30

2.6K 247 7
                                    

Setelah menunggu beberapa 1 jam setengah menit orang yang di tunggu tunggu akhirnya bangun dengan mengerjabkan matanya pelan karna silau yang dihasilkan oleh lampu yang ada dalam kamar tersebut

" enggghh... shh " lenguhan anan dengan panjang disertai ringisan

Orang2 yang ada dalam ruangan tersebut segera beranjak dari duduk mereka karna ingin melihat orang yang dinantikan mereka sudah bangun

" apa yang kamu rasakan baby "
Tanya dady

" pusing shh " ucap anan dengan kening yang mengernyit

Papa yang melihat itu segera memijat pelan kening anan dengan hati2 karena takut terkena perban tersebut

" apa lagi hmm " ucap papa dengan lembut

" ha..us pa " ucap anan dengan suara seraknya

Andra yang dekat dengan air segera mengambil nya dan memberikannya kepada arga yang dekat dengan anan

Papa segera membantu anan duduk dengan kasur yang sudah dinaikkan setengah biar mudah anan kalau bersandar

Arga yang melihat itu segera memberikan anan segelas air dan juga membantu memegang gelas tersebut supaya anan lebih mudah meminumnya karena badannya yang masih lemas

" udah hmm " tanya arga karna melihat anan yang sudah berhenti meminumnya

" udah abang " jawab anan dengan suara yang tidak lemas lagi seperti tadi

Dady yang melihat itu segera mengelap bibir anan yang basah dengan tissue,anan yang menerima itu hanya tersenyum manis kepada keluarganya

Mereka yang melihat senyum itu hanya tersenyum tipis dan para perempuan yang menampilkan senyum teduh nya

" sekarang waktunya adek makan " ucap alkan

"Ohh..ya hampir lupa " ucap mama dengan menepuk pelan kening nya begitupun dengan mami

Para wanita segera menyiapkan keperluan anan makan dengan mama yang membuat kan bubur dan mami yang membuatkan susu

" abang arga dan bang agra nggak ada luka kan " tanya anan dengan muka paniknya

" nggak ada dek " ucap arga dengan mengecup kedua pipi anan

Saudara yang lain melihat itu hanya mendengus kesal

" oh..syukurlah " ucap anan dengan menghela nafas lega karena ia tidak ingin abang nya itu terluka

"Nah sekarang waktunya baby makan " ucap mama dengan membawa bubur

Mereka yang berdiri dekat anan segera beranjak untuk duduk kecuali arkan dan andra yang masih berada disamping anan duduk diatas brankar anan

Mama yang melihat itu hanya tersenyum dan segera memyuapi anan dengan telaten karena lambat dalam makan

Arkan juga membersihkan mulut jika ada bubur yang melekat di bibir anan dengan ibu jarinya sedangkan andra sibuk memainkan rambut anan yang harumnya menenangkan tubuhnya

" nah udah habis " ucap mama " ni minum dulu airnya " lanjut mama memberikan air kepada anan

Anan segera meminum airnya dengan pelan2 karna takut keselek serta andra juga ikut membantu anan memegang gelas tersebut

" sekarang minum obat " ucap alister sambil memberikan beberapa pil obat yang harus diminum

" nggak " tolak anan karena ia tidak suka minum obat karna kalau ia minum obat pasti obat tersebut akan keluar kembali

" minum obatnya baby " lanjut dady dengan tegas

" nggak dady, pait " rengek anan

"  nggak pait kok dek " kini giliran Alkan berbicara

" pait abangg " rengek anan dengan mata yang sudah berkaca kaca

Papi yang melihat itu segera mengambil obat yang ada tangan alister karena ia tidak bisa lagi menahan emosinya dan segera memasukkan nya kedalam mulut mungil anan dengan paksaan

Anan yang menerima itu akan memuntahkannya ,papi yang melihat itu segera memberikan air dengan cepat dan segera menutup mulut mungil tersebut.Anan terpaksa menelan pil pahit tersebut dengan muka yang memerah

Mami yang melihat itu segera memberikan susu yang ada di tangannya kepada andra agar ia yang akan memberikannya kepada anan

Andra yang menerima susu tersebut segera meminumkannya kepada anan yang disambut dengan tangan yang akan mengambilnya

Anan segera meminum susu tersebut dengan tergesa gesa karna pait yang ada dilidahnya belum juga hilang

" belum hilang paitnya papi " rengek anan dengan lidah yang dikeluarkan serta air mata yang akan turun dari mata bulatnya

" ni abang kasih permen dek " ucap alkan sambil membuka plastik permen

" cepat hisk bang  hisk " kan keluar juga tangisan anan yang di tahannya

Alkan segera memasukkan permen tersebut kedalam mulut mungil adeknya itu

" mmm mmm " gumam anan menikmati permen yang ada di mulutnya

" dari mana kamu dapat permen son " tanya dady

" permen sisa di sekolah dad " jawab alkan dengan seadanya

Mereka yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya dan mengucap syukur sebab anan yang tidak lagi menangis

ADNAN ( Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang