Chapter 2

133 6 2
                                    

Di sebuah gurun pasir yg luas aku berburu Serphant bersama robot2ku. Setelah berburu seharian aku memutuskan untuk beristirahat dan duduk di atas sebuah batu sambil menyantap makan siang, tiba2 aku merasakan sebuah getaran di tanah. Getaran tersebut semakin lama semakin kuat. lalu, muncul seekor Serphant berbentuk ular raksasa muncul dari tanah. Saat Serphant tersebut keluar aku dengan cepat memgambil rifleku dan menembaki Serphant tersebut. Lalu, robot2 ku ikut menembak dari berbagai arah namun Serphant itu cukup gesit, jadi aku berlari kearah area bebatuan yg tinggi.

Setelah sampai di area bebatuan aku langsung memanjat salah satu batu dan mencari tempat yg bagus untuk menembak. Sementara itu ravenbot terus menembaki Serphant tersebut dari langit dan Houndbot mengalihkan Serphant tersebut. Serphant tersebut kesulitan melewati area bebatuan karena ukurannya yg cukup besar. Setelah aku mendapat area menembak yg bagus aku langsung membidik mata Serphant tersebut. Namun, tembakanku meleset dan membuat perhatian Serphant tersebut mengarah kepadaku.

Setelah Serphant tersebut mengarah kepadaku aku langsung melompat dan berlari menjauh dari Serphant tersebut. Setelah aku berlari cukup kencang tiba2 sebuah retakan dimensi muncul tepat didepanku, sebelum aku sempat berhenti aku langsung masuk kedalam retakan tersebut begitu juga Serphant yg mengejarku dan robot2ku.

Di dalam retakan dimensi aku merasa seperti jatuh didalam ruang hampa yg gelap, setelah beberapa saat terlihat sebuah cahaya terang di bawahku dan tiba2 aku keluar dari retakan dimensi dan jatuh dari langit. Pada saat aku berada di langit aku melihat sebuah menara tinggi beserta bangunan yg belum pernah kulihat selama ini.

Saat aku terjatuh untungnya ravenbotku menangkapku sebelum aku jatuh ketanah. Setelah turun aku menyaksikan pemandangan indah dari bangunan tersebut. Setelah beberapa saat Serphant yg ikut jatuh tersebut bangkit kembali dan mulai menyerang.

"Sepertinya kau masih belum mati ya" ucap Ruby dgn wajah psikopat.

Sebelum Serphant tersebut mendekat aku menembakinya dari jauh. Tiba2 sebuah batu besar dari belakangku  melayang kearah Serphant tersebut.

'Dari mana batu tersebut berasal? Dan bagaimana batu tersebut bisa melayang?'

Ketika aku menoleh kebelakang aku melihat seorang wanita dgn rambut blonde dan mata hijau yg sedang mengarahkan sebuah tongkat kearah Serphant tersebut dan entah bagaimana dia yg membuat batu tersebut melayang.

"Fokuslah pada pertarungan!"

Setelah mendengar ucapan wanita tersebut aku langsung fokus kepada Serphant tersebut. Aku mengeluarkan Sabit Energiku dan menyerang langsung kedepan.

'Dia terlalu kuat'

"Hey apakah kau bisa mengangkat batu yg sangat besar tersubut"( sambil menunjuk sebuah batu besar)

"Aku bisa namun aku memerlukan beberapa waktu"

"Baiklah kalau begitu aku akan menahannya"

Aku terus mengayunkan sabitku kearah Serphant tersebut namun itu hanya menggoresnya saja akupun mengganti taktik, aku mulai mengincar matanya. Setelah berusaha keras aku berhasil melukai kedua mata Serphant tersebut.

"Aku sudah siap"

"Lakukan!"

Wanita yg mengangkat batu tersebut menjatuhkan batu yg sangat besar kearah Serphant tersebut dan akhirnya Serphant tersebut mati.

Setelah pertarungan usai tiba2 kepalaku pusing dan seketika aku pingsan.

RWBY: Ruby From Another World[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang