus." ucap resepsionis yang baju pun kurang bahan dan  sepertinya pegawai baru.

"Maaf ya mba,saya kesini sudah ada janji sama pak Bagas. Jadi jawab aja."

"Ga ada,sana pergi aja! Jalang kaya kamu mau apa bertemu pak Bagas,lo di,bayar berapa?"

"Jalang? Situ lihat gua ngangkang di mana?" jawab Fafa santai

"Apa lo? Mau ribut? Sini maju."

Saat hendak menampar Fafa tiba-tiba Bagas datang.

"Ada apa ini?"

"Ini pak, jalang satu ini mengaku-ngaku sudah membuat janji dengan bapak."jawab resepsionis itu.

"Ha? Jalang?"

"Apa kamu tidak tahu kalau dia ny.Valen pemilik VF Company ini?"

"P-pemilik?"

"Iya kenapa? Mulai sekarang kamu saya pecat." ucap Fafa dengan menambah nada bicaranya.

"Jangan miss,m-maaf."

"Keputusan saya sudah bulat,silahkan pergi dari perusahaan saya."

Dengan berat hati resepsionis itu pergi meninggalkan kantor itu. Di lain tempat Axel malah asik dengan game di ponsel nya sampai tidak sadar kalau dia diajak Fafa kekantor untuk belajar sedikit mengenai perusahaan.

"Ais kalah lagi huft." ucap Axel yang di sambung oleh hembusan nafas panjang.

"Tunggu dulu,gua kesini tadi kenapa ya?"

"ASTAGFIRULLAH! kan kesini buat nemenin Fafa sekaligus belajar. Mati gua,Fafa pasti marah."

Axel pun bergegas keluar dari mobil dan masuk ke kantor Fafa.
Sesampainya didalam ia malah menjadi tontonan para pegawai karena parasnya.

VALENESYA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang