Perlahan iris biru Chifuyu mengerjap, ia mengumpulkan sebentar energinya sebelum mengubah posisi menjadi duduk. Ketika lirikan matanya mengarah ke segala arah, ia tidak menemukan sang kakak kelas. Chifuyu menggosok sebelah matanya, tubuhnya sudah terasa lebih baik sekarang. Sepertinya ia tidur cukup lama, tampak dari jendela langit biru telah berganti menjadi gelap.
"Jam berapa sekarang ?" Chifuyu turun dari kasur, memakai sandal penginapan yang telah di sediakan.
Mencari Baji ke balkon dan kamar mandi, namun nihil, si pria bergigi taring tidak ada di kamar mandi juga. Dengan kondisi setengah sadar Chifuyu keluar kamar, di koridor pandangannya terarah pada seorang anak kecil yang terus menatap ke arahnya. Kakinya melangkah dengan perasaan ragu, ia mendekat ke sang anak, sepertinya bocah itu tidak asing.
"Kakak satu kamar sama utusan Kami-sama ?"
"Ha ?"
Perkataan anak itu membuat otak Chifuyu berpikir keras, apa maksud dari kata Kami-sama. Memangnya Chifuyu tidur dengan utusan dewa ?
"Kakak tidak mengenalku ? Aku Naoto"
"Ah Naoto !" ia baru ingat siapa anak kecil di hadapannya ini, bocah yang pernah ia selamatkan dari rundungan.
"Liburan bersama orang tuamu ?" tanya Chifuyu basa basi.
"Ayah punya urusan bisnis" Chifuyu hanya mengangguk sebagai balasan.
"Kakak temannya utusan Kami-sama?" bocah itu bertanya lagi.
"Tunggu, tunggu, apa maksudmu utusan Kami-sama?"
Kondisinya baru saja pulih, tapi sudah di hadapi ucapan yang memaksa otaknya berpikir keras.
"Itu kakak rambut hitam panjang, dia utusan Kami-sama" anak ini menyampaikannya dengan begitu polos, padahal kata yang ia gunakan sangat serampangan.
"Baji-san? utusan Kami-sama? Maaf, tapi aku tidak mengerti sama sekali"
"Kakak itu punya kekuatan super, kata ayah dia utusan Kami-sama"
Hell, tuturan itu hanya menambah rasa sakit di kepala Chifuyu. Baji memang memiliki kelebihan, tapi utusan Kami-sama begitu abstrak di kepalanya.
"Orang-orang sekte selalu memujinya, kakak itu bisa melakukan hal-hal di luar kemampuan manusia"
Alisnya bertaut, sekte ? Apa orang lain tau tentang kelebihan Baji ? Tapi Baji menyuruhnya untuk merahasiakan kemampuan mistis miliknya pada orang lain. Pasti hal ini berhubungan dengan menjauhnya Baji beberapa hari belakangan. Mungkin Chifuyu bisa mendapatkan informasi lebih untuk tau apa alasan Baji jadi dingin dan aneh dari biasanya.
"Aaa... Naoto, sekte yang kau katakan sebelumnya. Aku penasaran apa yang kalian lakukan ?" dengan hati-hati ia bertanya, rasa takut melanda. Namun Chifuyu tidak bisa menolak kesempatan berharga kali ini.
"Hm...." bocah itu menatap ke langit-langit, ia berusaha mengingat perkataan ayah dan ibunya.
"Aku tidak tau pasti, yang aku tau kakakku sedang sakit. Ayah dan ibu bilang kakak bisa sembuh jika di sembuhkan oleh utusan Kami-sama"
Percakapan yang sangat tidak masuk akal. Chifuyu sering mendengar banyak sekte sesat di Jepang, tapi tidak pernah sekalipun ia melihat ataupun terlibat di dalamnya. Biasanya sekte hanya akal-akalan orang licik yang ingin meraup keuntungan dari pengikutnya. Bagaimana mungkin bocah berusia 15 tahun seperti Baji terlibat ? Bahkan kata utusan Kami-sama menunjukkan tingkatan khusus yang Baji duduki.
"Naoto !" seorang wanita berlari kecil mendekat ke arah mereka.
"Onee-chan"
Kakak ? Apa perempuan yang di katakan Naoto adalah dia ? Chifuyu harus bertanya lebih padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arcane [Bajifuyu]
Fiksi Penggemar[Tamat] Seorang remaja SMP yang bisa melihat apa yang tidak mampu orang lain lihat. Menemukan seseorang yang mirip dengan dirinya, hal itu menciptakan rasa kagum pada orang tersebut. "Oi kutu buku, lihat apa?" -Chifuyu. "Kalau sekuat itu kau bisa...