Budayakan vote sebelum membaca.
"Roda kehidupan kan terus berjalan. Kita semua pasti mengalami proses kok, dan gue percaya kalau setiap orang bisa berubah dan bertobat entah pakai cara apa"
Jeno mengerjap beberapa kali setelah mendapati wajahnya diterpa sinar matahari yang tembus melalui jendela.
Pria itu berusaha duduk meski kepalanya terasa sangatlah berat. Pria itu memijat kepalanya, sebelum dia sadar kalau dirinya tidak mengenakan busana sama sekali kecuali celana dalam.
Jeno meraba tubuhnya dengan wajah heran. Pria itu tidak mengingat apapun sama sekali.
"Apa yang semalam saya lakukan? " gumamnya menampakan ekspresi penuh tanda tanya.
Lantas Jeno menoleh, pria itu langsung tercekat mendapati Lia yang juga tanpa busana tidur disampingnya, meski ditutupi selimut.
Jeno mengacak rambutnya frustasi. Dia tidak mungkin melecehkan Lia kan? Pria bernama Jeno itu tidak mungkin melakukan hal itu kan?
Alhasil Jeno menengok jam yang melilit pergelangan tangannya, tak menunggu lama lagi, setelah mengetahui pagi ini pukul 7 kurang, dia bergegas bangun dari ranjang lalu mengenakan pakaiannya secepat mungkin. Kemudian segera pergi dari tempat ini.
Selama dia berjalan dengan langkah cepat, dia masih berusah mengingat-ingat sebenarnya apa yang terjadi semalam. Sayangnya hasilnya nihil. "aarrgg.. Taksi!" Teriak Jeno diikuti sebuah mobil berhenti tepat dihadapannya.
***
Pintu apartemen terbuka, Jay mempersilahkan Karina untuk masuk.
"anggep aja rumah sendiri" Titah Jay.
Karina hanya mengangguk, dia menaruh tote bag nya diatas sofa lalu mengitari pandangannya, mendapati apartemen yang sunyi dan entah kenapa rasanya sangat kosong meski ada beberapa perabot.
"polos banget Jay"
Jay yang sedang menuju dapur menaikan kedua alisnya, "hah? Apanya?" Tanya pria itu.
"unit ini, kayak masih baru" yap betul kata Karina. Semua benda-benda yang ada disini hanyalah benda yang memang sudah ada semenjak pertama kali beli. Tidak ada pajangan foto, tanaman hias, semuanya seperti tidak pernah disentuh.
"sengaja sih, gue sendiri juga bingung mau dikasih apa" kekeh Jay.
Karina kini berdiri, "lo mau bikin apa?" Tanya Karina menghampiri Jay.
Kalau ingin mengalahkan musuh, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali musuh.
"lo maunya apa?" Jay malah balik bertanya.
Karina beranjak membuka kulkas, dia hanya melihat sekotak kimchi dan beberapa botol minum didalam sana.
Setelah melihat isi kulkas Karina menggeleng heran, "Lo selama ini ga makan apa gimana? Kosong gaada isinya gini" cercanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif-nim | JENO KARINA
RomancePagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina. "Loh pak Jeno ngapain kesini?" "mau ngajak kamu nikah" "H-hah?!" - Karina Yoo, seorang administran...