🔞 Biasakan vote sebelum baca
"apakah kamu tau Karina, semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya. Jika tidak baik-baik saja, maka itu bukan akhirnya."
***
"Lia dan saya hanyalah pacaran kontrak pada saat itu" Suara bariton Jeno menggema disekujur ruangan. Dibelakangnya ada beberapa orang, termasuk Jaemin dan Tiffany yang jelas sekali mendukung Jeno.
Karina menatap wajah Jeno. Gadis itu tidak tau harus bagaimana. Sebelumnya dia marah, sangat marah. Entah kenapa saat ini dia seakan mengharapkan Jeno berlari kearahnya dan memeluknya.
Cukup terjadi apa yang diharapkan oleh Karina, Jeno berjalan cepat kearahnya dan menggenggam erat tangannya.
Para karyawan yang berkerumun langsung menoleh kearah Lia yang tertunduk kaku.
Lia menunduk, dengan tubuhnya yang bergetar dan air matanya yang mulai menetes.
Sementara Jeno mengangkat tangnnya yang menggenggam Karina erat ke udara. Jantung Karina langsung berdegup kencang, dia menoleh kearah Jeno dengan ekspresi penuh tanda tanya. Jeno menyunggingkan senyum sembari menatap Karina.
Lalu pria itu mengitari pandangannya kearah karyawan dihadapannya.
"Saya sudah lama menjalin hubungan dengan Karina!" Seru nya dengan percaya diri.
"Semua yang keluar dari mulut Lia hanyalah omong kosong" Sambung pria itu.
Kini Jeno berdiri menghadap Karina, menangkup kedua pipi Karina di tangan kekarnya. "Maafkan saya Karina" lirihnya dengan wajah sedih.
Karina yang tadinya terdiam melihat tingkah Jeno, kini ia melirik kearah Jeno. Wajahnya masih belum memunculkan senyuman sama sekali.
Jeno kembali menoleh ke kerumunan, "kalau sekali lagi saya dengar ada yang menjelek-jelekan Karina, siap-siap saja untuk melangkahkan kaki dari kantor ini. Terutama kamu, Lia. Mulai sekarang kamu tidak perlu bekerja dikantor saya lagi" Ujarnya dengan tegas. Jeno yang sekarang bukanlah Jeno yang hanya diam, bukan Jeno yang backstreet dengan Karina, tapi Jeno yang mempublish hubungannya dan menegaskan sesuai kebenarannya.
Tanpa aba-aba, Jeno menarik pinggang Karina, pria itu mendekatkan wajahnya perlahan kewajah Karina. Tak perlu berlama-lama, dia langsung mendaratkan bibirnya tepat dibibir Karina. Dengan matanya yang terpejam.
Karina tercengang, saat bibirnya bersentuhan dengan Jeno, matanya masih membulat, lumayan bingung mengenai apa yang harus dilakukannya saat ini.
Namun bibir Jeno yang sudah berusaha melahap bibir Karina membuat wanita itu sangat tergoda.
Persetan dengan apa yang ada dipikiran Karina saat ini dan pandangan para karyawan lain terhadapnya, dia langsung memejamkan matanya dan mengikuti permainan Jeno.
Tubuh Jeno lumayan menunduk, tangannya menyangga leher Karina, dia berusaha semaksimal mungkin untuk lidahnya bergulat dengan lidah Karina.
Seakan tidak peduli dengan kerumunan sekitar, bahkan Jaemin hanya mampu membuang muka, dia tidak sanggup menonton pertunjukan kali ini. Sementara Tiffany tersenyum bangga, tanpa aba-aba dia melingkarkan tangannya ke lengan Jaemin, menggandeng pria itu membuat sang empu menoleh cukup terkejut.
"They are so cute right?" Ujar Tiffany bangga. Dia bersender di bahu Jaemin.
Sementara Jaemin hanya mampu tersenyum paksa.
Kembali ke Karina dan Jeno, keringat dipelipis Jeno mulai keluar. Dia sangat bergairah saat ini juga entah kenapa, padahal dia ada ditempat umum dengan banyak pasang mata yang memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif-nim | JENO KARINA
Любовные романыPagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina. "Loh pak Jeno ngapain kesini?" "mau ngajak kamu nikah" "H-hah?!" - Karina Yoo, seorang administran...