Assalamu'alaikum
Inget! Sebelum baca jangan lupa baca Al-Qur'an 👌"MAMIIII CELANA JEANS SHAQIRA MANA," ucap Shaqira menggelegar dari dalam kamarnya, sudah menjadi kebiasaan sejuta umat menanyakan barang yang hilang pada ibu ketika barang yang dicari tidak bisa ketemu tapi giliran ibu yang cari pasti ketemu. Aneh memang atau emak-emak punya power untuk mencari barang yang hilang yaa hehe...
Mami Yuli hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya, yang teriak seperti di hutan saja." Jangan teriak-teriak kayak di hutan aja kamu, di lemari bagian atas deket rok kamu!" ucap mami dari bawah.
"NGAAKK ADA MAMII KU SAYANG!" di lantai bawah sudah ada seseorang yang tersenyum sangat tipis melihat kelakuan Shaqira.
Mami Yuli sudah naik ke kamar Shaqira dan melihat kamar anaknya seperti kapal pecah. "Ini kamar atau kapal pecah berantakan banget," geram mami Yuli.
"Hehe maaf Mii!" Sambil cengengesan.
"Ini apa?" Mengangkat celana jeans yang berwarna hitam.
"Kok bisa yaa Mii padahal Shaqira udah cari disitu." Dengan wajah kagum melihat barang yang dicari dalam sekejap bisa ditemukan oleh maminya.
"Makanya kalau nyari pakai tuh mata, jangan-jangan kamu lupa fungsi mata untuk melihat!"
"Mami mah jahat sama anaknya sendiri." Tanpa menjawab mami turun ke bawah untuk melihat adiknya Shaqira belajar mengaji.
....
"Iya Al ada apa?" tanya Shaqira.
"Hm insyaallah yaa gue nggak yakin mami ngasih izin. "Seseorang di seberang sana menghela nafas mendengar jawaban dari Shaqira dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
"Apa Al marah yaa? Tapi mau gimana lagi mami sih terlalu overprotektif hm." Mendumel sendiri di kamarnya.
Tok
Tok
Tok
"Shaqira ayok turun kebawah kita makan malam," ucap mami Yuli.
"Iya Mii."
Setelah semua berkumpul di meja makan eh, tunggu tapi dia tidak melihat keberadaan adiknya. Shaqira ingin menanyakan keberadaan adiknya namun papi sudah dulu lebih memanggilnya.
"Sha," panggil papi Irfan dengan lembut. Ada apa yaa kok perasaan gue jadi gak enak, pasti ada maunya ni papi sama mami kalau mereka udah panggil gue dengan nama Sha batin Shaqira.
"Iya Pi," jawab Shaqira dengan sopan.
"Kamu mau gak nurutin kemauan papi sama mami," tanya papi Irfan.
"Insyaallah Pi kalau Shaqira bisa, tapi jangan yang aneh-aneh Pi, dulu papi suruh bersihin rumahnya Mera." Eits rumahnya Mera disini kandang sapi kesayangannya papi Irfan. Kasihan kali kau Shaqira. Walaupun Shaqira terbilang cukup nakal disini maksudnya lebih ke jail di sekolahnya, tapi dia selalu menuruti keinginan orang tuanya, karena menurut Shaqira berbakti kepada orang tua itu hal yang wajib dilakukan. Shaqira pernah mendengar ustadz adiknya mengatakan:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaan mu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS. Al Isra: 23).
"Hehe maaf yaa anak papi, kalau yang ini pasti kamu seneng dengernya," ucap papi dengan wajah bahagia.
Tanpa menjawab Shaqira membatin emangnya ada apa sih ini kok wajah papi kayak bahagia banget yaa.
Tanpa menunggu jawaban dari Shaqira papi melanjutkan bicaranya." Kamu harus mau kalau papi sama mami jodohkan!"
Deg
Dada Shaqira seperti ditusuk oleh ribuan belati. Shaqira tidak bisa mengeluarkan suara lidahnya terasa kelu.
"Ini untuk kebaikan kamu Sha," ucap mami dengan lembut.
"Pa...pi sama ma..mi nggak bercanda kan?"
"Gak sayang mami sama papi udah pikirin ini dari jauh-jauh hari, kamu tenang saja calon suami kamu orang nya baik banget."
"Ta...Pi... Mii.. Shaqira masih seko..lah?"
"Iyaa gak papa, kalau masalah itu mami sama papi yang punya urusan, kamu tinggal mau aja," ucap mami Yuli dengan tersenyum manis ke anaknya.
"Mii aku izin keluar yaa sama temen." Dengan suara lemah. Shaqira tidak menyangka permintaan orang tuanya sangat sulit bahkan dia juga berpikir apa bisa dia melakukan permintaan tersebut, lebih baik Sha disuruh bersihin rumahnya Mera daripada dijodohkan dengan orang yang tidak dikenal Sha juga masih kecil Mi Pi. Batin Shaqira.
Maaf yaa sayang kalau kami bikin kamu sedih, tapi ini demi kebaikan kamu. Batin mami Yuli.
"Tapi pulangnya jangan malem-malem," jawab papi Irfan.
"Pi kenapa dikasih izin dia belum bilang dia pergi sama siapa," Ucap mami Yuli.
"Udah biarin aja, pasti Shaqira bisa jaga diri, mungkin dia butuh curhat ketemennya juga."
...
Saat ini Shaqira bersama Al sahabat kecilnya. Tiba-tiba Shaqira menelpon Al untuk menjemputnya. Al cukup bingung biasanya Shaqira gak akan dikasih keluar kalau malem. Tapi tidak menghiraukan itu Al sangat senang karena Al mempunyai rasa terhadap Shaqira.
"Lo kenapa hm?" Mereka sudah berada di cafe yang sering kunjungi.
"Gak papa," jawab Shaqira dengan wajah yang lesu.
"Hm nanti kalau ada apa-apa bilang aja sama gue." Dengan menyunggingkan senyumnya yang manis. Sekedar info yaa gaes Al atau nama panjangnya Aldino Bagaskara ini most wantednya di sekolah mereka berdua, memiliki wajah yang campuran Indo Belanda membuat wajahnya sangat tampan.
"Iya"
"Sha... Gue sayang sama Lo," ucap Al dengan lembut.
Deg
Next??
Don't forget share ke temen-temen yaaa...
See you👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)
Teen FictionDon't forget follow dulu yaaa sebelum dibaca, Syukron:) Raisya Shaqira Ningsih atau lebih dikenal dengan Shaqira. Seorang gadis yang dijodohkan dengan ustadz yang mengajar adiknya privat mengaji di rumahnya. Namun siapa sangka seorang ustadz ini mem...