Chifuyu... ? (18+)

1.5K 138 38
                                    

Butiran-butiran keringat perlahan mencucur membasahi dahi pria bersurai panjang, alis tebal itu mengernyit, napasnya memburu dalam tidur. Bibirnya tak henti-henti menyebut satu nama yang tidak asing di dengar.

"Chifuyu"

Merasa ada yang memanggil, sang pemilik nama bangun dari tidur melihat si pelaku. Sadar orang yang di sebelahnya tengah bermimpi buruk, Chifuyu mengubah posisi menjadi duduk, kemudian menguncang pelan tubuh Baji.

"Baji-san, Baji-san"

Suara lembutnya berhasil membangunkan Baji dari tidur, pemuda itu ikut duduk di sebelah Chifuyu sembari mengusap wajah hingga surainya kasar.

"Mimpi buruk ?" tanya Chifuyu seraya mengusap punggung Baji memberikan ketenangan pada pria di sampingnya.

"Maaf membangunkanmu. Aku tidak apa, ini sudah biasa"

Mimpi buruk sudah menjadi rutinitas tiap hari Baji ketika ia tidur, malam yang tak pernah tenang semenjak 10 tahun lalu. Pemuda itu melirik Chifuyu lalu tersenyum tipis, memberitahu bahwa dirinya baik-baik saja.

"Sudah biasa ? Itu sama sekali tidak baik namanya" ia menjeda kalimatnya, kemudian melanjutkan.

"Masih berusaha merahasiakan sesuatu dariku ?" Chifuyu melipat tangannya di atas lutut kemudian menyandarkan kepalanya disana, manik biru itu menatap si manik kuning lekat.

Baji menghela napas "Setelah insiden di sekte, aku selalu bermimpi buruk. Kejadian masa lalu masih terputar jelas dalam ingatanku. Hanya itu" seakan memahami isi kepala Chifuyu, si pemuda bergigi taring menjelaskan isi mimpinya.

"Aku baik-baik saja" ia menggenggam telapak tangan yang lebih besar, menyakinkan pemuda di hadapannya bahwa dirinya baik-baik saja.

"Aku mengerti, mungkin mulai dari sekarang aku sudah bisa tidur nyenyak, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang perlu ku takutkan lagi. Karena seseorang yang ku suka-"

Dret dret dret

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, benda persegi panjang yang ada di meja berbunyi, panggilan masuk tertera di layar ponsel. Baji meminta izin pada Chifuyu untuk keluar lalu mengangkat telfonnya saat ia berada di balkon.

"Sudah bertemu ? Apa semua berjalan dengan baik ?" tanya seseorang dari sebrang sana.

"Sudah, bahkan lebih baik dari yang ku kira. Chifuyu tidak marah" Baji tersenyum tipis, dirinya begitu takut sebelum bertemu dengan Chifuyu, takut Chifuyu akan kecewa karena 10 tahun meninggalkannya tanpa kabar.

"Apa ku bilang, tidak mungkin Chifuyu dendam. Dia sangat tergila-gila padamu" orang itu berucap yakin.

"Shinichiro-kun" nada bicara yang lebih muda terdengar memperingati.

"Hahahaha, maaf maaf. Kalau begitu nikmati hari kalian, jika sudah sah traktir aku"

Telpon di tutup sepihak, pria yang lebih tua di sana benar-benar melakukan sesuatu seenaknya jidatnya. Tapi di sisi lain, Shinichiro telah melakukan banyak hal untuk dirinya dan Chifuyu. Baji tersenyum mengingat rencana-rencana mereka yang telah di siapkan sebelum bertemu Chifuyu, ia terlalu gugup hingga Shinichiro kewalahan memberinya saran. Padahal nyatanya tak seburuk yang Baji pikirkan, satu-satunya tugas yang tersisa adalah menyatakan perasaannya pada sang pujaan hati.

Arcane [Bajifuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang