DELAPANBELAS

6.4K 431 9
                                    

Tembus 15 vote aku bakal cepat update😁


Flasback on

"Abi markas kita terkepung," lapor Zaki dengan suara ngos-ngosan.

"Shit!"

"Kerahkan semua anak-anak untuk kumpul di ruang tengah, kita akan susun rencana."

"Baik." Tanpa babibu Zaki langsung mengumumkan kepada temannya untuk berkumpul di ruang tengah.

Tak butuh waktu lama semua anggota telah berkumpul. Tinggal menunggu sang ketua. Abi Keluar dari ruangan pribadinya yang hanya bisa dimasuki oleh Zaki. Zaki adalah teman dari kecil sampai sekarang mereka menginjak bangku kelas dua SMP. Diumur segini mereka sudah banyak melakukan tindakan yang tidak wajar dilakukan anak SMP, perkelahian sudah makanan sehari-hari mereka, maka tak jarang muka mereka babak belur.

"Oneng kamu urus bagian belakang!"

"Siapp bosskuh, sendirian aja nih?"

"Kayak kemarin." Pasalnya mereka sudah diberi anggota dan Oneng yang akan mengetuai nya, bukan hanya sekali mereka berkelahi bahkan satu Minggu bisa tujuh hari atau setiap hari, makanya gak perlu dibentuk lagi tinggal menyebut ketua anggota.

"Irit banget suaranya," canda Oneng yang ditatap tajam oleh sang ketua.

"Canda bosskuh," ucapnya mengangkat tangan membuat bentuk v dengan jari tengah dan telunjuk.

"Zaki bagian samping kanan!" Perintah Abi.

"SIAP LAKSANAKAN!" ucapnya hormat seperti polisi yang diperintah komandan.

"Bagian yang samping kiri Banu dan yang depan gue," titah Abi.

"BERGERAK!!" titah sang ketua dengan nada yang tegas.

Semua langsung pergi menuju tempat yang sudah di instruksikan. Kurang tiga puluh menit mereka sudah membereskan semua musuh mereka dengan hasil yang memuaskan sang musuh yang babak belur sedangkan mereka hanya lecet sedikit.

Pikiran itu kembali muncul saat melihat segerombolan geng motor lewat tepat dihadapannya. Ustadz Abi mengerang frustasi. Melihat itu Shaqira takut melihat Ustadz Abi.

"Jangan takut," ucap ustadz Abi melihat Shaqira yang ketakutan, ustadz Abi ingin meraih tangan Shaqira yang berada di atas meja, langsung saja Shaqira menaruh tangganya di bawah meja.

"Ustadz, ini ustadz kan?" tanya Shaqira dengan lirih ia sangat takut melihat ustadz Abi seperti itu.

"Iya ini saya, maaf telah membuat kamu takut," Shaqira memberanikan diri untuk menyetuh tangan ustadz Abi detik berikutnya ustadz Abi meringis kesakitan, Shaqira mecubit tanggan ustadz Abi.

Shaqira cengengesan. "Berarti ini ustadz Abi."

"Emang," ucapnya dengan nada yang kesal.

"Kirain seta...." ucapannya terputus melihat tatapan ustadz Abi yang tajam.

"Hehe maaf, pulang yuk," ajak Shaqira, jagung yang mereka makan juga sudah habis. Ustadz Abi berdiri untuk membayar sedangkan Shaqira sudah berjalan dulu meninggalkan ustadz Abi menuju parkiran. Matanya memicing melihat laki-laki diujung sana dengan wanita seperti Al, apa mungkin Al udah pulang kenapa gak ngabarin aku, atau Al selingkuh pikiran-pikiran negatif ia tepis, mungkin cuma mirip pikirnya.

Assalamu'alaikum, Ust Galak! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang