Shaqira dan umi sedang menunggu ustadz Abi dan Abi.
"Assalamu'alaikum," ucap Abi, yang di sebelahnya ustadz Abi dengan wajah dinginnya.
"Wa'alaikumussalam." Mata Shaqira tak sengaja menatap ustadz Abi yang sedang menatapnya.
Satu detik
Dua detik
Ustadz Abi memalingkan wajah kepada umi memberikan senyum walaupun sangat tipis, melihat itu Shaqira merasa bodo amat.
"Kalian mau makan apa?" tanya umi.
"Abi mau brownis itu aja," tunjuknya.
"Kalau ustadz Abi mau apa?"
"Abi belum lapar umi, mau masuk kamar aja," jawab ustadz Abi dengan lembut, umi hanya mengangguk, melihat itu ustadz Abi berjalan ke tangga menuju kamarnya di lantai atas.
Shaqira gelagapan. "Hm Shaqira juga umi Abi," ucapnya.
"Iya," jawab mereka kompak. Umi sama Abi tersenyum melihat tingkah Shaqira.
Shaqira melihat ustadz Abi duduk di sofa dekat dengan ranjang, ia memberanikan diri untuk duduk disamping ustadz Abi.
"Hm... Ustadz," panggilnya. Ustadz Abi hanya menatap Shaqira tanpa menjawab sepatah kata pun. Shaqira gelagapan ditatap dengan wajah yang dingin, astaga ustadz Abi ternyata ganteng, jadi lupa deh mau ngomong apa, tapi sebelas dua belas lah sama Al.
"Hm... Lupa mau ngomong apa," kata Shaqira sambil cengengesan. Malu-maluin banget sih gue. Ustadz Abi kembali fokus pada buku yang dipegangnya. Shaqira pergi ke kamar mandi sebelum itu ia mengambil tas kecil berisi sabun di koper.
Shaqira keluar kamar mandi dengan baju kaos oversize dan celana pendek yang hampir terlihat tidak seperti memakai celana. Ustadz Abi yang melihat itu langsung menunduk.
"Ada yang salah ya? bukannya kalau udah nikah kan gak papa." Melihat dirinya dari atas sampai bawah.
Nanti bisa abis kamu kalau gitu, ucapnya dalam hati."Saya belum terbiasa." Shaqira hanya berohria sebagai jawaban.
"Gue tidur di kasur, Lo eh.. ustadz Abi tidur di sofa aja, tenang kita giliran tidur di sofa."
"Oke." Shaqira menaruhkan ustadz Abi bantal di sofa, sedangkan ia mengambil selimut dalam lemari. Kerja sama yang baik.
Nafas Shaqira terdengar sudah tenang, ustadz Abi berjalan menuju kasur tempat istri kecilnya tidur untuk memastikan sudah tidur atau belum. Ia duduk di pinggir kasur mengusap rambut Shaqira dengan pelan agar sang empu tidak terganggu dalam tidurnya, mungkin ini akan menjadi rutinitas yang ia tunggu-tunggu setiap malam pikirnya.
Dirasa sudah puas menatap istri kecilnya ia kembali ke sofa untuk tidur.Alarm berbunyi di hp ustadz Abi menunjukkan pukul 03:00 pagi.
Ia langsung membuka matanya, karna kalau nanti di tunda-tunda pasti ketiduran lagi. Tips bagi kalian yang mau bangun sholat tahajud usahakan jangan begadang, tidur tepat waktu nah yang paling penting kalau udah denger alarm buka matanya jangan alasan lima menit lagi, terus duduk yaa jangan langsung berdiri ntar pusing, alarm usahakan pasang beda-beda jam, biar lama bunyinya untuk yang tidur kayak orang mati, do'a sama Allah juga biar dibangunin sholat tahajud, jangan lupa juga berwudhu sebelum tidur setiap hari yaa biar dijaga sama malaikat waktu tidur.
Ustadz Abi tidak membangunkan Shaqira, ia tahu lagi kedatangan tamu. Setelah sholat tahajud ustadz Abi pergi ke masjid untuk menunggu adzan subuh.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)
Ficção AdolescenteDon't forget follow dulu yaaa sebelum dibaca, Syukron:) Raisya Shaqira Ningsih atau lebih dikenal dengan Shaqira. Seorang gadis yang dijodohkan dengan ustadz yang mengajar adiknya privat mengaji di rumahnya. Namun siapa sangka seorang ustadz ini mem...