"Cinta bukan berarti dia ga bakal ninggalin gue kan?"
Jeno duduk disamping Karina yang masih pingsan. Tangannya menggenggam tangan Karina sejak tadi. Wajahnya Pucat karena khawatir setengah mati terhadap Karina.
Sementara wanita itu mengerjap beberapa kali, membuat Jeno langsung antusias memperhatikan.
"Karina?" Panggilnya.
Sedangkan Karina masih merasakan pening dikepalanya. Dan dia yang sudah sadar, matanya mengitari ruangan ini. Menangkap Jeno yang memandangnya dengan wajah cemas.
Sontak Karina terduduk dengan mata membulat. Sejurus kemudian dia teringat kejadian tadi, membuatnya mengacak rambut sebal. "aish!"
Dia yang menyadari tangannya digenggam oleh Jeno langsung menariknya dengan cepat seolah najis. Membuat Jeno mengernyit heran.
Karina malah langsung berdiri dan mengitari pandangannya lagi, "Tas gue mana aarrggggh" gumamnya dengan geram.
Lantas Jeno ikut berdiri lalu memegang kedua lengan Karina. "Hei kamu aman disini" masih dengan wajah cemas.
Sementara Karina berusaha melepaskan tangan Jeno. "kenapa sih pak" wajahnya menampakan dirinya sangat risih.
"oke. Saya minta maaf Karina. Dan saya pasti tanggung jawab. Saya tidak mungkin meninggalkan kamu.. Come on, kamu tau kan kalau saya sangat mencintai kamu" Ujar Jeno memelas.
Wanita yang dimaksud menghela nafas kasar. "kenapa pak Jeno nggak ngomong gitu aja ke bu Lia"
Jeno langsung mengernyit, "Kenapa tiba-tiba membahas Lia. Apa kamu pikir saya juga sedang menghamili Lia?" cercanya.
Karina menaikturunkan bahunya, "siapa tau, bu Lia sendiri kok yang ngomong" Sahutnya dengan enteng.
"Saya beritahu, satu hal yang tidak boleh kamu percaya adalah omongan Lia. Saya tidak habis fikir kamu termakan omongannya" Jeno masih berusaha memberitahukan kebenaran.
"Yaa awalnya sih saya gamau percaya, tapi ada bukti nih, gimana dong pak?" Jiwa alpha female Karina keluar. Meski dia berani mengucapkan itu seolah siap harus jauh dari Jeno, sayangnya hatinya merasa sebaliknya.
"tidak mungkin, saya tidak melakukan apa-apa selama di Jepang" Jeno mengelak.
"Tsk" Karina langsung merogoh sakunya dan membuka ponselnya. "noh liat sendiri"
Deg
Jeno langsung tercengang melihat chat yang dikirim Lia ke Karina. Dia benar-benar sudah geram dengan Lia.
Lia kontol.
Karina yang menyadari Jeno terdiam, Wanita itu memilih untuk beranjak pergi dari tempat ini. Dia berjalan cepat menuruni sejumlah anak tangga dan menuju ke pintu depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif-nim | JENO KARINA
RomancePagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina. "Loh pak Jeno ngapain kesini?" "mau ngajak kamu nikah" "H-hah?!" - Karina Yoo, seorang administran...