DUAPULUHLIMA

6.6K 463 0
                                    

Ustadz Abi dengan Shaqira telah sampai di rumah mami. Saat ini Shaqira tengah tidur di paha ustadz Abi sebagai bantal, sudah disuruh tidur di kamar tapi Shaqira tidak mau, tidak bisa lepas dari ustadz Abi eaeaea, entah kenapa ia merasa sangat lelah, tadi saja ia muntah turun dari mobil, tidak biasanya seperti ini, mami sama papi juga heran kenapa Shaqira seperti itu.

"Abi jangan-jangan Shaqira hami__" ucapan mami terpotong oleh Shaqira.

Shaqira langsung bangun, "Apaan sih mami!"

Semua tertawa melihat ekspresi Shaqira yang terlihat sangat lucu. Ustadz Abi menarik pelan kepala Shaqira lagi di paha nya untuk kembali tidur.

"Jangan goda Shaqira mi, kalau perlu papi mau cucu lima!" ucap papi terkekeh pelan sambil mengangkat jarinya lima.

Shaqira bangun menarik tangan ustadz Abi. "Balik pesantren!" ucap Shaqira dengan kesal. Terdengar suara Reno yang paling besar ketawanya melihat kakaknya terdzolimi. Shaqira menatap Reno dengan tatapan nyalang yang ditatap malah terlihat bodoamat.

"Mami sama papi bercanda, jangan marah dong, Shaqira mau makan apa?" rayu mami kalau soal makanan Shaqira mudah sekali luluh.

"Shaqira mau makan donat, martabak manis, brownies sama jus alpukat hanya itu!" ucapnya cengengesan.

"Giliran makanan aja senang Lo kak!" ucap Reno.

"Mau nya sih!"

"Mana dong mi?"

"Di meja makan!" jawab mami tersenyum manis, Shaqira tidak pernah berubah pikirnya. Sedangkan Shaqira sudah berlari ke dapur disusul dengan Reno.

"Maafin tingkah Shaqira ya Abi kayak anak kecil, pasti nyusahin ya di pesantren?" tanya mami malu dengan tingkah Shaqira.

"Gak mi, Abi bangga punya istri kayak Shaqira," jawabnya tersenyum simpul.

"Emang apa nya yang dibanggakan?" tanya mami terkekeh.

"Ada mi!" jawab ustadz Abi tersenyum.

"MAMI PAPI RENO NGAMBIL DONAT SHAQIRA!" teriak Shaqira.

"GAK MI RENO CUMA MINTA SATU TAPI KAK SHAQIRA PELIT, RENO AMBIL AJA!" teriak Reno lagi tak mau disalahkan. Semua orang di ruang tamu geleng-geleng melihat kelakuan adik kakak ini.

"Kita samperin, nanti bisa-bisa dapur mami kayak kapal pecah gara-gara mereka!"

Semua orang terkejut tak habis pikir melihat Shaqira yang berdiri diatas kursi memeluk kotak donat, dengan satu tangan, satu tangan lagi memukul lengan Reno agar menjauh.

"Kalian ini kayak anak kecil!" ucap papi terkekeh.

"Ngapain berebutan, mami buat banyak di kulkas!"

"Serius mi?"

"Iya, turun makanya." Shaqira turun lalu membuka kulkas benar saja bukan dua kotak malahan lima kotak disana. Shaqira berhambur memeluk mami.

"Makasih ya mi udah dibuatin sebanyak ini!" Mencium pipi mami.

"Sama-sama anak mami yang cantik."

"Anak papi juga!" sahut papi ikut memeluk Shaqira dan mami.

"Lah yang ini anak siapa?" tanya Reno kesal. Merasa tidak dianggap.

"Anak pungut!" jawab Shaqira tertawa.

"Anak mami sama papi dong!" jawab mami sama papi kompak, lalu melepaskan pelukannya pada Shaqira, menghampiri Reno lalu memeluknya.

"SHAQIRA DITINGGALIN SIAPA YANG MELUK HUAAA!" teriaknya dengan histeris. Ustadz Abi dibuat gemas dengan istrinya ini. Lalu memberikan pelukan hangat pada Shaqira.

Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang