extra part 1

2.2K 220 0
                                    

Kelanjutan dari part sebelumnya
Happy reading:)

Singkatnya mereka telah sampai di markas, tempat yang telah lama mereka tinggal demi mengejar cita-cita.

Masih sama, tidak ada yang berubah dari bangunan mansion tua tersebut, walau terlihat kusam percayalah dalamnya berharga miliaran.

"Assalamualaikum semua." Salam Fafa dan Axel.

"Waalaikumsalam, eh bu ketua sama pak suami." Jawab semua penghuni. Walau sedikit sepi karena banyak yang kuliah ataupun kerja.

"Gimana kabar kalian?"

"Alhamdulillah baik kok, lo sendiri gimana?"

"Baik kok." Ucap Fafa sambil tersenyum.

"Ada apa nih rame-rame?" Ucap Bagas yang menuruni tangga.

"Nih ada bu bos." Jawab Panjul.

"Eh adekku tersayang. Apa kabar." Ucap Bagas sambil hendak memeluk Fafa. Belum sempat memeluk sudah di hadang oleh Axel.

"Baik kok, lo apakabar?"

"Baik."

"Pawang lo galak ya." Bisik Bagas.

"Engga kok, dia ga suka aja kalau miliknya di sentuh orang."

"Astaga segitunya."

"Eh btw kenapa kesini, tumben amat si mantan badgirl ini ingat anak buah."

"Hehe, gapapa lah sekali-kali. Kan ini markas juga punya gua."

"Serah lo dah."

"Fa, gua tinggal dulu ya ngurus pekerjaan kantor lo." Pamit Bagas.

"Siap lah, semangat sekretaris kuuu." Ucap Fafa dengan sedikit kekehan.

Mereka pun bercanda dan saling sharing cerita saat mereka tidak kumpul. Waktu pun berlalu begitu cepat, siang pun berganti malam. Mereka pun pamit pulang.

Saat di perjalanan tiba-tiba ada yang menghadang mereka. Mungkin saja itu mantan musuh Fafa yang mengenali mereka karena menggunakan jaket geng motor.

"Shitt sapa sih itu?" Geram Fafa.

"Ga tau juga yang. Mau di lawan?" Tanya Axel.

"Iyalah masa mau pasrah aja?"

"Hehehe, engga dong. Yuk gas lawan."

"Yey bambang, tanya dulu lah mereka siapa dan apa alasan menghadang kita."

"Auk ah babang serba salah." Ucap Axel sedikit cemberut.

"Ga usah ngambek dulu, waktunya ga pas. Mending kamu telephone bang Jio atau ga bang Bagas."

"Iye ye ibu bos."

Fafa pun mulai turun dari motor dan mengahampiri orang yang berani mengganggu jalannya.

"Lo siapa sih njing?"

"Lo ga perlu tau." Jawab salah satu dari mereka.

"Anjing,ngaku ga lo." Ucap Fafa dengan ekspresi marah.

"Lah malah ngegas. Serang!!"

Perlawanan pun tak dapat di hindari, Fafa pun mulai memukul satu persatu dari mereka. Axel yang melihat itu pun segera membantu istrinya.

2 vs 200 sudah pasti Fafa kualahan. Bantuan pun tak kunjung datang. Saat lengah Fafa tidak menyadari ada yang membawa balok kayu di belakang nya, dan secepat kilat orang tersebut memukul kepala Fafa. Fafa yang tidak siap dengan pukulan mendadak pun jatuh pingsan.

"Shitt, sapa sih mereka." Guman Axel.

"Aaaaaa." Jerit Fafa sebelum pingsan.

"Fafa.." Panik Axel.

"Anjing lo, sini lawan gua." Ucap Axel dan bantuan pun datang.

Buk...

Buk..

Crek....

Crek...

Setelah lawannya hampir kehilangan kesadaran, Axel menendang perut lawannya.

"Udah,lo bawa Fafa ke rs sekarang juga!!" Ucap Jio.

"Hm." Setelah itu Axel pun menggendong Fafa dan segera ke rumah sakit.

Sesampainya di Alexander hospital, Fafa pun segera di larikan ke UGD.

"Lama banget sih." Ucap Axel geram karena lama.

"Dok buruan kek, gimana keadaan istri gua." Teriak Axel.

"Maaf pak, jangan teriak-teriak ini rumah sakit."

"Bacot lo.Sampai istri gua kenapa napa lo gua pecat." Perawat itu pun hanya diam. Setelah itu dokter pun keluar dengan ekspresi gembira.

"Gimana dok?"

"Istri anda baik-baik saja. Sebentar lagi dia juga sadar."

"Hm Alhamdulillah."

"Saya boleh masuk?"

"Silahkan."

Setelah di dalam dokter pun bilang bahwa Fafa sepertinya mengandung. Untuk memastikan itu, setelah sadar Axel diminta untuk mengunjungi dokter kandungan.

Pagi pun telah tiba dan belum ada tanda-tanda Fafa bangun.

"Euh."

"Sape ni tidur di lengan gua? Berat anjing." Saat nengok ternyata suaminya yang masih terlelap dengan nyenyak.

"Woi bangun napa kamu berat xel."

"Apaansih fa,ganggu aja lagi nunggu istri gua ni." Ucapnya saat setengah sadar. Karena Axel baru saja tidur.

"Lah gua kan istri nya." Guman Fafa.

"Tunggu dulu deh." Setelah beberapa saat akhirnya Axel sadar.

"Sayang.. akhirnya kamu sadar." Ucapnya sambil memeluk Fafa.

"Lep-asin kek sesek nih."

"Hehehe maaf."

"Oiya nanti kamu di suruh ke dokter kandungan."

"Kenapa?" Tanya Fafa terheran-heran.

"Kata dokter, kamu kayanya hamil deh. Makanya untuk memastikan kamu di suruh ke dokter kandungan."

"Oo gitu, yaudah mau tidur lagi. Masih ngantuk."

"Yaudah geseran dong, mo cuddle."

"Ck, ngerepotin."

Setelah itu mereka pun masuk ke alam mimpi masing-masing dengan tenang tanpa adanya hambatan.(kek jalan tol~author)


Sekian cerita hari ini
Semoga suka
Jangan lupa vote dan share cerita ini
Dan jangan lupa follow sosmed gua
See you next part:)
(Kalau ada ya wkwk)





VALENESYA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang