Pagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina.
"Loh pak Jeno ngapain kesini?"
"mau ngajak kamu nikah"
"H-hah?!"
-
Karina Yoo, seorang administran...
"Harusnya lo juga sadar! Kehadiran lo di Busan adalah sebuah kehancuran bagi gue!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pelayan mansion bersama Haechan berlari kencang kearah ruang kerja Jeno.
Begitu sampai didepan pintu, Haechan langsung mengetuk pintu tanpa mengatur pernafasannya terlebih dahulu.
Tok tok
"Silahkan masuk" Ucap Jeno dari dalam ruangan. Iya, pria itu sudah kembali dari Jepang, lebih dahulu dirinya daripada Lia. Jeno sudah tak tahan.
Mendengar itu, Haechan langsung membuka pintu kemudian membungkuk sejenak.
Sedangkan Jeno masih memandangi ponselnya dengan wajah serius sejak sebelum Haechan masuk, dia membaca total 100 lebih panggilan tidak terjawab dari Karina.
Jeno terlihat berpikir dan sebenarnya juga cemas harus menanggapi semua ini dengan apa. Seorang Jeno yang terkenal pintar itu sekarang ketakutan setengah mati hingga otak nya buntu terkait solusi permasalahan yang dia mulai sendiri terhadap Karina.
Haechan dengan nafasnya yang tersengal, "Pak.. Ada cowo ngotot pengen ketemu pak Jeno, pak"
Mendengar itu Jeno langsung mengerutkan alisnya, "siapa dia?" tanyanya meski kedua bola matanya masih fokus menatap ponselnya.
Semoga kamu tidak salah paham apa-apa, Karina.
"Kurang tau pak, dia ditanya nggak jawab sama sekali, malahan sampai sekarang orangnya masih gedor-gedor gerbang, apa perlu saya laporkan polisi?" Sambung Haechan.
Jeno yang mulai teralihkan dan penasaran dengan siapa orang itu langsung membuka rekaman cctv di PC nya. Pria itu tiba-tiba menghela nafas gusar. "biarkan dia masuk" titah Jeno yang langsung diangguki oleh Haechan.
Haechan yang sudah keluar dari kantor Jeno, dia mendekatkan mulutnya ke benda hitam yang memiliki antena, "antar orang itu ke ruang tamu"
Beberapa saat kemudian.
Pintu besar rumah Jeno terbuka, menampakan seorang pria jakung yang nampaknya sudah kesetanan.
Sementara Jeno berdiri tegap tepat didepan pria itu sekarang.
"Berani-beraninya lo ngehamilin Karina, Bangsatt!" tiba-tiba saja Pria yang ternyata Jay itu membentak kemudian menarik kerah kemeja Jeno dengan kasar. Wajahnya penuh dengan guratan emosi.
Bugh
Dugh
Buagh
Tanpa aba-aba Jay memukuli Jeno dengan brutal, bahkan membuat beberapa pelayan di rumah ini syok melihat kejadian ini. Untungnya para penjaga dengan sigap menahan Jay agar tak melanjutkan kegiatannya.
Jeno yang mendapat serangan tiba-tiba cukup terkejut. Setelah Jay ditahan oleh penjaga rumah ini termasuk haechan, Jeno mengusap bibirnya yang mulai mengeluarkan darah. Dan kini dia mengernyit tak paham dengan apa yang dimaksud oleh Jay.