Disebuah kamar apartemen yang lumayan mewah, seorang lelaki duduk diatas ranjang, menyenderkan bahunya santai sembari membawa telepon genggam.
"Kamu serius gapapa Ning, tinggal disana?" Ujarnya.
Suara seorang gadis remaja muncul dsri balik telepon, "gapapa bang, Ningning nyaman kok disini"
"serius? Abang nggak yakin, soalnya penghuni rumah itu iblis semua" Lanjut lelaki itu.
Gadis yang bernama Ningning terkekeh, "Enggak kok bang, pelayan nya baik-baik, mbak Yeri baik banget sama aku"
Lelaki tadi menghela nafas, "yaudah. Tapi kalau ada apa-apa langsung telepon ya!" perintahnya nampak serius.
"Siap bos!"
***
Hari minggu pagi, Karina ada didalam kos nya sekarang, dia sedang mengisi beberapa benda kedalam tote bag nya. Tidak terlalu banyak barang yang ia bawa karena Karina hanya menginap sehari sementara beberapa bajunya masih ada dirumah lama.
Persetan dengan Jeno yang mau menebenginya, Karina memilih untuk mengikuti saja, tidak tau apa niat Jeno melakukan itu. Setidaknya sebucket bunga mawar kemarin sudah meluluhkan hati Karina.
Uh mengingat kejadian kemarin, jantung Karina tidak berhenti berdebar, apalagi kala wajah Jeno sedekat itu. Sangat tampan! Semua orang juga pasti setuju kalau Jeno sangat tampan. Dan kini Karina juga tidak bisa menyangkal hal itu. Ada banyak alasan yang bisa membuat Karina jatuh cinta dengan Jeno, namun tidak sebaliknya.
Sejurus kemudian ponsel Karina berdering, bertuliskan nama Jay dilayarnya. Dan gadis itu segera mengangkat.
"gimana?" Tanya Karina.
"Cari sarapan yuk, gue nggak punya apa-apa nih di apart" Ujar Jay, oh come on, kalian jangan sampai melupakan sosok Jay.
Karina yang juga berniatan mencari sarapan langsung mengiyakan tawaram dari Jay. "oke, gue tunggu didepan kossan" setidaknya dia tidak perlu bersikap canggung didepan Jay.
"meluncurr" Jay nampak girang dari balik telepon.
Karina menepikan kegiatannya dan langsung meraih sebuah jaket dan berjalan keluar kamar kossannya.
Dalam perjalanan Karina mengingat-ngingat seorang lelaki gendut berkacamata, temannya saat smp yang setiap pulang sekolah selalu membeli es krim rasa coklat vanilla. Rambutnya dulu tampak seperti rambut dora, lelaki yang dahulu sempat menghebohkan seisi sekolah karena mengenakan sebuah tas branded dari luar negeri yang harganya sangat mahal. Dia juga lelaki yang menjadi korban buli beberapa lelaki nakal disekolah. Dan Karina sendiri yang selalu membela lelaki lugu itu. Lelaki yang dulu tidak pernah melawan sama sekali ketika dirundung dan selalu melakukan hal tidak masuk akal yang disuruh oleh orang orang nakal dengan senang hati.
Dan siapa sangka lelaki itu adalah seorang Lee Jeno, bos nya saat ini. Karina terkejut setengah mati, keduanya terlihat sangat berbeda. Jeno sekarang memiliki tubuh atletik yang bagus, kalau dilihat-lihat pun sekarang pasti tidak akan ada yang berani membuli Jeno.
Dulu Jeno menghilang saat kelas tiga, makannya Karina tidak bisa menemukan foto Jeno di album kelulusan. Dan siapa sangka dirinya bisa bertemu dengan Jeno seperti ini. What a destiny.
***
Sementara Karina menunggu diluar, sebuah mobil berhenti disebrangnya. Tak lama kaca terbuka menunjukan Jay yang tersenyum bangga dengan mengenakan kacamata hitam. Pria itu sepertinya sedang memamerkan mobilnya terhadap Karina.
Karina membuka mulutnya kagum sekaligus heran, "Woah.. Rental dimana lo?" tanya nya seraya berjalan mendekati.
"Dih enak aja, buruan masuk gih" balas Jay tak terima lalu mempersilahkan Karina masuk dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif-nim | JENO KARINA
Любовные романыPagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina. "Loh pak Jeno ngapain kesini?" "mau ngajak kamu nikah" "H-hah?!" - Karina Yoo, seorang administran...