Diiringi suara musik santai, para tamu undangan sudah mulai menikmati makanan yang disediakan diaula ini. Dan Karina juga melakukan itu, kini dirinya berdiri didepan meja kue kering, menumpuk satu persatu jenis kue ke piringnya lalu melahap semuanya tanpa berhenti hingga mulutnya seperti tampak ingin meledak karena penuh dengan kue. Wajahnya juga terlihat sangat cerah dan bersemangat.
Sementara Winter dan Jay memperhatikan Karina dari meja sebelumnya. "Lihat noh yang awalnya nggak mau ikut. Bakal nyesel kaya gimana tuh Kak Karin kalau beneran gak ikut" Winter menggeleng pelan melihat bagaimana rakusnya sahabatnya.
Malah Jay memandangi Karina dengan wajah bangga dan tersenyum manis. "lucu.." Ucapnya tanpa sadar.
Winter yang mendengar itu menganga dan ekspresinya bengong, sangat heran dan tak percaya. Lalu matanya kembali ke Karina, membuatnya sedikit iba dengan gadis itu.
Tak lama setelah itu Karina menghampiri lokasi Winter dan Jay berdiri.
"Gimana, enak?" Tanya Winter begitu Karina dihadapannya.
Karina mengangguk semangat, "Enak banget, semuanya enak win!" Serunya.
Meski Winter merasa cringe dengan sahabatnya yang satu itu, dia berusaha tersenyum. "Mau ini kak?" Dia menunjuk dua buah sushi yang ada dipiring kecil ditangannya.
Lagi, Karina mengangguk-angguk.
Setelah mendengar itu Winter menyuapi sebuah sushi full menggunakan sumpit ke mulut Karina.
Jay yang berdiri disebelah Winter juga tengah menikmati kebab yang diambilnya tadi.
Disisi lain seorang pelayan wanita membawa tumpukan piring dan gelas kaca berjalan kearah Karina, Winter dan Jay. Kebetulan Karina membelakangi pelayan tersebut.
"Mau lagi kak? Gue ambilin apa gimana?" Tawar Winter melihat Karina yang sepertinya dua buah sushi miliknya belum cukup untuk gadis itu.
"Gue ambil sendiri aja" Diikuti Karina yang berbalik, beranjak berjalan namun disaat yang bersamaan seorang pelayan tadi juga berjalan melewati depan Karina.
PYARRR
"Akh.." Beriringan dengan suara itu Karina tiba-tiba berteriak melihat punggung telapak kakinya yang mengeluarkan cukup banyak darah. Sebuah gelas pecah menghantam kakinya.
"Astaga Kak Karin!" Winter langsung menghampiri Karina yang sudah duduk dilantai, mengelus pundaknya. Jay juga begitu. Mereka berdua menampakan ekspresi sangat khawatir
Suasana menjadi gaduh. Sementara pelayan yang tidak sengaja menabrak Karina memunguti pecahan kaca disana.
Para tamu undangan juga nampak penasaran atas apa yang terjadi, terlihat pula para tetinggi perusahaan berdiri dari duduknya, termasuk direktur perusahaan-Jeno.
Jaemin, sekretaris direktur sepupu Karina yang juga menghampiri acara ini menghampiri kericuhan.
Kini Jay menggunakan seluruh kekuatannya untuk membopong Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif-nim | JENO KARINA
RomancePagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina. "Loh pak Jeno ngapain kesini?" "mau ngajak kamu nikah" "H-hah?!" - Karina Yoo, seorang administran...