09 - direktur prik part 3

3.3K 352 21
                                    

Karina masih termenung sekarang, memikirkan ucapannya pak Jeno semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina masih termenung sekarang, memikirkan ucapannya pak Jeno semalam. Sungguh, dia tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi. Siapa yang tidak akan terkejut coba?

Daripada itu, BUkankah semua ini terlalu tiba-tiba?

Karina tidak habis pikir, dia bahkan tidak bisa tidur nyenyak semalam. Jujur Karina sangat gugup sekarang. Jantungnya berdegup, bukan karena suka, tapi lebih ke bingung dirinya harus bilang apa dan melakukan apa jika besok bertemu dengan pak Jeno dikantor.

Yaa sebenarnya Karina dulu pernah berdoa agar segera dinikahi oleh orang kaya. Tapi bukan seperti ini yang dia maksud, lagian semenjak dia menjadi asisten sekretaris, pekerjaannya tidak terlalu padat seperti sebelumnya dan dia juga kini bisa menabung menggunakan gaji bulanannya.

"Arrghhh!" Tiba-tiba saja Karina menggeram seperti beruang lalu mengacak rambutnya sebal.

***

Beberapa hari berikutnya, disuatu rumah makan barbeque yang penuh dengan orang-orang yang sedang berkumpul Bersama keluarga ataupun rekan mereka sedang menikmati makanan ditempat ini. Termasuk Jay, Winter, Jaemin, Renjun dan juga Karina. Iya, sekarang sepertinya mereka menambah dua member yaitu Jaemin dan Renjun.

"NIKAH?!" Reflek Jaemin dan Winter berteriak secara bersamaan. Tak hanya mengejutkan orang dimeja ini, bahkan seisi restoran menoleh kearah mereka.

Sementara Winter yang menyadari dirinya berteriak bersamaan dengan Jaemin tiba-tiba saja tersenyum malu.

"Dih kompak bener" Karina mengejek keduanya.

Tapi dalam sekejap mata Karina tertuju pada Jay yang menaruh daging ke atas mangkuk nasinya. "Makan yang banyak" Ujar Jay dingin.

"Widih tumben banget lo jay" Cibir Karina.

"Yaudah kalau nggak mau, gue ambil lagi"

"Yee jangan lah ya"

Winter tak sengaja bertatapan lagi dengan Jaemin seperti mereka berdua tahu sesuatu.

"Terus tanggapan lo soal itu apa kak?" Tanya Winter yang ditujukan ke Karina.

"Ya gue ngeles lah, apalagi. Tapi gue nggak tau bakal sampai kapan bisa ngeles kayak tadi" Jawabnya setelah memasukan sesuap daging kemulutnya.

"Kalau menurut tanggapan gue nih ya, mending lo terima aja deh kak. Hoki seumur hidup lo bisa dinikahin sama direktur perusahaan besar. Kapan lagi coba" Winter Kembali menyahut, "Iya kan Jay?" Tiba-tiba Winter menyikut lengan Jay yang duduk disebelahnya.

"Dih apaan sih lo" Sayangnya reaksi Jay tidak sesuai yang diharapkan oleh Winter. Gadis yang dimaksud memutar bola matanya malas.

Jay menuangkan soju kegelasnya dan langsung meminumnya dengan sekali tegukan.

"Si siapatuh, lo kemeja maroon. Lo kan deket sama pak Jeno" Jay menunjuk Jaemin dengan dagunya.

Jaemin mengerutkan keningnya. "Lah dikira gue besti nya pak Jeno apa. lo ga liat gua kaget tadi?" Cercanya.

Posesif-nim | JENO KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang