Hari ini Chifuyu kembali mengunjungi Kazutora, sebelum pergi ke festival musim panas, ia di tugaskan untuk menanyakan benda apa yang ingin di belikan untuk Kazutora. Namun sejak Chifuyu masuk ke ruangan, ia terus menundukkan kepalanya, seperti menghindari sesuatu di samping Kazutora.
"Kau melihat sesuatu ?" tentunya Kazutora sudah paham tentang penglihatan Chifuyu, ia juga pernah berkomunikasi dengannya saat menjadi arwah.
"Sebenarnya, ada seseorang kakek dengan wajah menyeramkan di sampingmu. Aku tidak bisa mengusirnya" mata Chifuyu melirik ke arah Kazutora, ia masih menundukkan kepala. Dirinya belum terbiasa menghadapi para hantu.
"Kemarikan tanganmu" pinta Kazutora dengan ikut mengulurkan tangan.
Chifuyu tidak tau apa yang ingin dilakukan Kazutora dengan tangannya, tapi ia sama sekali tidak menolak. Perlahan namun pasti Chifuyu menggapai telapak tangan itu, tepat setelah berpegangan, hantu itu lenyap.
"Hilang !" reaksi terkejut Chifuyu sama seperti saat Baji melenyapkan hantu di depan matanya.
"Apa ini seperti kelebihan Baji-san ?" Kazutora tersenyum mendengar penuturan polos Chifuyu.
"Tidak, aku tidak seperti Baji. Aku tidak bisa melihat ataupun terlibat dalam hal mistis. Awalnya bahkan tidak tau sama sekali" jelasnya singkat.
"Tidak tau ? Lalu bagaimana caramu mengetahui kelebihan dirimu sendiri ?"
"Baji yang memberitahuku. Aku hanya menghapusnya dari pandanganmu, tidak melenyapkan seutuhnya seperti Baji, saat kau bersentuhan denganku mereka akan hilang. Baji mengatakan itu padaku" Kazutora melirik genggaman tangan mereka.
"Menurutku ini tidak ada gunanya untuk diriku sendiri, aku juga tidak bisa melihat ataupun merasakan hantu" lanjutnya.
"Tapi ini cukup berguna untukku dan Baji-san, aku masih belum terbiasa meskipun sering melihat mereka. Baji-san juga memiliki batas saat menghapus para hantu" Chifuyu meletakkan tangan lainnya di atas genggaman mereka.
"Kalau begitu, kau bisa menyentuhku jika kau takut"
"Benarkah ?"
"Perkataanmu cukup ambigu Kazutora" Baji memasuki ruangan, sebenarnya sedari tadi ia menguping pembicaraan keduanya dari balik pintu, namun enggan untuk masuk.
"Baji-san, kau disini ?" Chifuyu melepaskan tangannya, kemudian berbalik melihat Baji yang datang.
"Lalu bagaimana caranya aku mengatakan dengan benar"
"Entahlah" Baji menaikan bahunya acuh.
"Kau ingin dibawakan apa ? Aku dan Chifuyu akan ke festival musim panas"
Chifuyu baru ingat, harusnya alasan dia datang untuk menanyakan hal tersebut. Tapi malah berbincang hal lain, iris biru itu melirik pada satu-satunya pasien di ruangan.
"Tidak ada. Jika kalian memaksa, bawakan apa saja untukku"
Chifuyu tersenyum kemudian mengangguk, ini sudah waktunya untuk berangkat. Mereka berdua pamit pada Kazutora, saat Chifuyu sudah keluar ruangan, perkataan Kazutora menghentikan langkah Baji.
"Dia bisa terluka" yang di ajak bicara tidak berniat menoleh ataupun membalas.
"Menjauhlah darinya" Kazutora kembali memperingati.
Baji sangat tau apa maksud peringatan itu, namun kali ini saja hatinya menolak untuk menjauh dari Chifuyu.
"Maaf, untuk kali ini aku tidak bisa menurutimu" ujar Baji pelan.
"Jangan egois hanya karena kau menaruh hati padanya"
Kalimat yang tidak pernah terbayangkan oleh Baji, perasaan terdalamnya bisa di tebak dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcane [Bajifuyu]
Fanfiction[Tamat] Seorang remaja SMP yang bisa melihat apa yang tidak mampu orang lain lihat. Menemukan seseorang yang mirip dengan dirinya, hal itu menciptakan rasa kagum pada orang tersebut. "Oi kutu buku, lihat apa?" -Chifuyu. "Kalau sekuat itu kau bisa...